Di tengah zaman yang semakin berkembang, sudah banyak restoran yang menggunakan pembayaran nontunai. Kita bisa menggunakan kartu debit, kredit, hingga scan QR.
Cara ini dinilai lebih praktis dan aman, apalagi di tengah kondisi pandemik. Namun, gak semua restoran memberlakukan pembayaran non-tunai.
Seperti beberapa restoran khas China yang masih menerapkan pembayaran tunai. Kira-kira kenapa, ya? Berikut beberapa alasan restoran China hanya menerima pembayaran tunai.
Transaksi dengan uang tunai dinilai lebih praktis dan cepat, daripada harus menggunakan kartu. Sebab, transaksi dengan kartu harus menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) hingga mencetak struk.
Selain itu, pembayaran tunai dianggap minim penipuan. Jika dengan non-tunai, dikhawatirkan pelanggan bertransaksi dengan kartu curian, bisa saja pemilik kartu membatalkannya. Alhasil, pihak restoran rugi karena harus merelakan uang tersebut.
Pembayaran tunai juga minim gangguan daripada dengan kartu atau scan QR. Misalnya jaringan tiba-tiba bermasalah atau kuota internet pelanggan habis.
Para pemilik restoran merasa uang itu nyata jika dalam bentuk fisik. Saat uang langsung berada di tangan, mereka pun bisa langsung mengalokasikan untuk kebutuhan lainnya.
Jika hanya memiliki uang tunai, hal ini mudah bagi mereka untuk 'memanipulasi' jumlah pendapatan. Mereka bisa melaporkan jumlah tertentu saja, biar lebih sedikit kena pajak.
Itulah beberapa alasan restoran China hanya menerima pembayaran tunai. Ternyata alasannya sangat masuk akal, ya? Kalau menurut kamu gimana?