Pengat Kacang Ijau, Makanan Khas Sultan Siak untuk Berbuka Puasa

Berikut kuliner favorit Sultan Siak selama Ramadan

SIAK, IDN Times - Ada saja catatan kuliner menarik saat ramadan tiba. Baik itu untuk santapan berbuka puasa hingga pada saat momen sahur.

Begitu juga pada masa kesultanan Siak zaman dahulu. Banyak hal makanan khas yang bisa dikulik pada masa lampau itu.

Sultan Siak Syarif Kasim II sangat menyukai berbuka puasa pada ramadan dengan Pengat Kacang Ijau dan pecal.

1. Kacang hijau dianggap jadi penambah nutrisi

Pengat Kacang Ijau, Makanan Khas Sultan Siak untuk Berbuka Puasainstagram.com/medanfoodblog

Demikian dikatakan Said Muzani seorang budayawan Siak. Makanan tersebut tidak pernah tinggal saat sultan melaksanakan santapan berbuka puasa.

"Sultan paling suka makan pengat kacang Ijau saat berbuka puasa," kata Said Muzani kepada IDN Times.

Said Muzani menilai, jika dilihat dari segi nutrisi, kacang hijau itu sangat penuh nutrisi.

"Orang dulu sangat bijak untuk menambah nutrisi saat bulan puasa, karena orang puasa energinya akan berkurang, sehingga kacang hijau dianggap jadi penambah nutrisi," jelas Said Muzani.

Baca Juga: Memesona Banget, 10 Potret Witrie Gita Istri Wakil Bupati Dairi

2. Pecal Melayu berbeda dengan pecal Minang

Pengat Kacang Ijau, Makanan Khas Sultan Siak untuk Berbuka Puasainstagram.com/pecelnekatik

Pecal Melayu, lanjut Said Muzani, berbeda dengan pecal yang dibuat oleh orang Minang. Semua bahan untuk dibuat pecal hanya disiram menggunakan air panas.

"Salah satu ciri khas lainnya dari pecal Melayu ini menggunakan jantung pisang yang direbus," kata Kabid Ekonomi Kreatif di Dinas Pariwisata Kabupaten Siak itu.

Dahulu, dikisahkan Said Muzani, setiap hari orang tua memasak pecal sebagai santapan saat berbuka puasa.

Semasa sultan, tambahnya, koki istana sengaja didatangkan dari tanah Jawa untuk menghidangkan masakan kepada Sultan.

"Dulu koki Sultan bias dipanggil dengan sebutan Wak Si Mbok yang langsung didatangkan Sultan dari Jakarta," tambahnya.

3. Sultan Siak juga suka Bubur Sum-Sum

Pengat Kacang Ijau, Makanan Khas Sultan Siak untuk Berbuka Puasacookpad.com

Selain pengat kacang ijau, kata Said Muzani, Sultan juga paling suka dengan bubur sum-sum dn minumannya cendol beras.

"Kalau minuman Laksamana Mengamuk itu adalah minuman musiman, minuman itu ada ketika musim buah macang saja," ungkapnya.

4. Untuk Camilan, Sultan Siak suka makan Buah Melako

Pengat Kacang Ijau, Makanan Khas Sultan Siak untuk Berbuka PuasaFoto : Istimewa, IDN Times/ Buah Melako

Untuk camilannya, Sultan paling suka memakan buah Melako. Sedari dulu setiap bulan ramadan sultan selalu memakan buah Melako. Buah Melako dibuat pada saat ramadan saja, saat pesta pernikahan dan lainnya tidak dibuat.

Buah Melako terbuat dari Tepung gandum (pulut), yang dilarutkan dengan meggunakan air panas, kemudian diberikan garam, pewarna (perasan air daun pandan), diadon dan dibentuk sesuai keinginan, biasanya bulat. Kemudian didalamnya diisi gula merah, kemudian direbus. Setelah matang, baru kemudian dibaluri kelapa parut.

"Kata orang kampung, harus kelapo kemantan, tak bisa yang tuo, kemantan itu sama dengan pria paruh baya, dah bapak budak juga lah," jelas ayah 4 anak itu.

Dijelaskannya, tidak ada perbedaan signifikan tentang bentuk dan rasa buah Melako pada saat ini, cuma saja, zaman dahulu besaran dari buah Melako itu sebesar ibu jari.

Baca Juga: Kisah Haru Agom, Tukang Becak Medan yang Dijebak Bawa Sabu 45 Kg

yummy-banner

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya