TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Daging Sapi Premium 36 Degrees South Khas Australia

Nikmatnya bikin lupa diri~

Olahan steak dari 36 south degress oleh Chef Giovanni Vergio (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Kuliner berbahan dasar daging sapi menjadi menu favorit bagi sebagian masyarakat Indonesia. Selain olahan daging khas Indonesia, makanan berbahan daging sapi khas Western pun gak kalah favorit, seperti steak (steik) yang sering kita temukan di restoran atau steak house

Bahkan, dikabarkan konsumsi daging di Indonesia semakin meningkat. Pemerintah Indonesia pun sudah membantu untuk memberikan produk daging berkualitas yang sangat baik. Jadi, kita bisa menikmati daging sapi setiap harinya.

Bagi masyarakat yang tinggal di kota besar, memasak steak di rumah menjadi salah satu tren gaya hidup. Fenomena tersebut mendorong PT. Subur Arta Utama (SAU) untuk menyediakan daging sapi premium melalui kampanye Experience the Journey of 36 Degrees South.

Kampanye ini mengajak para penggemar steak untuk melakukan steakcation, yakni menjelajahi kelezatan cita rasa daging sapi berkualitas dunia dari Australia. IDN Times pun menikmati langsung olahan daging sapi 36 Degrees South di Butler's Steak, Sudirman, Jakarta Selatan.

Yuk, simak langsung seperti apa sih kualitas daging sapi jenis 36 Degrees South, serta ada tips memilih daging sapi yang berkualitas dari ahlinya!

1. Bersumber dari sapi ras Inggris pilihan

Ilustrasi daging sapi 36 degress south (Dok. IDN Times)

Daging 36 Degrees South merupakan produk daging berkualitas tinggi, bersumber dari sapi ras Inggris pilihan yang diternak secara khusus di Australia Selatan. Sapi-sapi di sana diberi pakan biji-bijian (grainfed) yang sudah diperhitungkan nutirisinya, sehingga menghasilkan daging sapi dengan cita rasa nikmat dan tekstur yang konsisten.

Selain itu, rasa dan tekstur daging sapi 36 Degrees south termasuk jenis premium berstandar Meat Standards Australia (MSA). Jenis 36 Degrees South juga merupakan hasil dari kinerja baik para peternak Australia Selatan untuk menciptakan daging dengan grade MB2 dan MB3+. 

2. Sudah bersertifikasi halal

Alexander Hansen, CEO dan Representatif PT. Subur Arta Utama (Dok. IDN Times)

CEO dan Representatif PT. Subur Arta Utama, Alexander Hansen, menyatakan daging sapi 36 degrees south ini sudah bersertifikasi halal, serta dijamin Pemerintah Australia. 

Menariknya, selama proses pemotongan, daging sapi ini gak pernah digantung, karena nanti akan melar dan keras. Jenis 36 degrees south tersedia dalam beberapa bagian sapi, seperti tomahawk, short ribs, dan lain-lain. Daging sapi ini dijual dengan harga mulai dari Rp300 ribu. 

Baca Juga: 7 Ide Menu Makan Tanpa Daging Selama Seminggu, Lebih Mudah Dibuat!

3. Berkolaborasi dengan pemenang MasterChef Indonesia

Pemenang MasterChef Indonesia season 10, Giovanni Vergio (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Produk daging sapi dengan grade MB2 dan MB3+ ini bisa dikreasikan menjadi beragam menu. Untuk mendapatkan pengalaman dengan daging 36 degrees south, Alexander Hansen mengajak pemenang MasterChef Indonesia season 10, yakni Giovanni Vergio. 

Ia hadir untuk mengkreasikan daging 36 degrees south menjadi hidangan yang lezat dan mudah untuk dibuat. Daging ini datang dalam keadaan segar, disimpan dalam cold storage yang dikontrol setiap 4 jam biar tetap segar.

Chef Giovanni menunjukkan cara mengolah steak yang disajikan dengan salad. Menggunakan potongan daging sapi yang disebut zabuton dari bagian leher dan dalam sapi. 

Untuk mengolah daging steak yang nikmat, disarankan untuk mengeringkan seluruh permukaan daging dengan tisu dapur. Kemudian, dibumbui dengan garam dan lada bubuk sesuai selera. 

Setelah itu, Chef Giovani berbagi tips supaya steak bisa matang dengan sempurna. Ia menyatakan bahwa teflon harus panas terlebih dahulu. Sebab, jika langsung memanaskan mentega, maka kemungkinan besar steak gak bisa matang sempurna, karena teflon yang digunakan gak dalam keadaan panas.

Selanjutnya, lelehkan mentega dalam teflon antilengket, lalu letakkan steak. Berikutnya, masak steak dengan cara melumuri mentega yang meleleh di dalam teflon.

Setelah steak matang, Chef Giovani menyatakan bahwa steak yang baru matang disarankan gak langsung dipotong. Ia menyebutkan bahwa steak butuh proses resting, yakni didiamkan selama beberapa menit.

Pasalnya, daging memiliki otot yang mengeras saat dimasak. Jika langsung dipotong, maka keluar semua rasa juicy dari steak. 

4. Tips memilih daging di supermarket

Olahan steak dari 36 south degress oleh Chef Giovanni Vergio (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Alexander Hansen pun berbagi tips memilih daging sapi di supermarket, di antaranya sebagai berikut. 

  1. Warnanya harus merah. Namun, jika terlalu merah, bisa jadi sapinya terlalu tua.
  2. Tidak ada aroma busuk.
  3. Harus membeli di tempat yang tepat. Jika dari tempat sembarangan gak bisa menjamin daging sapi tersebut bagus. 

Baca Juga: 10 Macam Olahan Daging BBQ di Seluruh Dunia, Mana Favoritmu? 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya