TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wow, Jamu akan Ditetapkan sebagai Warisan Budaya oleh UNESCO!

Para penikmat jamu pasti bangga banget

Ilustrasi jamu kunyit asam dan beras kencur (pixabay.com/ulilamrie89)

Ada berita bahagia buat para penikmat jamu di Tanah Air. Pada tahun 2023 ini, jamu akan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudriset), Hilmar Farid.

"Ini bocoran sedikit ya, jamu akan ditetapkan tahun ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh UNESCO," ujar Hilman di Jakarta, Kamis (16/11/2023), dilansir dari ANTARA.

Meski tidak menyebutkan secara detail kapan waktu penetapanya, kabar ini tentu membuat banyak orang bangga, terutama para pencinta dan pelestari jamu dari berbagai wilayah Indonesia. 

1. Sudah didaftarkan sejak 2022 lalu

Ilustrasi jamu. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Rupanya, jamu sudah didaftarkan sebagai nominasi Warisan Budaya Tak Benda sejak 7 April 2022 lalu bersama dengan enam nominasi lainnya, yaitu tempe, Reog Ponorogo, ulos, tenun ikat Sumba Timur, dan alat musik kolintang.

Proses pendaftaran hingga penetapannya tentu membutuhkan waktu yang cukup panjang. Dibutuhkan banyak laporan dan hasil riset sebagai bahan pendukungnya. Hasil tersebut pun berbuah manis pada tahun ini.

Baca Juga: 7 Warisan Dunia UNESCO Di Indonesia, Kaya Sejarah dan Budaya

2. Jamu yang dinilai bukan dari daerah tertentu

Jamu Gendong Kholidi dari Kampung Jamu Sumber Husodo Desa Sumbersari Kelurahan Wonolopo Mijen dijual di Pasar BK Simongan Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Hilmar menambahkan bahwa jamu yang dinilai sebagai Warisan Budaya Tak Benda bukan yang berasal dari daerah tertentu, melainkan jamu secara keseluruhan dan juga mengenai keterampilan masyarakat dalam menciptakan jamu itu sendiri.

Yang ditetapkan sebagai warisan itu, kata Hilmar, adalah kemampuan masyarakat untuk menciptakan itu, jadi bukan produknya atau bendanya, tapi keahlian orang meracik, meramu, dan itu tentu ada berbagai teknik yang digunakan, itu yg didaftarkan, pengetahuannya yang didaftarkan bukan produknya.

Hilmar pun menegaskan jamu merupakan warisan budaya yang kelestariannya perlu dijaga. Apalagi secara historis, jamu adalah bagian dari kebudayaan Nusantara dan menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia memiliki pengetahuan asli yang sudah digunakan dan dilestarikan secara turun-temuruan selama ribuan tahun.

Baca Juga: 10 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Dianggap Paling Indah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya