5 Faktor Umum yang Menentukan Keberhasilan Proofing Adonan

Perbedaan suhu dan kelembapan akan mempengaruhi waktu proofing

Proofing merupakan salah satu istilah dalam dunia kuliner yang sangat sering digunakan untuk membuat roti maupun adonan yang dikembangkan. Kata ini merujuk pada proses fermentasi yang memungkinkan adonan memiliki volume yang lebih besar sebelum dimasak.

Selama proses proofing berlangsung, biasanya adonan akan menghasilkan gas yang nantinya bermanfaat untuk menghasilkan tekstur kudapan yang ringan, pori-pori yang sesuai, dan rasa yang terbentuk dengan baik.

Proses proofing juga sangat berisiko karena rentan gagal oleh beberapa faktor. Untuk mencapai proofing maksimal, kamu bisa menyimak lima faktor yang menentukan keberhasilan proofing adonan yang bisa disimak di bawah ini.

1. Kualitas ragi

5 Faktor Umum yang Menentukan Keberhasilan Proofing AdonanIlustrasi ragi dalam wadah (freepik.com/freepik)

Kualitas ragi sangat mempengaruhi keberhasilan proses proofing. Hal itu lantaran ragi merupakan salah satu bahan yang berfungsi sebagai agen pengembang, sehingga nantinya bahan ini yang akan membantu menghasilkan gas dalam adonan tersebut.

Apabila kamu menggunakan ragi yang tidak aktif, maka proses proofing adonan pun bisa gagal, dan menghasilkan makanan dengan tekstur maupun rasa yang tidak diinginkan. Ragi sendiri memiliki masa simpan yang terbatas, sehingga lama-kelamaan kualitas ragi akan menurun.

Untuk mengetahui apakah ragi masih optimal dalam proses proofing, bisa dilakukan pengetesan sederhana menggunakan air hangat. Buih yang ada dalam air tersebut nantinya akan menandakan bahwa ragi masih aktif.

Sementara jika tidak terjadi reaksi apapun terhadap adonan air hangat, maka kemungkinan besar ragi sudah tidak aktif dan akan membuat proses proofing berlangsung sangat lamban, bahkan tidak mengembang sama sekali.

2. Suhu ruangan

5 Faktor Umum yang Menentukan Keberhasilan Proofing Adonanilustrasi menguleni adonan (pexels.com/Klaus Nielsen)

Tahukah kamu bahwa suhu ruangan yang berbeda bisa memiliki dampak besar terhadap keberhasilan proses proofing adonan? Suhu mempengaruhi laju fermentasi, sehingga suhu yang lebih tinggi biasanya akan membuat proses proofing terjadi lebih cepat, sementara suhu yang rendah atau dingin bisa memperlambatnya.

Hal ini menjadikan patokan waktu beberapa resep biasanya tidak selalu akurat saat kamu praktikan di rumah. Hal itu bisa terjadi bukan karena kesalahan resep, tapi suhu ruangan yang berbeda. Maka dari itu, kamu harus bisa menyesuaikan suhu ruangan dengan proses proofing, barangkali proofing yang optimal untuk adonan kamu bisa berbeda dengan apa yang ditulis dalam resep.

Baca Juga: 5 Cara Menyimpan Adonan Kue yang Belum Dipanggang Supaya Tak Rusak

3. Waktu proofing

5 Faktor Umum yang Menentukan Keberhasilan Proofing Adonanproses proofing adonan (unsplash.com/Tijana Drinic)

Waktu proofing adonan juga menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai keberhasilan dalam proses proofing. Waktu yang tepat bisa memberikan kesempatan bagi ragi agar menghasilkan gas yang pas sehingga tidak overproofing dan sukses menghasilkan tekstur lebih ringan maupun tampilan makanan yang lebih menarik saat dimasak.

Khawatir apabila proses proofing terlalu singkat, maka adonan kamu tidak memiliki cukup waktu untuk mengembang dengan maksimal. Alhasil, makanan kamu pun akan menjadi bantat atau padat. Sementara jika waktu proofing-nya terlalu lama, maka gas yang dihasilkan oleh ragi pun bisa menyebabkan adonan kehilangan kekenyalan dan tekstur yang diinginkan. Bahkan rasanya pun bisa lebih asam karena proses proofing yang berlebihan.

Penting untuk mengontrol waktu proofing dengan cermat agar bisa mencapai hasil akhir yang optimal. Faktor lain juga yang mempengaruhi waktu proofing bisa diakibatkan oleh kualitas ragi dan suhu ruangan sehingga kombinasi ini pun harus diperhatikan dengan baik.

4. Kelembapan lingkungan

5 Faktor Umum yang Menentukan Keberhasilan Proofing Adonanilustrasi adonan yang hendak di-proofing (pexels.com/Felicity Tai)

Selain soal suhu, kelembapan lingkungan juga dapat mempengaruhi keberhasilan proses proofing. Kelembapan yang tepat akan membantu menciptakan kondisi yang baik untuk aktivasi ragi serta proses fermentasi.

Khawatir jika lingkungan terlalu kering, adonan juga bisa menciptakan lapisan kering dan sulit mengembang, sehingga nantinya akan menghasilkan produk yang kurang enak hingga teksturnya cenderung keras. Bahkan kelembapan lingkungan juga bisa dipengaruhi oleh penggunaan AC ataupun udara yang keluar masuk melalui jendela. Hal itulah yang menentukan perbedaan hasil makanan seperti misalnya roti, donat, dan sejenisnya dari satu orang dengan orang lain meskipun resepnya sama.

Bukan cuma itu, untuk mencegah kelembapan berlebih atau situasi kering, kamu juga bisa mengontrol kelembapan dengan cara meletakkan adonan di tempat yang hangat dengan menggunakan kain lembap atau bersih untuk menutup adonan. Hal ini akan membantu supaya adonan tersebut tidak kering atau terlalu lengket saat hendak diolah kembali.

5. Kondisi adonan

5 Faktor Umum yang Menentukan Keberhasilan Proofing Adonanadonan di atas working surface (pexels.com/Klaus Nielsen)

Kemudian, faktor yang menentukan keberhasilan proofing sebuah adonan juga bisa ditentukan oleh kondisi adonan itu sendiri. Hal itu bisa mencakup konsistensi adonan. Saat proses pengadukannya dilakukan dengan baik, maka proses proofing pun bisa berlangsung dengan lancar. Sebaliknya, jika konsistensi adonan tidak merata, maka kemampuan ragi untuk menghasilkan gas pun bisa terganggu.

Rasio bahan-bahan yang digunakan juga bisa berperan dalam aktivasi ragi. Sehingga jika kamu menakar bahan-bahan dengan baik, maka hasilnya pun jadi jauh lebih maksimal. Begitupun dengan kualitas bahan yang digunakan. Jika kamu memakai bahan-bahan berkualitas baik, maka hal ini akan meningkatkan keberhasilan proofing adonan agar jadi semakin maksimal.

Maka dari itu, sangat penting untuk memperhatikan kondisi adonan sebelum proses proofing berlangsung, supaya kamu bisa menentukan apakah adonan tersebut memiliki bahan-bahan yang kurang atau proses pencampuran yang belum optimal. Jika iya, maka hal tersebut harus segera diperbaiki supaya proses proofing berjalan lancar.

Proofing merupakan salah satu tahap penting dalam proses pembuatan macam-macam roti, donat, dan sejenisnya agar adonan ini bisa mengembang sempurna. Untuk menentukan keberhasilan proofing, kamu bisa menyimak lima informasi di atas agar faktor-faktor tersebut bisa memberikan informasi tambahan untuk menentukan proses proofing agar berjalan dengan lancar.

Baca Juga: 3 Bahan yang Dapat Atasi Adonan Lengket Akibat Over Proofing

Intan Pratiwi Buchr Photo Verified Writer Intan Pratiwi Buchr

Sempat ingin jadi astronaut, tapi sekarang jadi pegawai di bumi~ let's connect with me at hallonanas@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya