TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hati-Hati, 10 Makanan Ini Mengandung Lemak Trans yang Berbahaya, Lho!

Lemak trans bisa berakibat buruk untuk kesehatan, lho!

examine.com

Tentu kamu sudah tahu lemak jenuh atau lemak jahat yang ada pada makanan. Lemak trans adalah jenis lemak yang bisa ditemukan pada makanan dan dikenal menimbulkan berbagai masalah kesehatan. 

Secara alami, lemak trans ditemukan dalam produk peternakan seperti daging, susu, dan keju dengan jumlah yang sangat sedikit. Lain halnya dengan lemak trans buatan yang biasa ditambahkan pada makanan.

Lemak trans buatan diperoleh dari proses hidrogenasi dengan cara menambahkan senyawa hidrogen pada minyak sayur yang bertujuan untuk mendapatkan produk semi-padat. Minyak semi padat ini disebut sebagai partially hydrogenated oil atau minyak terhidrogenasi sebagian yang mampu membuat makanan jadi lebih awet. 

Berbagai penelitian menghubungkan konsumsi lemak trans dengan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, peradangan, dan lemak jahat (kolesterol LDL) yang tinggi dalam darah. Beberapa negara seperti Amerika Serikat bahkan mulai melarang peredaran makanan yang mengandung lemak trans ini sejak tahun 2018 lalu. 

Lemak trans tsehingga konsumsinya harus dibatasi. Bahkan menurut American Heart Association, konsumsi lemak trans sebaiknya tidak lebih dari 2 gram per hari. Untuk itu, kamu perlu tahu beberapa jenis makanan yang mengandung lemak trans seperti di bawah ini. 

1. Popcorn

biggerbolderbaking.com

Popcorn populer sebagai makanan sehat karena tinggi serat dan rendah kalori. Sayangnya, tidak semua popcorn tergolong sebagai makanan sehat. Beberapa jenis popcorn, terutama popcorn instan biasa mengandung minyak terhidrogenasi. Topping mentega dan caramel sebagai bumbu popcorn mengandung 0,5 - 1,5 gram lemak trans per porsinya. 

Bila kamu penggemar popcorn, sebaiknya perhatikan informasi pada kemasan dan pilih yang bebas lemak trans. Alternatif lain, kamu bisa buat popcorn sendiri dengan jagung kering dan minyak nabati tanpa bahan tambahan lain. 

2. Selai kacang

foodrevolution.org

Lezat sih, tapi selai kacang ternyata mengandung banyak lemak trans, lho! Selai kacang kemasan yang bisa dibeli di supermarket, umumnya mengandung minyak terhidrogenasi parsial untuk menjaga ketahanan dan tekstrur creamy-nya. Perhatikan kandungan lemak trans pada label sebelum membeli, ya!

Baca Juga: Selain Tanggal, Ini 5 Trik Memeriksa Masa Kadaluarsa Bahan Makanan

3. Donat

pexels.com/Sharon McCutcheon

Siapa yang bisa menolak kudapan manis satu ini? Donat memang cemilan yang jadi favorit banyak orang tapi kalau kamu tidak ingin mengonsumsi lemak trans dalam jumlah banyak, donat adalah salah satu makanan yang harus dihindari. 

Donat dengan topping dan isian krim dipenuhi lemak trans yang bisa menimbulkan masalah kesehatan bila dikonsumsi rutin. Selain lemak trans, donat juga tinggi gula dengan protein dan serat yang sangat sedikit. Bikin kamu mudah lapar dan berat badan pun gampang naik. 

4. Cake

pexels.com/Matheus Guimarães

Cake dengan frosting berbagai macam rasa dan warna tentu menggugah selera. Apalagi untuk kamu penggemar makanan manis. Tapi perlu diperhatikan, cake adalah salah satu makanan dengan kandungan lemak trans dan gula yang cukup tinggi.

Satu porsi frosting mengandung sekitar 2 gram lemak trans, ditambah dengan satu porsi cake maka jumlahnya bisa mencapai dua kali lipatnya. 

5. Krimer non-dairy

cleanplates.com

Satu sendok teh krimer non-dairy mengandung sekitar 0,5 gram lemak trans. Jumlah ini tergolong sedikit, tapi bila kamu biasa minum beberapa cangkir kopi berkrimer dalam sehari, bisa dibayangkan berapa gram lemak trans yang kamu konsumsi.

6. Frozen Pizza

thrillist.com

Lemak trans ditambahkan dalam makanan beku untuk menjaganya tetap awet dan lezat saat dikonsumsi. Oleh karena itu, lemak trans bisa ditemukan dalam berbagai makanan beku, salah satunya pizza beku. 

Praktisnya pizza beku membuat banyak orang tertarik  mengonsumsi makanan satu ini. Tapi kamu perlu waspada karena satu potong pizza beku mengandung sekitar 0,3 gram lemak trans. Jumlah ini bisa lebih besar tergantung dengan toping dan crust (pinggiran) yang ada pada pizza.

7. Keripik dan makanan siap saji yang digoreng

pexels.com/icon0.com

Dalam satu porsi keripik, lemak trans yang terkandung di dalamnya bisa mencapai 5 gram. Jumlah ini bisa lebih banyak bila kamu mengonsumsi keripik, chips, dan makanan di restoran cepat saji lainnya.

Makanan-makanan jenis ini mengandung banyak minyak terhidrogenasi, pewarna, penguat rasa, garam dan gula yang buruk untuk kesehatanmu. Penyebab utamanya adalah proses penggorengan dalam minyak bersuhu tinggi yang mampu mengubah struktur minyak sayur menjadi lemak trans. 

8. Margarin dan shortening

anappleaday.net.au

Margarin dam shortening terbuat dari minyak sayur yang diproses menggunakan panas, tekanan gas hidrogen dan katalis sehingga terbentuk menjadi padatan minyak yang stabil dalam suhu ruangan. Meskipun diperkaya dengan vitamin dan mineral, margarin di pasaran tetap mengandung lemak terhidrogenasi parsial akibat proses pembuatannya ini. 

Bila kamu ingin menghindari lemak trans, margarin adalah salah satu jenis makanan yang perlu kamu waspadai. Hal ini karena dalam 100 gram margarin terkandung sekitar 15 gram lemak trans. 

9. Biskuit dan Crackers

pixabay.com/hewq

Biskuit dan crackers memang kudapan yang lezat, mudah ditemukan, dan tersedia dalam variasi yang menarik. Sayangnya, biskuit dan crackers adalah salah satu makanan yang mengandung lemak trans yang buruk untuk kesehatanmu. 

Tergantung jenisnya, satu porsi biskuit dan crackers bisa mengandung sekitar 3,5 gram lemak trans. Selain itu, biskuit dan crackers kemasan juga mengandung pewarna, perasa, dan gula yang sebaiknya tidak dikonsumsi rutin setiap hari. 

Baca Juga: Hati-hati, Mengonsumsi 5 Makanan Ini Katanya Bisa Memicu Kanker

Verified Writer

Lina

"A mind needs books like a sword needs a whetstone," said Tyrion Lannister

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya