TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tidak Pasaran, 5 Jenis Jamur Ini Tetap Aman Dikonsumsi, Lho!

Walau kurang familiar, rasanya tetap lezat

pexels.com/Pixabay

Coba sebutkan, jenis jamur apa saja yang kamu kenal? Kamu mungkin akan menyebutkan jamur tiram, jamur kuping, jamur merang, jamur kancing, dan lain sebagainya.

Ada banyak jamur yang aman dikonsumsi manusia, tetapi tidak familiar atau kurang dikenal. Sebagian bentuknya pun terlihat unik. Seperti lima jamur di bawah ini.

1. Jamur maitake

instagram.com/macauleysfruitandveg

Jamur ini memiliki beberapa julukan, salah satunya adalah dancing mushroom alias jamur menari. Konon, orang-orang menari dengan gembira ketika menemukannya di alam liar. Mengapa?

Dilansir Healthline, jamur maitake memiliki khasiat penyembuhan yang luar biasa. Di dalamnya kaya akan antioksidan, serat, vitamin B dan C, kalium, beta-glukan, serta masih banyak lagi.

Secara alami, jamur maitake tumbuh liar di bawah pohon maple, oak, dan elm di Jepang, Tiongkok, hingga Amerika Utara. Kamu bisa memasaknya dengan pasta, menjadikannya salad, hingga mengolahnya dengan ramen atau soba.

Baca Juga: 5 Olahan Berbahan Jamur Enoki, Populer untuk Menu Berkuah!

2. Jamur morel

instagram.com/_sarahkathleen

Dilansir All Recipes, jamur morel hanya bisa tumbuh di alam liar dan menjadikannya sebagai komoditas yang mahal. Banyak orang mencoba menanam sendiri, tetapi gagal karena jamur ini sulit dibudidayakan.

Jamur ini bisa ditemukan di hutan di seluruh Amerika Utara dan Eropa. Mereka bisa tumbuh subur di tempat yang hangat dan basah.

Biasanya, bentuk jamur ini cenderung lonjong dengan bagian luar berlubang seperti sarang lebah. Warnanya bervariasi dari abu-abu hingga keemasan.

Morel dianggap sebagai jamur tingkat atas karena memiliki tekstur seperti daging dengan rasa yang dalam dan nutty flavor yang khas. Sebelum dimasak, bersihkan dengan air dingin dan keringkan dengan cepat.

Lalu, iris dan olah sesuai selera. Jangan dimakan dalam keadaan mentah karena bisa menyebabkan kram perut!

3. Jamur lobster

instagram.com/regalisfoods

Mengutip dari Forager Chef, jamur lobster sebenarnya merupakan jamur yang diparasit oleh jamur lain yaitu Hypomyces. Umumnya, Hypomyces menginfeksi daerah tempat jamur Lactarius dan Russula tumbuh lalu menyebabkan bentuknya berubah.

Akibat perubahan ini, justru rasanya menjadi lebih enak dari sebelumnya. Jamur lobster yang baik harus berat. Jika terasa ringan seperti styrofoam, memiliki bau amis yang kuat, atau warna ungu mencolok, berarti jamur tersebut sudah terlalu tua.

Apabila kamu memiliki jamur lobster segar, potong menjadi potongan besar lalu tumis dengan mentega dan garam. Jamur lobster yang sudah dimasak harus dimakan dalam 1 hingga 2 hari, jika tidak maka bisa menyebabkan keracunan.

4. Jamur chanterelle

instagram.com/shroom_momma

Sebagai salah satu jamur terpopuler di dunia, sepintas chanterelle mirip seperti jamur tiram. Warnanya kuning atau oranye dengan aroma yang mirip seperti aprikot.

Jamur ini biasanya tumbuh di pohon oak, maple, birch, dan poplar. Namun, tak jarang juga tumbuh di sekitar pinus putih, mengutip dari GroCycle.

Jangan tertipu dengan aromanya yang mirip buah persik atau aprikot. Sebab, rasanya agak seperti lada hitam yang pedas. Teksturnya cenderung kenyal dengan kadar air yang tinggi.

Baca Juga: Resep Kulit Tahu Roll Isi Jamur, Camilan Renyah yang Bergizi Tinggi

Verified Writer

Nena Zakiah

Online media writer (main job) Photographer & culinary content creator (side job) IG: @nenazakiah @foodgraphy_indonesia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya