Awalnya Iseng, Ini Kisah Vicky Yuwono Jadi Foodies Terkenal
Gak ada pikiran untuk jadi Foodies!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Vicky Yuwono dikenal sebagai salah satu foodies berpengaruh di Surabaya. Bisa pula disebut sebagai food influencer. Kiprahnya di bidang food fotografi dikenal di berbagai kalangan menengah ke atas.
Alumni Universitas UK Petra Surabaya itu tak pernah membayangkan akan mengomersilkan hasil foto-foto makanannya, hingga diperhitungkan seperti sekarang. Lalu, bagaimana bisa dia mencapai posisi mapan seperti sekarang ini ya? Simak kisahnya berikut ini.
Baca Juga: Gak Melulu Enak, Ternyata Ini Derita Jadi Foodies ala Vicky Yuwono
1. Berawal dari suka makan, ngafe, dan foto
Q: Kenapa memilih makanan?
A: Memang dasar hobinya makan soalnya.
Q: Gimana awal mulanya sampai akhirnya jadi foodies?
A: Aku benar-benar berawal dari yang kayak, oke aku suka makan, then
kita masukkan ke Instagram sebagai platformnya kami sendiri.
Q: Lalu, sebenarnya apa sih sebutan yang pas? Ada yang nyebut foodstagram, food inflencer, foodblogger, foodies?
A: Nah, sebenarnya itu yang jadi sedikit permasalahan di Surabaya, karena sejujurnya kalau ditanya siapa food blogger Surabaya, aku bisa jawab cuma Inijie aja. Karena cuma dia yang punya blog, lainnya gak ada sama sekali.
Kalau kayak aku ini sebenarnya lebih suka disebut sebagai foodies sih. Kadang orang awam kan gak ngerti, apa bedanya sama influencer, jadi mereka nyebut gampangnya food blogger. Ada juga yang menyebut sebagai foodstagram, food influncer, ya bisa juga. Tapi kami bukan food blogger, karena kami gak nge-blog.
Q: Selain suka makan, gimana prosesnya bisa sampai ada di tahap sekarang?
A: Sebenarnya gak sengaja. Jadi ceritanya gini, sekitar 2014, waktu itu aku masih inget banget, zaman-zamannya Instagram masuk ke Android. Nah, dulu kan HP kita semua Android, ya? Gak ada yang IOS. Masih belum mampu beli IOS hahaha. Beli Android terus install Instagram. Pertama cuma foto selfie gitu, terus temenku bilang, "Kamu suka foto kan, Vick? Ya udah kamu bagusin lah foto-foto." Ah Iya ya, pikirku begitu.
Nah, dari situ ide kreatifku mulai keluar, karena aku juga suka makan. Aku dulu tiap minggu beli semua online shop food di Surabaya. Dulu kan masih jarang (online shop), kalau sekarang sudah banyak, satu orang aja jual banyak brand. Jadi, tiap minggu aku beli, aku foto sendiri, aku coba makan sendiri, lalu aku tag ke mereka. Pertama itu orang-orang kayak, "Kamu ngapain sih, Vick tiap minggu beli makanan terus?"
Kalau di online shop kan gak bisa beli bijian, biasanya satu dus isi berapa, misal 6-9 gitu. Berjalan kurang lebih setahun. Kayak ada kepuasan tersendiri gitu.
Aku juga pergi dari resto ke resto, kafe ke kafe, foto-foto makanan. Waktu itu, Inijie masih main di Twitter dan baru main di Instagram. Jadi, dulu Instagramnya gak se-booming sekarang. Lama-lama ada salah satu owner online shop yang notice. Tiba-tiba, "Vick kamu suka moto-motoin makanan, ya? Ini aku ada produk baru, aku kirimin ya, kamu cobain."
Tapi ya tetap disuruh moto-moto juga. "Oh, iya boleh-boleh." Lama-lama ada yang nanya, "Vick, kalau ada yang mau difoto kamu, kena berapa ya?"
Itu agak lama sih, setahunan gitu. Itu benar-benar zaman orang masih jarang main Instagram.
Baca Juga: Foodies Rawan Penyakitan, Vicky Yuwono Bagi Tips Jaga Badan