6 Bahan Alami Mengawetkan Daging Kurban biar Tahan Lama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu tradisi yang dilakukan secara turun-temurun saat Hari Raya Iduladha adalah menyembelih hewan kurban. Namun, tidak jarang kita menghadapi tantangan dalam mengawetkan daging kurban agar tetap segar dan tahan lama.
Seiring perubahan tren kuliner yang lebih mengedepankan bahan alami, ada beberapa bahan yang dapat membantu mengawetkan daging kurban. Dalam artikel ini, kita akan membahas enam bahan alami yang dapat digunakan mengawetkan daging kurbanmu.
1. Garam
Garam salah satu bahan alami yang digunakan sejak zaman dahulu untuk mengawetkan makanan, termasuk daging. Garam bekerja dengan cara menarik air keluar dari daging, sehingga mengurangi kelembaban dan meminimalkan pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebabkan kerusakan pada daging.
Cara penggunaannya cukup sederhana. Kamu hanya perlu menggosok garam secukupnya ke permukaan daging kurban dan memastikan garam merata. Setelah itu, daging bisa disimpan dalam kemasan rapat atau digantung untuk dijemur di tempat yang terkena sinar matahari dan udara.
2. Bawang putih
Bawang putih bukan hanya bumbu penyedap yang lezat, tetapi juga bersifat antimikroba alami. Senyawa allicin yang terkandung dalam bawang putih dapat membunuh berbagai jenis mikroorganisme yang dapat merusak daging.
Cara penggunaannya cukup mudah. Kamu bisa menghaluskan beberapa siung bawang putih dan mengoleskannya ke permukaan daging kurban. Selain itu, kamu juga dapat menambahkan bawang putih cincang atau bubuk bawang putih saat mengolah daging menjadi hidangan tertentu untuk memberikan efek pengawetan yang lebih baik.
3. Cuka
Cuka merupakan bahan alami lain yang bisa kamu gunakan untuk mengawetkan daging kurban. Kandungan asam asetat dalam cuka dapat menciptakan lingkungan asam yang tidak cocok bagi pertumbuhan mikroorganisme. Kamu dapat menggunakan cuka sari apel atau cuka putih untuk mengawetkan daging.
Caranya, mencampurkan cuka dengan air dalam perbandingan yang sesuai, lalu merendam daging dalam larutan. Pastikan seluruh permukaan daging terendam dalam larutan cuka dan simpan dalam wadah yang rapat agar cuka dapat bekerja secara efektif.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Minuman Sehat Usai Makan Daging Kurban, Khasiatnya Banyak
4. Jeruk nipis
Jeruk nipis mengandung asam sitrat yang dapat membantu proses pengawetan daging. Asam sitrat mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan menjaga keawetan daging.
Kamu bisa memeras jeruk nipis dan mengoleskan jusnya ke permukaan daging atau merendam daging dalam campuran air dan jus jeruk nipis. Selain memberikan efek pengawetan, jeruk nipis juga memberikan aroma segar yang lezat pada daging kurban.
5. Jahe
Jahe bukan hanya memiliki rasa dan aroma yang khas, tetapi juga bersifat antimikroba alami. Senyawa gingerol yang terkandung dalam jahe dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur pada daging.
Kamu bisa menghaluskan jahe segar dan mengoleskannya ke permukaan daging kurban atau mencampurkan jahe parut ke dalam adonan bumbu daging. Selain itu, jahe juga dapat memberikan rasa hangat dan pedas yang menyegarkan pada daging.
6. Minyak zaitun
Minyak, terutama minyak nabati, seperti minyak zaitun, dapat digunakan sebagai lapisan pelindung untuk mengawetkan daging kurban. Minyak membentuk lapisan yang mencegah udara dan bakteri masuk ke dalam daging.
Kamu dapat mengoleskan minyak ke permukaan daging setelah membersihkannya secara menyeluruh. Pastikan semua bagian daging terlapisi minyak dengan merata sebelum menyimpannya dalam kemasan yang rapat.
Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami ini, kamu dapat memperpanjang masa simpan daging kurban hingga berbulan-bulan sambil tetap menjaga kualitasnya. Penting untuk selalu menjaga kebersihan dan kehigienisan saat mengolah serta menyimpan daging kurban agar hasil akhir tetap segar dan aman dikonsumsi.
Baca Juga: 5 Tips Membedakan Daging Kambing dan Daging Sapi, Gampang!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.