Cumi-cumi dan sotong sama-sama termasuk dalam kategori hewan laut Cephalopoda. Keduanya punya tinta hitam dan bisa diolah menjadi seafood yang nikmat.
Saat disantap, kamu mungkin sulit membedakannya, karena teksturnya nyaris sama. Biar gak salah pilih, yuk kenali dulu perbedaan cumi dan sotong berikut!
Cumi-cumi cenderung berbentuk lebih kecil daripada sotong. Bentuknya panjang dan meruncing dengan sirip kecil di bagian belakang. Terdapat 10 tentakel dan mata besar di sisi kanan dan kiri tubuhnya.
Sedangkan sotong, hanya punya delapan tentakel dan dua tentakel yang dilengkapi pengisap untuk menangkap mangsa. Bentuk tubuhnya memanjang dan agak pipih. Ukurannya sekitar 15-25 cm. Sotong kerap disebut cuttlefish, karena punya cangkang internal yang unik.
Sotong segar biasanya kenyal dan tidak lembek saat ditekan. Warnanya putih dan sedikit berbintik hitam. Kalau sudah lama, kulitnya berubah menjadi kemerahan atau keunguan.
Mata sotong bulat bersinar dan tidak berkedut. Kepala dan badannya tidak tertanggal saat diangkat. Tinta hitam tidak akan keluar dari bagian dalam.
Sama halnya seperti sotong, cumi segar masih berwarna putih cerah. Kalau kulitnya sudah merah muda atau dagingnya berwarna kuning, itu tanda sudah tidak layak konsumsi.
Cumi segar tidak beraroma amis dan menyengat. Pastikan kulit arinya belum berubah warna menjadi keunguan. Matanya juga masih bening.
Sotong dan cumi-cumi sama-sama sehat, hanya saja bisa disesuaikan dengan seleramu. Protein yang terkandung dalam 300 gram sotong sekitar 28 gram. Pada jumlah yang sama, nilai protein cumi-cumi sekitar 48 gram.
Kandungan mineral pada 100 gram cumi antara lain 32 mg kalsium, 680 mcg zat besi, 33 mg magnesium, dan 44 mg sodium. Per 85 gram sotong mengandung mineral, seperti 153 mg kalsium, 51 mg magnesium, 3 gram zinc, 493 mg fosfor, dan 9,2 mg zat besi.
Itulah perbedaan sotong dan cumi yang harus kamu tahu biar gak salah beli. Dari dua hasil laut tersebut, kamu paling suka yang mana?