Siapa d isini yang enggak suka makan keju? Hampir semua orang suka banget menyantap makanan yang terbuat dari susu ini. Entah itu dimakan bersama makanan lain, atau dimakan langsung. Keju memang enak, dan bisa membuat makanan jadi lebih enak.
Tapi lucunya meski semua orang sudah pernah makan keju, hanya ada sedikit orang yang mengenal makanan ini dengan baik. Bahkan kamu juga enggak tahu kan, kalau keju ternyata sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu?
Banyak orang beranggapan, keju adalah produk modern. Nyatanya, keju sudah ada sejak 7.500 SM yang lalu. Hal ini terungkap dengan ditemukannya saringan keju yang terbuat dari tembikar di Polandia. Orang-orang Neolitikum adalah peternak sapi perah sehingga sangat besar kemungkinan mereka berhasil menemukan keju.
Meski begitu, tidak ada orang yang benar-benar tahu pasti kapan keju diciptakan atau siapa orang pertama yang membuat keju. Cerita lain mengatakan, keju ditemukan oleh orang Arab secara tidak sengaja.
Ketika dia menyimpan susu dalam kantung yang terbuat dari perut domba sebagai bekal untuk melintasi gurun pasir. Rennet atau enzim yang berasal dari perut domba terkena sinar matahari, membuat susu terpisah menjadi dadih dan whey.
Orang Arab itu mencoba keduanya, whey ternyata bisa menghilangkan rasa halus sedangkan dadih yang kemudian jadi cikal bakal keju bisa membuatnya merasa kenyang.
Terlepas dari siapa pun yang membuat keju, pembuatan makanan ini tersebar ke banyak negara termasuk Romawi. Mereka memproduksi keju secara massal bahkan memiliki dapur khusus yang disebut Careale untuk membuat keju. Keju ini kemudian dibawa oleh pasukan Romawi sebagai cadangan makanan dan membuat makanan ini tersebar ke seluruh Eropa terutama ke Inggris.
Belanda saat ini dikenal sebagai negara penghasil keju terutama keju tradisional. Tapi ternyata pabrik keju pertama justru didirikan di Swiss. Pabrik ini didirikan pertama kali pada tahun 1815. Sayangnya produksi ini bisa dibilang tidak terlalu berhasil. Kesuksesan produk keju baru dimulai ketika keju dipasarkan di Amerika Serikat pada tahun 1851.
Orang Eropa sejak lama dikenal sebagai fans berat keju. Tapi dari sekian banyak negara, orang-orang Yunani adalah yang paling fanatik dalam mengkonsumsi keju.
Rata-rata orang Yunani bisa menghabiskan 27,3 kg keju setiap tahunnya, dan 3/4 di antaranya adalah jenis keju feta. Jumlah ini jauh lebih banyak dari Prancis dan Islandia yang menempati posisi kedua dan ketiga sebagai negara yang mengkonsumsi keju terbanyak di dunia.
Membuat keju membutuhkan proses yang panjang. Beberapa keju bahkan dibiarkan hingga berjamur karena semakin lama keju disimpan maka akan semakin bagus juga kualitasnya. Selain proses yang panjang, membuat keju juga membutuhkan bahan yang tidak sedikit karena untuk membuat 1 kg keju keras, dibutuhkan sekitar 10 liter susu.
Keju biasanya terbuat dari susu sapi atau susu domba. Tapi selain kedua hewan ini, keju juga bisa dibuat dari susu kuda, kerbau, unta, keledai, bahkan juga susu rusa. Karena bahannya beragam, tidak heran jika keju terdiri dari banyak jenis. Total ada 2.000 jenis keju di dunia ini, dengan mozzarella sebagai keju yang paling banyak dikonsumsi, dan cheddar menempati posisi kedua.
Kalau kamu sering menonton film kartun dengan karakter tikus seperti Tom & Jerry, kamu pasti sering melihat Tom mencuri keju. Alhasil banyak orang berfikir, jika tikus sangat menyukai keju. Pada kenyataannya, meski akan tetap memakan keju, tikus justru tidak terlalu suka keju. Jika boleh memilih, tikus akan mengambil makanan manis seperti permen atau makanan yang mengandung karbohidrat.
Makan pizza tidak akan lengkap rasanya jika tidak ada keju dalam toppingnya. Pizza Hut sepertinya setuju dengan pendapat ini karena setiap tahunnya mereka membeli 300 juta pon keju untuk berbagai produknya terutama untuk topping pizza.
Itulah fakta tentang keju yang biasa kamu nikmati. Hayo, kamu paling suka keju yang mana?