5 Cara Merawat Peralatan Makan Stainless Steel, Lebih Awet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap ada kelebihan pasti juga ada kekurangan, begitu pula dengan peralatan makan. Bahan stainless steel dikenal sejak lama memiliki berbagai keunggulan. Berdesain modern, selalu terlihat bersih juga berkilau dan bisa digunakan dalam jangka panjang.
Namun alat makan jenis ini memiliki kekurangan, seperti mudah tergores dan membutuhkan perhatian ekstra untuk perawatan. Jika sudah begini, kamu perlu tahu cara merawat peralatan makan berbahan stainless steel agar awet dan tetap bersih. Gak perlu bingung, kamu cukup mengikuti cara merawat peralatan berbahan stainless steel di bawah ini, ya.
1. Cuci secepat mungkin
Siapa di sini yang memiliki kebiasaan mencuci peralatan makan secepat mungkin setelah digunakan? Jika ada, maka kebiasaan tersebut harus selalu dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan, khususnya untuk peralatan makan yang terbuat dari stainless steel.
Karena jika terlalu lama dibiarkan dalam keadaan kotor, akan muncul goresan pada permukaannya dan juga timbul bercak atau noda. Meski salah satu langkah dalam perawatannya adalah segera dibersihkan, namun jangan lupa untuk menunggu agar peralatannya dingin terlebih dahulu, ya. Karena jika masih dalam kondisi panas langsung terkena air dingin, peralatan makan tersebut bisa bengkok atau melengkung.
2. Manfaatkan air hangat
Untuk membersihkan sendok, garpu, pisau, sumpit, piring, serta peralatan lain yang terbuat dari baja nirkarat, kita bisa memanfaatkan air hangat. Selain dipercaya ampuh melunturkan lemak, sisa kotoran juga minyak membandel pun bisa lebih mudah luntur.
Selain itu, mencuci dengan air hangat juga diyakini bisa membuat alat-alat tersebut menjadi lebih awet. Bagaimana bisa? Karena dengan lunturnya kotoran dengan mudah, maka goresan, tekanan, serta gosokan pada bidang cutlery bisa dihindarkan.
3. Gunakan spons yang lembut
Editor’s picks
Bahan peralatan makan dari baja tahan karat telah terbukti lebih awet jika dibandingkan dengan yang lainnya. Tapi akan lebih tahan lama kalau perawatannya pun diperhatikan. Salah satu yang sering terlupakan adalah pemilihan penggosok untuk mencuci. Beredarnya aneka jenis spons dengan berbagai warna, tekstur juga bahan memang memudahkan kita untuk memilih, namun pastikan struktur permukaannya lembut supaya tidak meninggalkan goresan.
Baca Juga: 7 Peralatan Rumah Tangga Reusable, Pengganti Barang Sekali Pakai
4. Pakai cairan pembersih yang tepat
Menemukan sabun atau cairan pembersih yang tepat seolah mendapatkan win-win solution untuk menghilangkan kotoran juga noda yang sulit dihilangkan pada peralatan makan. Perasan air lemon, cuka, dan cuka apel adalah bahan alami yang bisa dimaksimalkan penggunaannya.
Bila memilih cairan pembersih kimia, tetapkan pilihan pada produk yang mengandung bahan kimia alkali atau non-klorida. Efek dari keduanya adalah membuat alat makan menjadi tahan karat. Agar lebih efektif dan hemat waktu, gerakkan kain secara melingkar saat membersihkannya.
5. Letakkan di tempat yang kering
Di balik keempat cara merawat peralatan makan stainless steel tadi, yang terakhir dan tak kalah penting yaitu pastikan meletakkannya di tempat yang kering. Hindarkan dari suhu tinggi, lembab, atau tempat yang minim oksigen.
Karena tempat dengan karakter tersebut akan membuat alat makanmu korosi atau berkarat. Satu lagi yang harus diingat, pastikan kondisi sendok, garpu, pisau, juga alat lainnya kering, lap permukaannya dengan kain dan simpanlah.
Pro kontra seperti lebih praktis jika membeli alat makan baru dibanding merawatnya tentu akan muncul. Namun, hal itu pasti terpatahkan dengan sesuatu yang sudah menjadi favorit, bukan? Maka sempatkan sedikit waktu mengaplikasikan cara merawat peralatan makan kamu yang berbahan stainless steel tersebut agar senantiasa bersih dan awet.
Baca Juga: 5 Pertimbangan Penting saat Ingin Membeli Peralatan Rumah Tangga
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.