Selain Tempe, 5 Kuliner Kedelai Fermentasi Ini Cuma Ada di Asia Lho!

Penasaran deh sama rasanya!

Fermentasi kedelai? Hal pertama yang bakal kamu ingat pastilah tempe. Benar, tempe adalah produk fermentasi kacang kedelai asli Indonesia yang sudah mendunia. Di Jepang, tempe bahkan dihargai mahal karena proses pembuatannya yang sulit dan kandungan nutrisinya yang tinggi.

Selain tempe, masih banyak olahan fermentasi kedelai asli benua Asia yang mungkin kamu belum pernah dengar sebelumnya. Kira-kira sama persis dengan tempe atau tidak ya? Yuk simak ulasannya!

1. Akhuni atau Axone - India

Selain Tempe, 5 Kuliner Kedelai Fermentasi Ini Cuma Ada di Asia Lho! https://rootsandleisure.com

Akhuni atau axone adalah kedelai fermentasi dari Nagaland, India. Olahan fermentasi bertekstur lunak ini kaya akan nutrisi. Proses fermentasinya sendiri membutuhkan waktu sekitar 30-45 hari.

Bagi warga India khusunya daerah Nagaland, hidangan makan mereka akan terasa kurang lengkap tanpa Akhuni. Makanan fermentasi ini sangat cocok dimasak menjadi chutney (sup/kuah yang terbuat dari buah, daun, atau rempah khas negara India). Akhuni juga bisa digoreng dan disantap sebagai makanan pendamping lauk-pauk lainnya.

2. Cheonggukjang - Korea

Selain Tempe, 5 Kuliner Kedelai Fermentasi Ini Cuma Ada di Asia Lho! https://en.wikipedia.org

Cheonggukjang adalah kedelai fermentasi khas Korea. Bentuknya seperti kedelai utuh yang dilapisi lendir. Waktu pembuatannya bisa mencapai 2-3 hari. Sebelum proses fermentasi dimulai, kedelai direbus terlebih dahulu.

Dalam penyajiannya, cheonggukjang dicampurkan kedalam rebusan/sup. Cheonggukjang jarang dikonsumsi secara langsung karena aromanya yang sangat menyengat seperti bau kaos kaki. Cheonggukjang dinilai merupakan makanan yang sehat karena kandungan vitamin dan nutrisi lainnya.

3. Doubanjiang - Cina

Selain Tempe, 5 Kuliner Kedelai Fermentasi Ini Cuma Ada di Asia Lho! https://houseofhaos.files.wordpress.com

Doubanjiang adalah kedelai fermentasi dari Sichuan, Cina. Doubanjiang lazimnya dibuat dalam dua rasa, biasa dan pedas. Rasa pedasnya berasal dari cabai yang dicampurkan pada saat proses fermentasi. 

Makanan fermentasi ini jarang dikonsumsi secara langsung karena teksturnya lebih menyerupai pasta bumbu masakan. Doubanjiang kadang ditumis dengan minyak dan dicampur bersama nasi atau mi instan. Namun umumnya, doubanjiang digunakan sebagai bumbu utama masakan misalnya hidangan tahu goreng atau salad tahu.

4. Nattō - Jepang

Selain Tempe, 5 Kuliner Kedelai Fermentasi Ini Cuma Ada di Asia Lho! http://www.loverofcreatingflavours.co.uk

Nattō adalah kedelai fermentasi asli dari Jepang yang biasanya dikonsumsi sebagai sarapan. Kedelai fermentasi ini juga biasanya dimasukan kedalam makanan sebagai bumbu, seperti sushi nattō, roti nattō, sup miso, okonomiyaki, dan makanan lainnya.

Proses fermentasi dari nattō biasanya hanya membutuhkan satu hari. Teksturnya berlendir dan aromanya menyengat, namun memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Nattō paling popular di daerah Kanto, Tohoku, dan Hokkaido.

5. Tương - Vietnam

Selain Tempe, 5 Kuliner Kedelai Fermentasi Ini Cuma Ada di Asia Lho! https://chinhgoc.vn

Tương adalah kedelai fermentasi khas Vietnam berupa pasta kental atau cairan. Tương terkenal sebagai makanan vegetarian. Para Biksu di Vietnam sudah biasa mengonsumsi tương bersama dengan sayuran. Kedelai fermentasi ini juga bisa dijadikan sebagai saos celup ketika menikmati camilan.

Nah, itulah 5 kedelai fermentasi dari negara-negara Asia. Ternyata rata-rata dari kedelai fermentasi ini memiliki bau khas menyegat tidak seperti tempe yang relatif tidak berbau. Teksturnya pun tidak terlalu menyerupai tempe yang padat dan biasa digoreng. Kedelai fermentasi ini lebih seperti pasta yang bisa dicampur sebagai bumbu masakan.   

Cayo Islami Photo Writer Cayo Islami

Belong to Musmar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya