9 Sajian Kuliner Tradisional Jawa Timur yang Dibungkus Daun Pisang

#HaloJatim Sederhana dalam bahan dan kemasan, tapi kaya rasa

Di era modern seperti saat sekarang ini makanan tradisional eksistensinya perlahan tergeser dengan snack atau cake kekinian. Tapi jangan salah guys, makanan tradisional selalu di hati para penggemarnya lho.

Cita rasa makanan tradisional juga tidak kalah dengan makanan kekinian dan tentunya makanan tradisional bebas pengawet serta menggunakan bahan alami.

Yuk coba dulu kuliner tradisional dari Jawa Timur yang dibungkus daun pisang ini. Pasti ketagihan!

1. Mendut

9 Sajian Kuliner Tradisional Jawa Timur yang Dibungkus Daun Pisangninamasak.com

Jajanan ini terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan santan dan sedikit garam supaya gurih. Di dalam mendut terdapat unti (isian kelapa) yang terbuat dari campuran parutan kelapa, gula merah, vanili, dan sedikit garam yang dimasak hingga bercampur. Biasanya mendut disiram dengan sedikit santan kental ketika sedang dibungkus.

Jika di Jawa Timur jajanan ini dikenal dengan nama mendut, di Makassar jajanan ini disebut kue bugis. Tak jarang kebanyakan orang juga menyebut jajanan ini dengan sebutan putri mandi.

Mendut dibungkus dengan daun pisang dan biasanya menyerupai piramida (limas segi empat). Rasa mendut ini manis karena ada unti di dalamnya, kenyal dan lembut dari tepung ketan yang berpadu dengan gurihnya santan kental. So yummy!

2. Lemet

9 Sajian Kuliner Tradisional Jawa Timur yang Dibungkus Daun Pisangcookpad.com

Lemet terbuat dari parutan singkong, kelapa parut yang dicampur dengan gula merah, sedikit garam kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus. Jajanan ini simpel banget guys, tapi enak dan mengenyangkan.  

Rasanya manis, lembut, dan kenyal khas singkong. 

3. Iwel-iwel

9 Sajian Kuliner Tradisional Jawa Timur yang Dibungkus Daun Pisangcookpad.com

Iwel-iwel terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan parutan kelapa, dan ditambah sedikit garam agar gurih. Setelah tercampur tambahkan gula merah yang telah disisir ke dalam isian iwel-iwel kemudian bungkus dengan daun pisang dan kukus hingga matang.

Tips ya guys, jika ingin membuat iwel-iwel lebih baik tepung yang digunakan adalah tepung ketan yang dibuat sendiri dari proses merendam ketan kemudian digiling kasar dengan mesin atau alu (tumbukan). Jika memakai tepung ketan yang biasa dijual di pasaran, tekstur tepung terlalu halus dan agak kering. 

Meski terbuat dari bahan sederhana namun iwel-iwel ini sarat makna lho karena biasanya disajikan pada acara selamatan bayi yang baru lahir seperti sepasar (5 hari) atau selapan (35 hari) yang menggambarkan rasa syukur dan doa dari orang tua. Ada juga yang menghubungkan iwel-iwel dengan bayi yang 'kemiwel' atau imut.

Rasa iwel-iwel ini manis, gurih serta kenyal. Pokoknya enak deh!

4. Nagasari

9 Sajian Kuliner Tradisional Jawa Timur yang Dibungkus Daun Pisangbolakeluarga.com

Nagasari atau juga disebut nogosari terbuat dari campuran tepung beras dan santan yang dimasak hingga larut dan menjadi padat. Setelah itu ambil adonan dengan sendok, letakkan di atas daun lalu isi dengan pisang, kemudian bungkus. Kukus lagi hingga matang ya.

Di Solo terdapat pula jajanan mirip dengan nagasari lho. Namanya carang gesing, tetapi sebenarnya nagasari dan carang gesing berbeda, karena tekstur dan rasa carang gesing lebih mirip kue barongko dari Makassar.

Rasa nagasari ini manis, gurih, dan lembut.

5. Gethuk pisang

9 Sajian Kuliner Tradisional Jawa Timur yang Dibungkus Daun Pisangpergikuliner.com

Jajanan ini merupakan oleh-oleh khas dari kota Kediri. Gethuk pisang di Jawa Timur dikenal dengan nama gethuk gedang. Proses pembuatannya pun mudah, rebus pisang hingga lunak, kemudian hancurkan, lalu bumbui dengan gula, dan sedikit garam. Setelah tercampur rata bungkus adonan menggunakan daun pisang. Kukus hingga matang kemudian siap dihidangkan. Rasanya manis dan ada rasa asam dari pisangnya.

Baca Juga: 5 Kuliner Hits Instagram Lumajang yang Wajib Kamu Coba 

6. Tape ketan

9 Sajian Kuliner Tradisional Jawa Timur yang Dibungkus Daun Pisangresepharian.com

Tape ketan biasanya disajikan pada acara selamatan atau hajatan. Sesuai dengan namanya, tape ini terbuat dari ketan yang difermentasi.

Selain dibungkus daun pisang saat ini tape ketan marak dibungkus menggunakan wadah plastik. Tetapi lebih autentik yang dibungkus daun ya guys. Wanginya beda. Siapa di sini yang suka tape?

7. Apem kukus

9 Sajian Kuliner Tradisional Jawa Timur yang Dibungkus Daun Pisangrasamasa.com

Apem terbuat dari campuran tepung beras, tape singkong, dan santan. Nah, jika tidak ada tape singkong, bisa juga diganti dengan ragi. Fungsi tape atau ragi supaya apem mengembang.

Apem dapat diolah dengan berbagai variasi seperti dikukus atau dipanggang menggunakan cetakan. 

Jika dikukus biasanya dialasi daun pisang yang dibentuk takir. Setelah itu tuang adonan ke dalam takir dan kemudian kukus hingga matang. Selain dengan daun pisang, di Jawa Timur kamu juga bisa menemukan apem dibungkus daun nangka. Unik ya!

8. Botok

9 Sajian Kuliner Tradisional Jawa Timur yang Dibungkus Daun Pisangselerasa.com

Botok, makanan yang dibuat dari parutan kelapa yang masih muda dicampur dengan bumbu-bumbu. Kamu bisa menambahkan tempe, tahu, petai cina (lamtoro), daun beluntas, teri, dan bahan lainnya.

Setelah tercampur rata bungkus dengan daun pisang dan kukus hingga matang. Botok dapat disajikan sebagai lauk. Rasa botok mirip dengan pepes.

9. Pecel

9 Sajian Kuliner Tradisional Jawa Timur yang Dibungkus Daun Pisangtravelingyuk.com

Nah, pecel merupakan makanan khas dari berbagai daerah di Jawa Timur. Pecel ini biasanya disajikan dalam bungkusan daun pisang yang dinamakan pincuk. Sajian pecel menggunakan pincuk dapat menambah rasa sedap pecel lho. Cobain deh!

Sudah pernah coba yang mana guys? Yuk, lestarikan makanan tradisional nusantara!

Baca Juga: 8 Kuliner Khas Jawa Timur yang Kenikmatan dan Kelezatannya Tiada Tara

Dyah Photo Verified Writer Dyah

Create your own magic

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya