4 Fakta Menarik Romanesco, Sayuran yang Punya Bentuk Unik dan Indah

Sayuran hijau yang punya tampilan memukau

Sayuran yang ada di penjuru dunia beragam bentuk dan jenisnya. Sebagai contoh ada jenis sayuran yang memiliki tampilan cantik dan indah dibanding yang lainnya, seperti Romanesco. Sayuran tersebut berasal dari negara Italia dan menjadi ciri khas di Negeri Sepatu Boots itu. Tergolong ke dalam spesies Brassica oleracea, ada yang menyebut romanesco sejenis kubis, ada pula yang menyebutnya dengan brokoli atau kembang kol.

Romanesco tumbuh subur di daerah mediterania. Biasanya sayuran tersebut banyak ditemukan di negara Italia dan Spanyol. Di Indonesia sendiri sayuran romanesco tidak terlalu familiar. Kendati demikian, sayuran tersebut nyatanya menyimpan beberapa fakta menarik yang sayang untuk dilewatkan. Oleh karena itu, mari telusuri bersama penjelasannya berikut ini.

1. Memiliki bentuk unik dan indah

4 Fakta Menarik Romanesco, Sayuran yang Punya Bentuk Unik dan Indahilustrasi romanesco (pixabay.com/Marc Pascual)

Sekilas bentuk dari sayuran romanesco memang menyerupai brokoli atau kembang kol, tetapi ada yang berbeda dari susunan bunganya. Dilansir New Scientist, perbedaan antara romanesco dengan kembang kol biasa, yaitu setiap bunga yang gagal tampak di romanesco akhir. Pasalnya, tunas romanesco memproduksi lebih banyak tunas dengan kecepatan yang semakin tinggi sampai mengangkat ujung tumbuh menjauh dari pusat kembang kol yang sedang tumbuh, melahirkan susunan bentuk kerucut.

Keunikan dan keindahan bentuk dari romanesco tentu menjadi daya tarik utama sayuran tersebut. Struktur kuntumnya terdiri atas bongkahan-bongkahan berpola matematis, membentuk bilangan fibonacci. Untuk itu, tak heran jika sayuran tersebut digadang-gadang sebagai sayuran terindah di dunia. Bahkan karena bentuknya yang unik itu, sayuran romanesco acapkali dijadikan objek penelitian dan seni.

2. Mampu diolah dengan banyak cara

4 Fakta Menarik Romanesco, Sayuran yang Punya Bentuk Unik dan Indahilustrasi romanesco (pixabay.com/Aline Ponce)

Karena rasanya yang pedas dan gurih, sayuran romanesco biasanya digunakan sebagai bahan makanan di dapur. Sayuran romanesco dapat diolah lewat beragam cara memasak, seperti dipanggang, ditumis, dikukus, direbus, atau dimakan mentah sebagai salad. Romanesco bisa dijadikan resep alternatif pengganti brokoli atau kembang kol.

Ketika memasak romanesco yang perlu diperhatikan adalah tingkat kematangannya. Jangan sampai memasaknya dalam waktu yang lama agar rasa dan teksturnya tidak berubah. Romanesco bisa ditambahkan dalam beberapa resep makanan, seperti pasta, roasted romanesco ataupun sup.

3. Mengandung beragam nutrisi

4 Fakta Menarik Romanesco, Sayuran yang Punya Bentuk Unik dan Indahilustrasi romanesco (pixabay.com/Marco Pastorino)

Di balik tampilannya yang unik dan rasanya yang lezat, ternyata sayuran romanesco juga menyimpan banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan. Kandungan gizi yang terdapat dalam sayuran romanesco antara lain vitamin C, vitamin K, sodium, magnesium, serat, dan karotenoid. Oleh karena itu, sayuran tersebut acapkali dijadikan pilihan untuk dimasukkan ke dalam olahan makanan karena bergizi dan menyehatkan.

Sebagai sayuran dengan nilai gizi tinggi, romanesco diklaim berkhasiat untuk mengobati beberapa permasalahan kesehatan. Dilansir The Organic Magazine, romanesco mengandung banyak vitamin A yang bermanfaat untuk kesehatan mata juga untuk meningkatkan sirkulasi jantung. Selain itu, sifat antioksidan serta kandungan vitamin dan mineral sayuran romanesco mampu melawan infeksi dan penyakit.

4. Tergolong sayuran yang bersejarah dan langka

4 Fakta Menarik Romanesco, Sayuran yang Punya Bentuk Unik dan Indahilustrasi romanesco (pixabay.com/Pashi)

Sayuran romanesco menyimpan sejarah yang cukup panjang. Pasalnya, dalam kurun waktu 16 abad yang lalu, romanesco sudah ditanam dan dibudidayakan, tepatnya di Roma, Italia. Untuk itu, romanesco juga dikenal dengan sebutan kembang kol Romawi. Sayuran tersebut mulai diperkenalkan ke wilayah Amerika pada abad ke-20. Saat ini Romanesco tidak hanya terdapat di Italia saja, tetapi sudah bisa ditemukan di beberapa negara, seperti Spanyol, Prancis, dan Jerman. Akan tetapi keberadaan sayuran tersebut tergolong langka karena sulit ditemukan.

Romanesco sendiri tumbuh subur di daerah yang terpapar sinar matahari penuh dengan tanah liat yang mengandung banyak nitrogen. Sayuran berwarna hijau segar itu biasanya ditanam pada musim semi dan musim gugur. Dilansir The Spruce, waktu terbaik menanam sayuran romanesco di wilayah dengan iklim hangat adalah pada musim gugur, lalu memanennya pada musim dingin, sebab romanesco intoleran terhadap suhu panas.

Tidak hanya didukung dengan tampilannya yang menawan, sayuran romanesco juga memiliki rasa yang lezat dan kandungan gizi yang berlimpah. Hanya saja keberadaan sayuran tersebut cukup sulit ditemukan.

Baca Juga: 7 Fakta Asparagus, Sayuran yang Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu

Fajriyatun Najah Photo Writer Fajriyatun Najah

Penyuka aksara dan segala hal berbau sederhana

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya