Korea Selatan memiliki ragam banchan alias hidangan pendamping untuk makanan utama (side dish). Bahan baku yang digunakan juga sangat bervariasi. Ada daging, olahan laut, hingga sayuran.
Salah satu yang paling populer adalah daikon. Sajian banchan terkenal dari lobak putih itu yakni danmuji dan chikin-mu. Nah, khusus chikin-mu, di bawah ini beberapa fakta yang bisa kamu ketahui.
Chikin-mu merupakan varian acar lobak yang umum dinikmati masyarakat Korea Selatan selain danmuji. Berdasarkan etimologi bahasa Korea, penamaan chikin-mu berasal dari dua kata.
Kata chikin merujuk pada olahan ayam goreng ala Korea, sedangkan kata mu merupakan lobak putih (daikon) khas Korea. Penamaan ini ditengarai dari peran chikin-mu tersebut yang memang kerap dimakan bersama chikin.
Kendati lobak terdiri dari ragam jenis, tetapi jenis lobak yang paling tepat untuk membuat chikin-mu adalah mu. Lobak Korea ini merupakan varietas lobak putih dengan ciri khas berupa tekstur renyah yang tegas.
Saat diolah menjadi chikin-mu, sajian ini akan meningkatkan cita rasa chikin. Chikin terdiri dari ayam goreng pedas dan ayam goreng biasa. Ketika disantap bersama chikin-mu, tentu cita rasa akhir sajian ini akan lebih kaya.
Proses pembuatan chikin-mu termasuk mudah dan praktis. Potongan daikon yang dibentuk kubus itu direndam dalam larutan cuka putih, garam kosher, gula, dan air. Oleh sebab itu, chikin-mu kadang juga dirujuk sebagai Korean vinegar-marinated radish.
Pasca direndam lama agar meresap, daikon disimpan di kulkas sebelum disajikan. Alternatif bahan lain yang dapat digunakan yakni menambahkan gochugaru (bubuk cabai ala Korea) bagi yang menghendaki sensasi pedas.
Makanan utama dalam kuliner Korea kerap dimakan bersama makanan pendamping. Sebagaimana banchan pada umumnya, chikin-mu juga disediakan gratis saat makan di restoran ataupun ketika memanfaatkan layanan pesan antar di kedam ayam goreng.
Tak seperti danmuji yang cenderung dipotong pipih dan tipis, chikin-mu justru terbilang khas dengan bentuk kubus kecil. Selain itu, jika danmuji berwarna kuning, chikin-mu cenderung mempertahankan warna asli lobak putih tersebut.
Usut punya usut, chikin-mu ternyata banchan yang sangat populer di Korea Selatan. Bagi yang tak sempat membuat chikin-mu ala rumahan, masyarakat Korea dapat membelinya di swalayan mapun pasar tradisional.
Chikin-mu mengusung cita rasa dominan yang asam-manis namun menyegarkan. Tak hanya itu, banchan yang kerap dipasangan dengan chikin ini juga dibanderol dengan harga yang relatif ekonomis.
Ayam goreng agaknya makanan yang umum di lidah berbagai penduduk dunia, termasuk Indonesia. Wah, jadi ingin coba makan ayam goreng sambil ngemil chikin-mu juga, nih!