4 Perbedaan Sambal Matah dan Sambal Embe Khas Bali, Pedasnya Nagih!

Proses pembuatan hingga umur simpannya beda

Salah satu kekayaan kuliner Indonesia yang bikin bangga yakni sambal. Sudah menjadi rahasia umum kalau Indonesia memiliki berbagai macam jenis sambal yang dapat kita cicipi. Bahkan, setiap daerah memiliki sambal khas masing-masing.

Salah satu sambal yang terkenal yakni sambal matah dan sambal embe. Kedua sambal tersebut berasal dari Bali dan menggunakan bahan yang hampir sama. Walau mirip, ternyata keduanya memiliki beberapa perbedaan lho. 

Kira-kira apa ya yang membedakan sambal matah dan sambal embe khas Bali? Yuk, cari tahu dari ulasan di bawah ini!

1. Bahan sambal

4 Perbedaan Sambal Matah dan Sambal Embe Khas Bali, Pedasnya Nagih!ilustrasi bahan sambal (freepik.com/schantalao)

Sambal matah maupun sambal embe tidak bisa lepas dari rempah-rempah dalam bahan dasarnya. Sambal matah terbuat dari cabai rawit, bawang merah, serai, daun jeruk, terasi, dan jeruk limau. Serai menjadi salah satu pembeda antara bahan sambal matah dan sambal embe.

Sedangkan, sambal embe terbuat dari cabai, bawang merah, bawang putih, terasi, dan jeruk limau. Sambal ini tidak menggunakan serai, tapi menggunakan bawang putih sebagai gantinya. Tambahan bawang putih membuat sambal embe gak kalah gurih.

2. Proses pembuatan

4 Perbedaan Sambal Matah dan Sambal Embe Khas Bali, Pedasnya Nagih!ilustrasi proses pembuatan sambal (freepik.com/jcomp)

Sambal matah dan sambal embe sama-sama mudah dibuat, tapi prosesnya berbeda. Sesuai dengan namanya, sambal matah berasal dari bahasa Bali “matah” yang berarti mentah. Sedangkan, sambal embe berasal dari bahasa Bali “mbeh” yang artinya bawang.

Sambal matah menggunakan bahan-bahan mentah yang diiris tanpa digerus maupun dihaluskan, kecuali terasi. Semua bahan yang digunakan tidak melalui proses digoreng, lalu diberi perasan jeruk limau. Kemudian, disiram dengan minyak goreng panas.

Proses pembuatan sambal embe justru sebaliknya, bahan utamanya seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih justru digoreng. Kamu bisa menggorengnya hingga layu atau kering dan renyah. Kemudian, diberi perasan jeruk limau sebelum disajikan.

Baca Juga: 7 Tips Pakai Bawang Merah dalam Sambal agar Gurih dan Tak Bau Langu 

3. Rasa

4 Perbedaan Sambal Matah dan Sambal Embe Khas Bali, Pedasnya Nagih!ilustrasi sambal matah (commons.wikimedia.org/Windi_Utari)

Beberapa bahan yang berbeda membuat rasa sambal matah dan sambal embe berbeda. Campuran bahan untuk membuat sambal matah menghasilkan rasa pedas dan segar. Pedasnya tidak menyengat, kesegarannya berasal dari perasan jeruk limau dan daun jeruk purut.

Sambal embe rasanya pedas dan gurih, aromanya lebih harum daripada sambal matah. Rasa gurih dan bertekstur renyah dari bahan-bahan yang digoreng garing, terutama bawang putihnya. Sambal ini juga memberikan sedikit sensasi segar dari perasan jeruk limau.

4. Umur simpan

4 Perbedaan Sambal Matah dan Sambal Embe Khas Bali, Pedasnya Nagih!ilustrasi sambal embe (instagram.com/luthfah_ummu_mumtazah)

Proses pembuatan yang berbeda membuat umur simpan sambal matah dan sambal embe juga berbeda. Sambal matah yang terbuat dari bahan mentah dan hanya disiram minyak goreng panas, tentu memiliki umur simpan lebih pendek.

Lebih baik kamu segera menghabiskannya setelah dibuat. Sebab, jika dibiarkan terlalu lama, akan membuat baunya tidak sedap, bahkan basi.

Kamu dapat menyimpan sambal matah hingga 3-7 hari di dalam kulkas. Area penyimpanannya juga tidak sembarangan, pastikan terhindar dari area yang mudah terpapar ketika kulkas dibuka. Kamu cukup memanaskannya kembali sebelum dimakan, jika minyaknya beku.

Berbeda dengan sambal embe yang memiliki umur simpan lebih panjang, yakni 3-5 pekan. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya bahan-bahan ditumis terlebih dahulu. Kalau kamu ingin menikmatinya dalam kondisi hangat setelah disimpan, maka cukup menyiramnya dengan minyak panas.

Nah, sekarang kamu sudah tahu bedanya sambal matah dan sambal embe khas Bali. Meskipun keduanya dibuat dari bahan dan proses yang berbeda, tapi sama-sama disukai sebagai pendamping nasi. Makin nikmat kalau disantap dengan lauk ayam suwir atau ikan.

Baca Juga: 10 Tips Membuat Sambal Tak Cepat Basi dan Bau Langu, Bisa untuk Stok! 

yummy-banner

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya