5 Tips Penting Mengolah Bawang Putih dalam Memasak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bawang putih selalu menjadi primadona dalam masakan apa pun karena bumbu ini adalah kunci dari kelezatan dan kesedapan makanan. Namun, layaknya manusia, bawang putih pun harus diolah dengan penuh kasih sayang lho dalam masakanmu. Hal ini karena bawang putih sebenarnya punya citarasa yang sangat kuat. Nah, jika salah dalam mengolahnya sejak mengupas kulit, masakanmu mungkin gak akan sesedap yang dibayangkan.
Oleh karenanya, simak dulu yuk 5 tips penting di bawah ini saat mengolah bawang putih dalam masakanmu.
1. Jangan gunakan alat yang aneh-aneh untuk memotong bawang putih
Maksudnya, sebaiknya kamu gak menggunakan alat penghalus apalagi yang berbasis mesin jika mau memotong maupun menghaluskan bawang. Gunakanlah pisau yang tajam untuk melakukannya karena hal ini akan lebih mengoptimalkan aroma bawang dan tidak menghilangkan tekstur aslinya.
2. Sebelum mengolah bawang putih utuh, sebaiknya digeprek dulu
Misalnya kamu akan membuat sup ayam, terkadang bawang putih yang dimasukkan ke dalam masakan adalah yang utuh. Namun, hal itu biasanya tidak cukup untuk menguarkan aroma dan citarasa bawang putih yang semestinya membuat sup ayammu semakin sedap.
Untuk itu, sebelum memasukkannya sebaiknya kamu geprek dulu agar aromanya keluar. Bila perlu, setelah digeprek, potong dulu kecil-kecil agar citarasanya semakin merata ke dalam masakan.
3. Beda penggunaan bawang putih cincang dengan potong
Yup, meski keduanya sama-sama dipotong, namun ternyata nanti ketika dimasak ada perbedaan dalam hal rasa. Mungkin kadang kamu bingung saat membaca resep masakan, ada yang bawangnya dipotong biasa, ada pula yang menggunakan bawang putih cincang. Sebenarnya, kamu gak harus selalu mengikuti penggunaan potongan bawang seperti di resep itu karena ini tergantung pada selera lidah.
Editor’s picks
Bawang putih yang dicincang akan cenderung memunculkan rasa yang lebih creamy dan tentunya lebih kuat karena semakin halus bawang putihnya, rasanya lebih keluar. Sedangkan bawang putih yang dipotong biasa cenderung membuat rasa lebih manis.
Baca Juga: 10 Kesalahan Memasak dengan Wajan Antilengket, Bikin Cepat Rusak
4. Jangan masukkan bawang putih di awal proses memasak
Meski beberapa resep memintamu untuk menumis bawang putih di awal proses memasak, namun sebenarnya hal itu tidak selalu wajib. Bawang putih adalah salah satu bahan masakan yang cepat sekali perubahan teksturnya, baik saat didiamkan sebelum dimasak maupun jika terlalu lama ditumis. Bawang putih yang overcooked tentu akan kehilangan aroma, citarasa, dan teksturnya dan ini akan bikin masakanmu kurang sedap.
Untuk itu, masukkan bawang putih saat di tengah proses memasak saja. Ini adalah waktu yang tepat karena kamu sudah akan selesai memasak sehingga bawang putih dalam masakanmu gak akan terlalu lama panas.
5. Gunakan api kecil saat menumisnya
Bagi pemula mungkin menumis bawang putih adalah sebuah tantangan besar karena seringkali alih-alih menjadi wangi, bawang putihnya justru gosong. Kesalahan utama saat menumis bawang putih biasanya adalah karena wajan dan minyaknya terlalu panas. Ingat, bawang putih ini sangat cepat mengalami perubahan tekstur. Jika salah mengatur panasnya wajan, menumis bawang putih jadi tidak optimal.
Maka, saat akan menumisnya, pastikan minyak tidak terlalu banyak dan sudah merata di seluruh permukaan wajan. Kemudian, sejak awal gunakan api kecil. Tunggu sebentar hingga agak panas sedikit, baru masukkan bawang putih yang sudah dipotong. Sebaiknya pun tidak terlalu lama menumisnya, asalkan wanginya sudah menguar, segera selesaikan tumisan.
Nah, itulah 5 hal penting dalam mengolah bawang putih untuk masakanmu. Sebagai bumbu kunci kelezatan masakan, tentunya kamu harus pintar-pintar memperlakukan bawang putih, dong! Selamat mencoba, ya!
Baca Juga: 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Memasak Telur, Jadi Gak Sedap!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.