5 Jenis Wagyu Paling Populer di Jepang, Ada Favoritmu?

Kobe beef adalah  wagyu kelas atas yang sangat populer dan terjamin kualitasnya. Daging sapi ini berasal dari sapi tajima (bukan hasil perkawinan silang) ras rambut hitam (kuroge) yang lahir dan dibesarkan di Kobe, Prefektur Hyogo.

Sapi-sapi penghasil kobe beef biasanya hanya makan rerumputan dan biji-bijian di kawasan peternakan. Selain itu, sapi juga harus dipotong sebelum memasuki masa kawin dan berat maksimalnya 470 kilogram, meat quality score-nya antara A-4 atau A-5, dan memiliki nomor identitas 10 digit yang menunjukkan asal atau tempat pemeliharaannya.

Dengan kualitas tersebut, tak heran jika kobe beef memiliki rasa yang nikmat, teksturnya lembut, dan harganya pun mahal. Daging ini pun kerap diolah menjadi steik, sukiyaki, dan shabu-shabu.

Sesuai dengan namanya, matsusaka beef dikembangbiakkan di wilayah Matsusaka, Perfektur Mie. Wagyu jenis ini juga berasal dari ras sapi rambut hitam (kuroge) betina yang belum pernah melahirkan. Setidaknya dibutuhkan waktu tiga tahun, supaya sapi siap disembelih dan dikonsumsi. 

Uniknya, para peternak melakukan berbagai perawatan khusus terhadap sapi-sapi tersebut, mulai dari memijat sapi dengan ramuan infus shochu (sejenis alkohol Jepang) untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menangkal hama atau parasit, dan menambahkan bir dalam pakan sapi selama kurun waktu 6-8 sebelum disembelih untuk meningkatkan nafsu makannya.

Ciri khas dari matsusaka beef adalah memiliki rasa yang cenderung manis, serta tekstur marble lemak yang unik, lembut, dan lumer ketika masuk ke dalam mulut. Daging ini sangat cocok disajikan sebagai steik atau sukiyaki.

Jenis wagyu selanjutnya adalah omi beef yang berasal dar sapi-sapi di wilayah Omi, Perfektur Shiga. Varietas sapi ini termasuk yang tertua di Jepang dan diperkirakan sudah sejak akhir tahun 1500-an.

Lingkungan alam yang baik dan air bersih dari Danau Biwa menjadi faktor penting dalam pertumbuhannya. Selain itu, sapi-sapi juga dirawat dengan baik, diberikan pakan berkualitas, serta ada treatment pemijatan dan dimandikan secara rutin agar tidak stres.

Daging wagyu yang dihasilkan pun aromanya unik, teksturnya lembut dan juicy, serta marble lemak yang banyak. Omi beef juga telah memiliki sertifikat halal, sehingga aman dikonsumsi. Wagyu ini biasa disajikan dalam bentuk steik, sukiyaki, shabu-shabu, atau dimakan mentah, lho.

Saga beef menjadi salah satu jenis wagyu premium yang berasal dari Perfektur Saga di Pulau Kyushu. Sapi penghasil daging ini juga jenis sapi hitam (kuroge) yang dibesarkan menggunakan teknik pembiakan terbaik di lingkungan bersih dengan iklim yang sejuk, air jernih, dan udara segar.

Saga beef warnanya merah muda, teksturnya lembut, lumer, dan juicy serta marble yang mengilap. Daging ini pun kerap disajikan sebagai steik, teppanyaki (dipanggang di atas hot plate), dan shabu-shabu.

Yonezawa beef berasal dari Yonezawa, Perfektur Yamagata. Wilayah ini berada di lembah yang dikelilingi pegunungan tinggi, seperti Gunung Azuma dan Gunung Iide, sehingga menjadi tempat yang sesuai untuk pengembangbiakan sapi.

Sapi-sapi tersebut diberi pakan berupa jerami padi yang kaya mineral. Periode penggemukannya membutuhkan waktu sekitar waktu 32 bulan untuk mendapatkan daging berkualitas tinggi dan lemak yang marbling. Sama seperti wagyu pada umumnya, yonezawa beef kerap digunakan untuk olahan steik, sukiyaki, shabu shabu, dan gyudon.

Nah, itu dia lima jenis wagyu populer di Jepang. Selain perawatan yang baik, sapi-sapi tersebut juga tumbuh di lingkungan yang sangat menunjang pertumbuhannya. Gak heran kalau kualitasnya benar-benar terjamin dan premium.