Potret menu buka puasa Ramadan di JW Marriott Surabaya (IDN Times/Fasrinisyah Suryaningtyas)
Penulis berkesempatan mencicipi beberapa jenis menu buka puasa di Pavilion Restaurant, JW Marriott Surabaya. Pertama, menu takjil berupa kurma sebanyak tiga biji, manisan buah-buahan, klepon, kue putu ayu, roti maryam, pizza, jus jambu, dan es teh tarik.
Dari menu-menu tersebut, roti maryam terasa sangat istimewa, karena penulis menyaksikan langsung proses pembuatannya, mulai dari masih berwujud tepung yang diuleni, hingga dipanggang (live cooking). Tekstur rotinya sangat kenyal dan empuk. Untuk saus cocolan dan pendampingnya, ada chicken korma, mugdal, shahi tofu, tzatziki, salad sayuran, dan daun ketumbar.
Selanjutnya, teh tarik di Pavilion Restaurant ini juga terasa spesial. Tak hanya terbuat dari teh, susu, dan kental manis, tetapi juga diberi tambahan rempah-rempah kering yang menyehatkan, seperti kayu manis dan bunga lawang. Saat masuk ke tenggorokan, perpaduan bahan-bahan tersebut terasa sangat menyegarkan.
Potret menu buka puasa Ramadan di JW Marriott Surabaya (IDN Times/Fasrinisyah Suryaningtyas)
Sebelum menyantap main course, penulis membutuhkan sesuatu yang segar, berkuah, dan membangkitkan selera makan. Penulis kemudian menuju noodle station dan memilih beberapa jenis isian untuk beef pho bo (sup mi daging) khas Vietnam. Terdiri dari mi kuning, shirataki, jamur kuping, wortel, irisan daging sapi, irisan daging ayam, dan bakso ikan.
Selanjutnya, chef merebus bahan-bahan pho bo selama beberapa saat hingga empuk dan menatanya di mangkuk saji. Terakhir, kuah pho bo yang terbuat dari kaldu daging sapi dan aneka rempah disiram di atasnya. Tak lupa bawang merah goreng, bawang putih goreng, dan irisan seledri ditaburkan di atasnya.
Begitu mencicipi kuah pho bo, kuahnya terasa segar dan cenderung ringan, tetapi rasanya sangat gurih. Tekstur semua isiannya juga sangat empuk dan tidak alot.
Pendapat penulis ini disetujui Aprilia Devi, seorang tamu dari Surabaya. "Overall kalau makanan, aku paling suka beef pho bo ini," ujar Aprilia. Ia pun menambahkan tentang isian yang dimasukkan ke dalam mangkuknya.
"Isiannya tadi aku lumayan lengkap, ya. Ngambil beef juga, mi, sayuran, jamur, terus aku kasih chili oil. Jadi lebih berasa enak gitu," katanya.
Potret menu buka puasa Ramadan di JW Marriott Surabaya (IDN Times/Fasrinisyah Suryaningtyas)
Untuk main course, kami mencicipi nasi kebuli kambing, mini steak, dan kebab. Nasi kebulinya agak hambar. Namun, saat dicampur dengan mayones, sambal, dan disantap dengan kambing guling, rasanya jadi semakin nikmat. Tekstur kambing gulingnya overall cukup empuk, tetapi memang harus meminta tolong kepada chef-nya untuk mengirisnya tipis-tipis.
Selain nasi kebuli kambing, penulis juga menyantap daging kebab. Penyajian kebab ini berbeda dengan kebab pada umumnya di Indonesia di mana irisan daging sapi dibungkus tortilla. Di sini, kebab disajikan langsung di atas piring bersama lettuce dan tomat. Daging sapinya sudah dimarinasi dengan bumbu gurih dan teksturnya sangat empuk.
Sementara itu, mini steak-nya berukuran kecil sesuai dengan namanya. Tingkat kematangannya bisa disesuaikan dengan selera, mulai dari rare, medium, hingga well done. Kamu juga bisa menyaksikan chef memasak steik ini secara langsung.
Potret menu buka puasa Ramadan di JW Marriott Surabaya (IDN Times/Fasrinisyah Suryaningtyas)
Setelah menyantap semua makanan pembuka dan utama, kini saatnya mencicipi aneka dessert lezatnya. Di dessert station, terdapat beberapa kue manis yang sudah disajikan satuan atau masih dalam bentuk utuh yang nantinya akan dipotong sesuai permintaan.
Kami mencicipi baklava yang legit dan ada tekstur renyahnya, karena terbuat dari adonan pastry. Baklava sendiri merupakan kudapan khas Turki yang sering jadi teman ngopi atau ngeteh. Makanan ini pun cukup populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Di sisi lain, Aprilia memesan opera cake dan tiramisu. Ia pun menyampaikan opininya setelah mencicipi dua menu tersebut. "Opera cake-nya ada hint pahitnya, karena memang full cokelat, tapi enak dan lembut," ujar Aprilia.
Saat membahas tiramisu, menurut Aprilia ada yang kurang pas di lidahnya. "Kalau tiramisunya menurutku agak kurang coffee-nya, sih. Karena biasanya tiramisu, kan, lumayan kerasa coffee-nya. Cuma kalau temen-temen yang kurang suka sama coffee yang terlalu strong pasti suka, sih," pungkasnya.