Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memasak daging (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi memasak daging (pexels.com/cottonbro)

Tidak peduli seberapa berpengalaman kamu di dapur, kesalahan saat memasak sering kali tetap terjadi. Beberapa kesalahan dapat menyebabkan makanan menjadi terasa hambar, asin, atau bahkan teksturnya menjadi tidak sesuai dengan yang seharusnya. 

Jika kamu salah satu dari mereka yang tidak dapat mencapai rasa yang diinginkan meskipun kamu menghabiskan banyak usaha saat memasak, mungkin saja kamu melakukan kesalahan. Untuk menghindarinya, berikut enam kesalahan yang dapat mempengaruhi rasa masakan, dilansir Food Network dan One Good Thing by Jillee.

1. Mempersiapkan bahan saat sedang memasak

ilustrasi bahan-bahan memasak (pexels.com/Pixabay)

Sebelum memasak, pastikan terlebih dahulu bahwa kamu sudah menyiapkan semua bahan dan bumbu. Potong semua sayuran, kumpulkan dan letakkan semua rempah-rempah dan bumbu di meja dapur, serta keluarkan wadah ukur yang diperlukan dalam memasak. 

Dengan menyiapkan semua yang diperlukan sebelum memasak, kamu tidak tergesa-gesa sehingga makanan terasa lebih nikmat karena tidak ada proses dan bahan yang terlewatkan. 

2. Tidak mencicipi makanan

ilustrasi mencicipi makanan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meskipun kamu menyesuaikan semua yang ada di resep, baik itu bahan maupun jumlah takaran, tetap saja kamu harus mencicipi makanan yang kamu masak.

Sebaiknya, cicipi makanan pada setiap langkah proses memasak. Ini akan membantumu untuk melakukan penyesuaian jika ada bumbu yang kurang atau terlupakan. Selain membantu mengontrol bumbu, mencicipi makanan saat memasak juga dapat memastikan tekstur masakan sudah tepat atau sebaliknya.

3. Terlalu sering membuka oven saat sedang digunakan

ilustrasi oven terbuka (unsplash.com/Stefan C. Asafti)

Mengawasi makanan saat memasaknya di oven merupakan hal yang bagus, tetapi membuka pintu oven setiap saat bukan lah hal yang dibenarkan. Setiap kali kamu membuka pintu oven, maka suhu di dalamnya akan turun secara signifikan, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memasak. 

Hal ini akan menyebabkan masakanmu tidak matang merata sehingga juga akan mempengaruhi rasa. Jika kamu ingin memeriksa makanan di oven, cukup nyalakan lampu dan lihat melalui pintu transparan oven. Namun, jika memang mengharuskan kamu membuka pintu oven, maka jangan terlalu sering dan lakukan secara cepat agar meminimalkan turunnya panas di dalam oven.

4. Memasak terlalu lama atau terlalu singkat

ilustrasi memasak daging (pexels.com/cottonbro)

Makanan yang dimasak dengan waktu yang tepat biasanya akan menghasilkan makanan yang lezat. Oleh karena itu, gunakan timer untuk memeriksa setiap langkah dalam memasak. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan timer hanya sebagai panduan, bukan digunakan sebagai acuan yang mutlak. 

Dibandingkan mengacu pada waktu, akan lebih baik untuk berpatokan pada isyarat visual dalam resep saat memasak. Misalnya seperti "masak hingga berwarna kecokelatan dan renyah di satu sisi" untuk menentukan kapan saatnya untuk melanjutkan proses selanjutnya.

Jika resep mengatakan panggang selama 30 menit, maka atur timer selama 20 menit dan kemudian periksa. Apakah terlihat dekat dengan isyarat visual untuk kematangan? Jika belum, tambahkan beberapa menit lagi sampai matang secara visual.

5. Salah membaca resep

ilustrasi buku resep (unsplash.com/Frank Holleman)

Jika kamu tidak membaca resep dengan benar, maka hal ini bisa merusak hidanganmu. Oleh karena itu, pastikan untuk membaca resep dengan cermat dan perhatikan kata-kata setiap bahan. 

Misalnya, jika pada resep mengatakan, "1 sendok teh mentega cair", maka kamu harus mencairkan terlebih dahulu mentega, setelah itu takar dengan 1 sendok teh. Sebaliknya, jika resep mengatakan, "1 sendok teh mentega, cairkan", maka kamu harus menakar mentega dengan 1 sendok teh kemudian baru dicairkan.

6. Menggunakan minyak yang sama untuk berbagai jenis masakan

ilustrasi menggunakan minyak untuk memasak (pexels.com/RODNAE Productions)

Terdapat berbagai macam jenis minyak di pasaran yang dapat digunakan untuk memasak. Oleh karena itu, terdapat perbedaan pada setiap minyak yang berbeda sehingga tidak bisa digunakan pada semua proses memasak. 

Misalnya, minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit lebih tahan terhadap suhu tinggi sehingga minyak jenis ini cocok untuk memasak apapun. Berbeda dengan minyak zaitun yang jika digunakan memasak dengan api besar, maka bisa menyebabkan minyak terbakar dan membuat hidangan terasa hangus.

Meskipun mungkin membuat frustrasi, kesalahan-kesalahan di atas tentunya akan membantu mu menjadi juru masak rumahan yang lebih baik. Dengan membaca artikel di atas, semoga kamu dapat menghindari kesalahan sehingga berhasil menghasilkan masakan yang lezat untuk keluarga. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team