Kue Mangkuak Sayak Khas Minang, Makan Langsung di Tempurung Kelapa!
Pecinta kuliner nusantara sudah pasti tidak asing dengan beragam makanan khas Minang. Mulai dari rendang, ayam gulai, dendeng batokok, hingga soto padang. Tidak hanya makanan utama, suku Minang juga memiliki jajanan tradisional yang tak kalah menarik untuk dicicipi.
Biasanya, jajanan tradisional khas Minang ini disantap pada pagi hari sebagai pelengkap makanan utama, namun bisa juga dijadikan camilan di siang atau malam hari.
Sayangnya, beberapa jajanan tradisional khas Minang kini sulit untuk dijumpai, terlebih di luar Sumatera Barat. Salah satu di antaranya adalah kue mangkuak sayak. Berikut merupakan fakta-fakta mengenai kue mangkuak sayak yang jarang diketahui!
1. Terdiri dari dua lapisan
Kue mangkuak sayak terlihat seperti telur mata sapi dengan warna yang berbeda pada bagian tengahnya. Lapisan pertama kue mangkuak sayak terbuat dari campuran tepung beras, tepung terigu dan tapai singkong yang sudah dihaluskan. Nantinya, lapisan ini akan menghasilkan tekstur padat dan kenyal. Sementara, lapisan kedua terbuat dari campuran tepung beras dan santan kelapa yang akan menghasilkan tekstur lembut serta lumer di mulut, mirip seperti bubur sumsum.
Adonan lapisan pertama kue mangkuak sayak dikukus terlebih dahulu selama 30 menit. Setelah adonan pertama matang dan bagian atasnya menyerupai puncak gunung, adonan lapisan kedua pun dituang.
Setelah melalui proses pengukusan selama 15 menit, kue mangkuak sayak siap dihidangkan. Proses pembuatan kue mangkuak sendiri membutuhkan waktu sekitar dua jam dengan ketahanan kurang lebih 12 jam pada suhu ruang.
2. Memiliki dua varian yang berbeda
Kue mangkuak sayak memiliki dua varian yang berbeda. Hal itu dapat dilihat dari warna pada lapisan tengah kue mangkuak sayak yang terbagi menjadi dua jenis, cokelat dan putih. Perbedaan dari kedua varian berasal dari jenis gula yang digunakan dalam proses pembuatannya.
Varian kue mangkuak sayak dengan lapisan tengah berwarna cokelat menggunakan gula merah yang kemudian dilarutkan ke dalam adonan tepung dan tapai singkong. Sementara, varian berwarna putih menggunakan gula pasir. Umumnya, varian berwarna cokelat lebih banyak ditemukan di warung-warung yang menjajakan kue tradisional khas Minang ini.
3. Menggunakan tempurung kelapa sebagai wadah
Sesuai dengan namanya, kue mangkuak sayak memiliki arti kue mangkuk tempurung kelapa. Kata mangkuak dalam bahasa Indonesia memiliki arti mangkuk, sementara kata sayak memiliki arti tempurung kelapa. Dinamakan demikian karena cetakan tempurung kelapa yang menjadi wadah sajian kue bentuknya menyerupai mangkuk.
Tempurung kelapa memiliki peran penting dalam memberikan aroma harum ke dalam kue mangkuak sayak. Oleh karenanya, kue ini akan terasa lebih nikmat apabila disantap langsung dengan wadah tempurung kelapa. Biasanya, penjual kue mangkuak sayak akan menyediakan sendok kecil yang digunakan untuk menyantap kue ini.
4. Menghasilkan cita rasa yang unik
Kue mangkuak sayak yang terdiri dari dua lapisan memiliki cita rasa yang unik. Perpaduan rasa gurih dan manis dalam satu gigitan yang berasal dari dua lapisan berbeda menghadirkan sensasi lezat. Kedua lapisan kue mangkuak sayak memang lebih nikmat apabila disantap secara bersamaan. Meskipun begitu, tak jarang dari mereka yang memilih untuk menyantap masing-masing lapisan secara terpisah.
Keunikan dan kelezatan kue mangkuak sayak tak jarang membuat para pembeli menghabiskan 3 hingga 6 mangkuak sekali makan. Kelangkaannya juga menyebabkan kue ini sering habis di pasaran dalam waktu singkat.
Oleh karena itu, sangat disarankan bagi kalian yang ingin menikmati kue mangkuak sayak untuk datang pagi-pagi sekali atau melakukan pemesanan terlebih dahulu, ya.
5. Bisa dijadikan oleh-oleh khas Minang
Meskipun kue mangkuak sayak tidak dapat bertahan lama dalam suhu ruang, namun tak jarang, lho, kue unik ini dijadikan sebagai oleh-oleh bagi para pelancong atau perantau asal Minangkabau. Syaratnya, kue yang akan dijadikan oleh-oleh harus dibeli melalui pemesanan terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan risiko basi yang dapat terjadi selama perjalanan.
Kue mangkuak sayak yang dibawa pulang akan dilepaskan dari tempurung kelapa. Sesampainya di tempat tujuan, kue ini harus segera dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
Menjadikan kue mangkuak sayak sebagai oleh-oleh memang harus berhati-hati, namun hal itu tak menjadi masalah bagi sebagian orang yang memang sudah cinta dan penasaran dengan kue ini. Nah, kira-kira kamu tertarik gak untuk menjadikannya sebagai oleh-oleh?
Itu dia beberapa hal mengenai kue mangkuak sayak yang perlu kamu ketahui. Kalau berkunjung ke Sumatera Barat, jangan lupa mencicipi jajanan tradisional ini, ya!