Rahasia Membuat Latte dan Cappuccino yang Nikmat ala Kopi Kenangan

Penggemar kopi mungkin sudah gak asing dengan Kopi Kenangan. Salah satu merek kopi terpopuler ini sudah lima tahun menyeduh kopi untuk Indonesia.
Tepat di perayaan ulang tahun ke-5 ini, Kopi Kenangan mengadakan pelatihan dasar khusus untuk merasakan langsung pengalaman unik mengikuti program pelatihan
Kenangan Academy.
IDN Times berkesempatan mengikuti program pelatihan ini untuk membuat latte dan cappuccino ala Kopi Kenangan. Lalu, bagaimana prosesnya? Yuk, simak proses membuat latte dan cappuccino di Kenangan Academy berikut ini!
1. Kopi Kenangan rayakan HARMANAS
Kopi Kenangan rayakan hari jadi yang ke-5 disebut Hari Mantan Nasional (HARMANAS).
Diperingati pada 22 Agustus setiap tahunnya. Tahun ini, perayaan setengah dekade Kopi Kenangan mengusung tema #HadiahDariMantan sebagai bentuk apresiasi bagi pelanggan setia.
Edward Tirtanata, CEO & Co-founder Kopi Kenangan tak menyangka waktu terasa begitu cepat. Sudah lima tahun Kopi Kenangan hadir menyajikan kopi berkualitas tinggi untuk masyarakat Indonesia.
Seluruh pencapaian ini tentunya merupakan kerja keras seluruh tim Kopi Kenangan. Selain itu, ingin mengapresiasi para pelanggan, dan seluruh pihak terkait yang terus memberikan
dukungan.
Kopi Kenangan pun berkomitmen untuk terus menyajikan minuman dan makanan
dengan cita rasa lokal berkualitas tinggi. Selama lima tahun berdiri, salah satu fokus utama Kopi Kenangan adalah untuk memperkenalkan kopi lokal berkualitas kepada konsumen Indonesia, hingga mancanegara.
2. Pelatihan khusus di Kenangan Academy

Upaya yang telah dilakukan adalah dengan membangun Kenangan Academy, pusat pelatihan serta pengembangan profesional di bidang makanan dan minuman.
Gak hanya itu, Kenangan Academy juga sebagai wadah untuk mengembangkan talenta serta memastikan kualitas produk dan pelayanan Kopi Kenangan selalu terjaga.
Pertama kali dibangun dan berlokasi di daerah Pakubuwono, Jakarta Selatan. Kini Kenangan Academy melebarkan jangkauannya ke Surabaya untuk difokuskan menjadi tempat pelatihan calon barista di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.
Berdiri sejak November 2019 dan resmi pada Agustus 2020, di Kenangan Academy, para calon barista akan mengikuti berbagai macam pelatihan, mulai dari kompetensi dasar, pengembangan sampai sertifikasi barista, sertifikasi store trainer, serta kepemimpinan.
Seluruh program pembelajaran di Kenangan Academy berfokus pada hard skill, soft skill, dan pengembangan karir. Dengan menggunakan metode pembelajaran 70 persen praktik, 20 persen pembelajaran informal melalui mentoring, serta 10 persen pembelajaran formal di kelas dan seminar.
Sudah ada lebih dari 2.300 barista yang lulus dan tersertifikasi Kenangan Academy. Pengetahuan dasar kopi menjadi kurikulum utama dalam program pelatihan. Hal ini diperlukan agar setiap calon barista Kopi Kenangan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang kopi.
3. Mengolah espresso
Pelatihan pertama yang IDN Times lakukan di Kenangan Academy adalah mengolah espresso, mulai dari biji kopi, bubuk kopi, hingga menjadi espresso.
Mungkin, banyak dari kita yang sudah tahu apa itu espresso. Namun, belum tentu banyak
yang mengetahui proses di balik penyeduhan espresso dan bagaimana secangkir espresso disajikan.
Espresso merupakan hasil ekstraksi dari biji kopi yang sudah digiling menggunakan air panas dengan tekanan tinggi, umumnya tekanan 9 bar dengan suhu di atas 90 derajat Celsius.
Tahap pertama adalah menghaluskan biji kopi dengan mesin khusus. Butuh 18 gram bubuk kopi dengan tingkat kehalusan yang berada di antara tekstur tepung dan garam, sehingga bubuk kopi gak sehalus tepung, tetapi gak sekasar garam.
Setelah itu, ditekan dengan alat distribusi, kemudian bubuk kopi tersebut dimasukkan ke dalam mesin kopi dengan waktu ideal 25-30 detik, hingga menghasilkan espresso dengan rasa yang intens dan berkualitas tinggi.
4. Tingkatan espresso
Espresso sendiri memiliki tiga bagian atau tingkatan, yakni:
- crema, bagian paling atas pada espresso yang berbentuk buih dan berwarna cokelat
keemasan. Bagian crema ini menjadi indikasi kualitas kopi. - body, bagian tengah yang warnanya lebih gelap dari crema. Cenderung cair dan paling banyak pada espresso, serta teksturnya cukup tebal saat diminum.
- heart, bagian paling bawah dengan tekstur yang berat dan jumlahnya sedikit.
Setelah bubuk kopi diseduh menjadi espresso, maka harus diaduk sebelum
diminum agar crema, body, dan heart tercampur sempurna.
5. Pemanasan susu
Karena pelatihan ini dilakukan untuk membuat latte dan cappuccino, maka harus melakukan proses pemanasan susu. Ada dua proses pemanasan susu yang disebut stretching dan spinning.
Tahap pertama adalah stretching, di mana susu cair akan direnggangkan menjadi busa dengan teknik memompa uap panas. Bagian ujung alat akan diletakkan di bagian atas terlebih dahulu, lalu dipompa dengan uap panas selama 2-4 detik tergantung minuman yang ingin dibuat, 2 detik untuk latte dan 4 detik untuk cappuccino.
Tahap kedua adalah spinning, yakni proses penghalusan busa susu agar menjadi lebih silky. Proses ini dilakukan dengan cara memasukkan alat penguap ke dalam bagian tengah susu dengan gerakan berputar, hingga suhu dari susu mencapai 60-65 derajat Celsius.
Setelah proses ekstraksi biji kopi menjadi espresso dan susu sudah dipanaskan dengan
sempurna, latte dan cappuccino siap untuk disajikan.
Itulah pengalaman seru IDN Times saat membuat latte dan espresso di Kenangan Academy. Ternyata untuk membuat kopi yang nikmat harus melalui beberapa tahapan.