Ramai Diperbincangkan Banyak Media, Ketahui 5 Fakta Unik Ikan Asin

Proses pengawetan ikan ternyata sudah terjadi sejak ratusan tahun yang lalu. Karena saat itu produksi ikan melimpah, maka cara untuk mengawetkannya yaitu dengan cara diasinkan agar bisa tahan lama. Jenis ikan yang pertama kali diasinkan adalah ikan cod dan dilakukan di Eropa Utara lalu menyebar di sekitar Atlantik dan beberapa wilayah di dunia.

Eits, ikan asin ternyata tak hanya dikenal di Indonesia sebagai lauk teman makan nasi, lho. Di beberapa wilayah dunia pun, ikan asin juga sangat digemari karena rasanya yang khas. Sebut saja Brazil, Afrika Barat, Italia, Portugal, Kroasia, Skandinavia dan negara lainnya. Lihat, orang luar negeri saja suka dengan ikan asin, masa kamu gengsi?

Untuk menghasilkan garam yang berkualitas tinggi, pembuat garam biasanya menggunakan jenis garam dapur murni (NaCl) dengan kadar lebih dari 90 persen. Meski pada kenyataannya, ada beberapa yang menggunakan garam dengan kandungan Mg, Ca, Sulfat untuk menghemat pengeluaran produksi. Garam dengan kandungan tersebut biasanya akan membuat kualitas ikan asin menjadi berkurang.

Tingkat ketebalan ikan ternyata berpengaruh terhadap produksi dan kualitas ikan asin, lho. Daging ikan dengan ketebalan maksimal yang akan diasinkan biasanya akan membuat produksi menjadi lebih lama dari biasanya. Selain itu, untuk memperoleh rasa asin yang diinginkan, garam yang digunakan pun biasanya harus dengan jumlah banyak.

Meski tak baik bagi penderita darah tinggi, ikan asin ternyata memiliki khasiat kesehatan yang tak main-main, lho. Karena kandungan protein, kalsium, asam lemak omega 3, vitamin, dan mineral, ikan asih sangat baik bagi kesehatan gigi dan tulang. Tak hanya itu, ikan asin juga berkhasiat untuk membantu mempercepat penyembuhan luka, anti anemia, dan sumber energi yang cukup tinggi.

Jadi, menu makan siang apa nih yang akan kamu santap sebagai teman makan nasi nanti?