Kisah Putra Wali Kota Risma Berbisnis, Inspirasi buat Millennials Nih!

Banyak tantangan di bisnis kuliner

Bisnis kreatif dan millennials adalah dua hal yang susah dipisahkan. Kaum millennials berlomba-lomba menciptakan karya yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Selain menciptakan konten kreatif, bisnis di bidang kuliner seakan juga menjadi tren kekinian. 

Meski banyak pesaing, pelaku bisnis kuliner semakin menjamur. Kreativitas tak hanya dibutuhkan saat membuat konten, tapi bisnis kuliner juga memerlukan porsi yang sama, bahkan mungkin lebih tinggi. 

Bukan cuma artis yang berbondong-bondong terjun ke bisnis menjanjikan ini, sejumlah anak pejabat pun tak ingin ketinggalan. Salah satunya putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Fuad Bernardi.

Lulusan Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu menyatakan bisnis adalah salah satu passion-nya. Sempat mengalami jatuh bangun membuat usaha, kini pria 28 tahun itu membuka lembaran baru di industri kuliner.

Penasaran kan gimana perjuangan dia dalam berbisnis? Yuk, simak ulasannya!

1. Sempat mengecap "kegagalan", Fuad kembali bangkit bersama Boober Cafe Surabaya

Kisah Putra Wali Kota Risma Berbisnis, Inspirasi buat Millennials Nih!IDN Times/Reza Iqbal

Q: Gimana awalnya terjun ke dunia bisnis, bukannya sempat pengin nyaleg?

A: Sebenarnya pas kuliah dulu juga sambil bisnis. Nyoba nyaleg, terus gak jadi kan? Ya akhirnya coba fokus di bisnis.

Q: Dulu katanya pernah ada bisnis di Joyoboyo? Itu gimana kabarnya sekarang?

A: Itu berhenti, karena kebetulan itu sama teman. Ya biasa lah ada gak sinkron, gak cocok. Waktu itu handle sendirian, capeknya setengah mati.

Q: Gimana ceritanya bisa memutuskan untuk bergabung dengan Bober?

A: Tahunya dulu dari mas Giri Bayu Kusumah yang kebetulan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur, waktu itu sudah ditawarin. Mas Giri juga ikutan di sini (salah satu owner Boober Cafe) sampai sekarang, kebetulan aku juga join di HIPMI Jawa Timur kan. 

Dari mas Giri, akhirnya ketemu Theo Faybriean (owner Bober lainnya) ketika lagi urus izin Bober ini, karena waktu itu ada kendala submit via online.

Q: Dari sekian banyak kafe kekinian, kenapa memilih Boober?

A: Karena Bober sudah punya potensi besar, sih. Konsepnya juga kekinian untuk bisa ramai, jadi saya pikir ini pasti bisa berkembang. Untuk PT Bober sendiri ada saya, Theo, Mas Giri, Wilson, sama Aura Kasih. Wilson ini keluarganya yang punya cake kenari Patata.

Baca Juga: Awalnya Iseng, Ini Kisah Vicky Yuwono Jadi Foodies Terkenal

2. Kegagalan jadi guru terbaiknya

Kisah Putra Wali Kota Risma Berbisnis, Inspirasi buat Millennials Nih!IDN Times/Reza Iqbal

Q: Untuk terjun ke dunia bisnis, apa yang harus diutamakan? Apakah lebih efektif buka besar sekalian atau kecil-kecilan dulu?

A: Kalau menurutku sih, bisnis kafe itu gak mungkin harus selalu besar seperti ini. Intinya bisnis itu proses mulainya, dari kecil mungkin naik jadi sedang, naik lagi sedang, terus besar, gitu.

Nah, di bisnis kafe juga seperti itu. Aku dulu pas pertama kali bikin bisnis kafe itu awalnya masih yang biasa. Jadi ya, gak besar seperti ini. Dari sana aku juga belajar bagaimana cara maintenance di dapur, sumber daya manusia (SDM). Itu yang paling susah sih, ngurusin SDM itu.

Q: Apa hal terpenting yang harus diperhatikan sebelum membuka bisnis kuliner?

A: Jadi kalau mulai bisnis kafe itu, kita gak harus mulai dari yang besar. Kita bisa mulai dari yang kecil. Kalau menurutku, bisnis kafe itu adalah yang penting bagaimana kita bisa mengemas brand supaya menarik.

Marketing-nya juga harus bagus, kita harus punya link teman atau komunitas yang engage di kafe kita. Itu hal yang penting juga. Jadi memang banyak faktor. Gak bisa asal, terus harus paham bagaimana cara ngelakuinnya. Kalau gak tahu, itu yang berat. Kita juga harus kepikiran bagaimana caranya untuk bikin ramai.

Selain itu, kita juga harus punya passion, sih. Kalau gak ada passion di bidang kafe atau karena cuma pengin atau ikut-ikutan aja, ya gak akan berhasil. Nah, yang terpenting itu konsisten, jangan berubah-ubah, jadi naik turun gitu. Kualitasnya tetap harus dijaga.

Q: Boober Cafe Surabaya ini kan punya lima owner. Ribet gak sih menyatukan pendapatnya?

A: Sebenarnya kita saling support, sih. Kalau ada perbedaan itu hal yang biasa. Kalau kita lagi meeting, ada owner yang satu bilang A ada yang bilang B itu biasa. Tapi yang terpenting kan, kita itu perbedaannya itu berguna untuk kemajuannya boober. Jadi bisa saling melengkapi. Semakin banyak insight yang masuk juga.

3. Sempat pengin nyaleg, Fuad akhirnya memutuskan fokus di bisnis kuliner saja

Kisah Putra Wali Kota Risma Berbisnis, Inspirasi buat Millennials Nih!IDN Times/Reza Iqbal

Q: Tahun lalu sempat berniat untuk nyaleg, bahkan sudah sowan ke Bu Mega (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri), apa nanti bakal jalan bareng dua-duanya (dengan bisnis) atau melepas bisnis ketika sudah di parlemen?

A: Kalau ibu sih, ngomongnya politik itu kejam kehidupannya. Nanti dulu lah, kamu masih belum cukup umur.

Q: Kalu sekarang masih aktif di dunia politik, gak?

A: Kalau aktif ya tetap, tapi gak terlalu karena buka di struktural. Jadi anggota biasa.

Q: Setelah fokus di Bober Cafe Surabaya, ada rencana nyaleg lagi?

A: Lihat nanti deh, fokus bisnis dulu sekarang.

Wah, semangat terus ya, Fuad! Semoga bisnis dan kariernya semakin berkembang, sekaligus bisa menginspirasi banyak orang, terutama kaum millennials.

Nah, for your information, Bober Cafe akan menggelar grand opening  pada 7-11 September mendatang. Banyak acara menarik, lho! Smash, Yura Yunita, Aura Kasih, dan Wali Kota Risma juga akan meramaikan cara tersebut. Mulai besok nih, kuy lah!

Baca Juga: Gak Melulu Enak, Ternyata Ini Derita Jadi Foodies ala Vicky Yuwono

yummy-banner

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya