Selain dari Sawi, Ini 8 Jenis Kimchi Lainnya yang Wajib Kamu Ketahui 

Sesuai dengan namanya, kimchi yang satu ini berbahan utama pa (파) alias daun bawang. Biasanya, daun bawang jjokpa (쪽파) yang digunakan untuk membuat pa kimchi karena teksturnya yang lembut dan ukurannya yang kecil. Selain itu, kecap ikan teri atau myeolchi aekjeot (멸치액젓) juga ditambahkan dalam proses pembuatannya.

Pa kimchi sendiri lebih sering dikonsumsi pada saat musim semi tiba. Orang lokal juga senang memakannya bersama jjapaghetti (짜파게티).

Karena populer di Korea dan Tiongkok, gat (갓), atau daun mustard, pun diolah menjadi kimchi. Batang dan daun dari tanaman tersebut nantinya bakal difermentasi bersama kecap ikan teri, bawang, jahe, dan banyak bubuk cabai. Walhasil, gat kimchi memiliki rasa pedas dan pahit yang keras.

Kimchi yang satu ini cocok dimakan buat kamu cowok jomlo. Ini karena, secara harfiah, chonggak (총각) bermakna pria yang belum menikah. Selain itu, bahan utamanya sendiri, yaitu lobak ponytail, memiliki daun yang menyerupai kuncir rambut para cowok Korea lajang zaman dahulu.

Terlepas dari penamaannya, untuk membuat chonggak kimchi, kamu memerlukan bubuk cabai, jahe, bawang putih, dan daun bawang.

Kalau kimchi sebelumnya terbuat dari lobak, yeolmu kimchi (열무김치) terbuat dari daun lobak yang masih muda. Nantinya, daun tersebut akan difermentasi bersama daun kubis, udang, kecap ikan, dan gochugaru sehingga tercipta kimchi yang pedasnya nendang.

Ada banyak cara untuk menikmati yeolmu kimchi, yakni mulai dari membuatnya menjadi bibimbap, naengmyeon, hingga sup dingin.

Kalau kamu sedang nonton drama Korea, mungkin kamu sering melihat adegan di mana aktornya memakan sesuatu yang dibungkus dengan daun. Bisa jadi, yang kamu lihat itu adalah kkaennip (깻잎) atau sejenis daun perilla.

Selain sering dijadikan ssam (biasanya sebagai bungkusan daging saat makan), kkaennip juga sering diubah menjadi kimchi yang dikonsumsi saat musim panas. Bagi kamu yang penasaran sama rasa kkaenip, mungkin mirip dengan daun kemangi: ada rasa-rasa wangi gimana gitu.

Terbuat dari labu rumbo, hobak kimchi (호박김치) hanya membutuhkan waktu 2-3 hari untuk berfermentasi dikarenakan kandungan gula yang banyak dalam labu tersebut.

Dikarenakan kandungan gulanya membuat kimchi ini terasa manis. Di samping itu, hobak kimchi biasanya dikonsumsi di musim dingin.

Bagi kamu pencinta acar ketimun, mungkin kamu juga bakal suka kimchi timun. Oisobagi (오이소박이) juga sedikit berbeda dengan kimchi pada umumnya. Pasalnya, ketimun yang digunakan bakal disayat bagian tengahnya untuk diberi isian berupa campuran daun bawang, bawang putih, jahe, gula, garam, dan bubuk cabai.

Oisobagi juga tidak diperuntukkan untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama. Terus, kimchi ini cocok dimakan bersama sup dan stew di waktu musim panas.

Yang terakhir, ada dongchimi  (동치미) yang juga terbuat dari lobak. Jadi, lobak yang sudah dipotong-potong akan kamu tambahkan air, merica, bawang putih, jahe, dan pir Korea ke dalamnya. Tapi, kimchi ini cukup berbeda karena dimakan bersama air hasil fermentasinya. Rasanya, sih, asam-manis gitu.

Selain dimakan langsung, dongchimi juga bisa kamu olah menjadi guksu atau dimakan bersama nasi berkuah. 

Itulah tadi delapan jenis kimchi yang terbuat selain dari sawi. Sebenarnya, masih ada banyak jenis kimchi lain di luar sana. Kendati demikian, semoga bisa menambah pengetahuan kamu tentang kimchi, ya!