Sudah pernah mendengar nama makanan nasi gandul belum, nih? Makanan khas Pati, Jawa Tengah, berbahan daging sapi ini mirip dengan perpaduan antara soto dan gule. Kemudian, disajikan dengan nasi dan lauk pendamping, seperti perkedel, tahu, tempe, dan telur.
Kalau sedang di Jakarta, tapi pengin mencicipi nasi gandul, gak perlu jauh-jauh ke Pati. Pasalnya, ada lima rekomendasi tempat makan nasi gandul di Jakarta yang bisa jadi referensi buatmu. Kira-kira di mana saja, ya?
Nasi Gandul Khas Pati menempati sebuah ruko di Kawasan Sabang yang strategis. Lokasinya dekat pusat kota dan spot populer, seperti Stasiun Gondangdia, Tugu Monas, dan sejumlah kantor pemerintahan. Meski mungil, tapi selalu ramai pembeli dan menjadi jujukan untuk sarapan.
Meski makanan Jawa Tengah terkenal dengan cita rasa manis, tapi kuah nasi gandul di sini ada rasa pedasnya. Gak terlalu manis dan tetap gurih. Lauk pelengkapnya juga beragam, terutama sate-satean, seperti sate telur puyuh dan sate paru.
Lokasi: Kawasan Sabang atau Jalan H. Agus Salim Nomor 30B, Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Jam operasional: setiap hari pukul 06.30—21.00 WIB.
Harga: mulai Rp26 ribu.
Beralih ke Jakarta Timur, ada Nasi Gandul Pakde di Deretan Gereja HKBP Duren Sawit, tepatnya di Food Court Waroeng PTB. Cukup luas untuk tempat makan bersama keluarga. Harganya terjangkau dan menu yang ditawarkan gak cuma nasi gandul.
Beberapa varian nasi gandul ada di sini, yakni nasi gandul babat sapi, daging sapi, telur, paru, kikil, dan campur. Tersedia pula soto kudus dan ayam bakar hingga ayam kremes. Kalau mau makan ikan, di sini juga ada ikan nila maupun lele goreng serta bakar.
Lokasi: Jalan Lingkar Duren Sawit Nomor 1 Blok L1, Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Jam operasional: setiap hari pukul 11.00—21.00 WIB.
Harga: mulai Rp20 ribu.
Kalau sedang di Jakarta Barat, terutama dekat Kota Tua serta Stasiun Jakarta Kota, jangan lupa mampir ke Soto Kudus dan Nasi Gandul Mbah Di. Tempat makan ini menempati sebuah ruko mungil dengan tempat duduk di dalam maupun luar ruangan. Bisa jadi pilihan untuk sarapan maupun makan malam.
Menu nasi gandul di sini semakin nikmat ditambah dengan sambal dan kecap manis. Lauk pendampingnya gak kalah lengkap, mulai telur pindang, perkedel, tempe, dan hati ampela. Sedangkan sotonya, tersedia soto daging, soto ayam, dan soto ceker.
Lokasi: Jalan Kopi Nomor 65, Roa Malaka, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Jam operasional: setiap hari pukul 08.00—20.00 WIB.
Harga: mulai Rp25 ribu.
Masih di Jakarta Barat, kamu bisa merapat ke Nasi Gandul Bu Endang yang sempat ramai di kalangan pejabat dan artis ibu kota. Kedai ini sudah berdiri sejak 1997, berarti sudah lebih dari seperempat abad menjajakan nasi gandul. Selain nasi gandul, menyediakan pula menu khas Jawa yang komplet.
Nasi gandul di sini kuahnya medok dan cenderung manis. Selain itu, kamu bisa memesan nasi gandul disajikan terpisah maupun langsung dicampur dengan kuah dan potongan daging. Lauk pendampingnya berbeda dari tempat lain, ada otak sapi, telur asin, bakwan jagung, dan tahu tempe bacem.
Lokasi: Jalan Pesanggrahan Nomor 14B, Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Jam operasional: setiap hari pukul 08.00–22.00 WIB.
Harga: mulai Rp25 ribu.
Teras Budhe berbeda dari keempat tempat makan nasi gandul sebelumnya. Tempay makan ini lebih cocok untukmu yang ingin menikmati hidangan dengan nuansa modern dan Jawa klasik. Selain suasananya, hidangannya pun serba Jawa, termasuk nasi gandul.
Nasi gandul yang dihidangkan sudah komplet dengan irisan daging sapi dan lauk tempe goreng. Gurih dan pedasnya menggoyang lidah, apalagi di dampingi dengan kerupuk puli. Perpaduan sempurna antara tekstur daging yang empuk dengan kerupuk yang renyah.
Lokasi: Jalan Panglima Polim V Nomor 15, Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Jam operasional: setiap hari pukul 08.00—22.00 WIB.
Harga: mulai Rp68 ribu.
Kelima tempat makan nasi gandul di Jakarta di atas bisa jadi referensi buatmu. Gak perlu bingung mau membeli di mana dan gak perlu jauh-jauh ke Pati. Ada yang dekat tempat tinggalmu, gak, nih?