5 Trivia Burgo Palembang, Sarapan Kuah Santan Isian Ikan Lezat

Dadar nasi yang kenyal beradu dengan kuah putih yang lezat

Palembang dikenal sebagai kota yang memiliki segudang makanan lezat dan menggoyang lidah. Tak hanya pempek dan tekwannya saja, ada salah satu kuliner Palembang yang patut untuk diberi atensi. Adalah Burgo Palembang, sajian tradisional yang kerap dijadikan menu sarapan. 

Burgo terdiri dari adonan berasa dan tapioka yang digulung kemudian disiram kuah putih dari santan dan ikan gabus yang gurih dan nikmat. Kuliner ini dipercaya telah ada sejak abad ke-17. Ingin tahu lebih lanjut serba-serbi dari Burgo Palembang termasuk makna filosofis dari makanan ini? Yuk, simak artikel berikut!

1. Burgo terdiri dari dadar nasi yang digulung dan kuah putih

5 Trivia Burgo Palembang, Sarapan Kuah Santan Isian Ikan Lezatilustrasi burgo (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Burgo adalah singkatan dari bubur sego, atau bubur nasi dalam bahasa Indonesia. Burgo merupakan kuliner khas Palembang yang sering disantap di pagi hari. Burgo terdiri dari adonan beras yang dicampur dengan tepung sagu kemudian digulung dan dipotong lalu dimakan bersama dengan kuah putih. Kuahnya terbuat dari campuran santan, ikan gabus, dan aneka rempah-rempah yang membuatnya menjadi gurih dan kaya rasa.

2. Sudah ada sejak zaman Kerajaan Palembang Darussalam

5 Trivia Burgo Palembang, Sarapan Kuah Santan Isian Ikan Lezatilustrasi beras (pexels.com/MART PRODUCTION:)

Melansir dari artikel ilmiah yang diterbitkan oleh Jurnal Pendidikan Tambusai pada tahun 2022, burgo dipercaya telah ada sejak abad ke-17, bertepatan dengan masuknya komoditas beras di Kesultanan Palembang Darussalam. Kala itu, beras diimpor dari Siam dan Jawa. Beras dari Jawa cenderung pulen dan lengket, dari sinilah kata 'sego' bermula karena sego dalam bahasa Jawa berarti nasi. Berbeda dengan beras dari Jawa, beras dari Siam cenderung pera dan tidak lengket. Beras asal Siam inilah yang kemudian dipilih untuk membuat burgo.

3. Nasi yang digunakan untuk membuat burgo adalah nasi pera

5 Trivia Burgo Palembang, Sarapan Kuah Santan Isian Ikan Lezatilustrasi orang mengaduk nasi (pexels.com/Huy Phan)

Sebelum adanya beras, makanan pokok di Palembang Darussalam adalah sagu. Proses masaknya beras pun mengikuti proses masak sagu. Nasi pera direndam terlebih dahulu kemudian dihaluskan kemudian digulung dan dipotong. Karena gulungan nasi tersebut tidak ada rasanya, maka dibuatlah kuah dari santan, ikan gabus, dan rempah-rempah. Sekarang ini, untuk membuat gulungan nasi pada burgo, nasi pera bisa disubtitusi dengan tepung beras.

Baca Juga: 5 Trivia Nasi Lengko, Kuliner Pantura yang Tercipta saat Masa Krisis

4. Kuah putih burgo terbuat dari santan dan ikan gabus

5 Trivia Burgo Palembang, Sarapan Kuah Santan Isian Ikan Lezatilustrasi burgo (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Kuah putih dari burgo terbuat dari santan dan ikan gabus dan dibumbui berbagai rempah. Dipilih santan sebagai kuahnya karena kelapa merupakan bahan makanan yang mudah ditemui di Palembang sejak dulu. Kelapa yang dipilih untuk dibuat menjadi kuah santan adalah kelapa yang sedang, tidak tua dan tidak matang dengan daging buah yang tebal.

Kelapa sedang membuat rasa burgo jadi lebih gurih dan aroma yang khas. Ikan gabus merupakan ikan air tawar yang dapat ditemukan di aliran Sungai Musi. Rasa dagingnya khas dan nikmat ditambah tekstur dagingnya yang tebal membuat burgo jadi lebih kaya rasa. Rempah-rempah yang digunakan untuk membuat burgo adalah kemiri, kunyit, jahe, ketumbar, daun salam, daun jeruk, lengkuas, bawang merah, bawang putih, dan lainnya.

5. Makna di balik lezatnya burgo

5 Trivia Burgo Palembang, Sarapan Kuah Santan Isian Ikan Lezatilustrasi burgo (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Terdapat makna dalam tahap pembuatan burgo. Sebelum dicampur ke dalam kuah santan, ikan gabus direbus terlebih dahulu. Daging ikan yang sudah direbus dipisahkan dengan tulang ikan. Pemisahan daging dan tulang ikan ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran agar tidak ada duri tulang ikan yang tertinggal. Proses ini bermakna kesabaran dan keuletan. Setelah itu, daging ikan dicampurkan ke dalam kuah santan putih. Proses pencampuran ini bermakna persatuan.

Ternyata, burgo ini merupakan makanan legendaris dari Palembang sejak zaman kerajaan. Bentuknya dadar nasinya yang unik serta kuahnya yang gurih, patut untuk dicoba. Jika berkunjung ke Palembang, jangan lupa untuk mencicipi lezat dan uniknya Burgo Palembang, ya!

Baca Juga: 5 Trivia Bubur Gunting Asal Singkawang, Bubur Unik dengan Rasa Gurih

Wanudya A Photo Verified Writer Wanudya A

You'll never walk alone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Debby Utomo
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya