Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Warna dalam Makanan Korea Ini Penuh Filosofi Tentang Kesehatan Lho!

Pixabay/Seul5167
Pixabay/Seul5167

Bagi penggemar kuliner Korea pasti sudah mengetahui kalau makanan khas negeri ginseng ini seringkali kaya akan berbagai unsur warna di dalamnya. Ternyata penataan warna-warna ini bukanlah sesuatu yang dilakukan secara sembarangan atau untuk mempercantik hidangan saja, tapi memiliki makna-makna filosofis tersendiri yang disebut obangsaek atau lima spektrum warna.

1. Putih atau baek

Potret samgyeopsal khas Korea (pixabay.com/hannaone)
Potret samgyeopsal khas Korea (pixabay.com/hannaone)

Budaya Korea percaya bahwa warna putih pada makanan dapat memberi efek yang baik untuk paru-paru dan sistem pernafasan. Warna putih juga digunakan sebagai simbol arah mata angin barat serta elemen logam. Secara filosofis, putih merepresentasikan sebagai sifat yang polos dan adil. Untuk mendapatkan warna putih dalam makanan korea bisa digunakan bawang putih, bawang bombay, kentang, putih telur dan lain sebagainya. Warna putih juga digunakan sebagai simbol musim gugur di Korea.

2. Hitam atau heok

Bulgogi (Pixabay.com/Kps7942)
Bulgogi (Pixabay.com/Kps7942)

Warna hitam secara filosofis merepresentasikan kebijaksanaan. Orang Korea percaya bahwa makanan yang berwarna hitam juga baik untuk kesehatan ginjal dan kandung kemih serta bagus untuk ketenangan pikiran. Di dalam mata angin, hitam adalah simbol arah utara serta sebagai elemen air. Untuk mendapatkan warna hitam dalam makanan Korea biasanya digunakan kacang hitam, beras hitam atau jamur sebagai bahan masakannya.

3. Merah atau jeok

pixabay.com/Bourree
pixabay.com/Bourree

Untuk menambahkan unsur merah dalam makanan, biasanya digunakan beras merah, kacang merah atau cabai. Makanan yang memiliki warna ini dipercaya baik untuk kelancaran peredaran darah, selain itu orang Korea percaya bahwa warna merah dapat mengusir roh jahat. Mereka juga biasa menggantung cabai merah yang diikat di tali jerami di sekitar guci-guci yang ada di rumah untuk menghalau energi-energi negatif.

Elemen api serta musim panas disimbolkan dengan warna ini. Arah selatan yang sangat penting bagi warga Korea juga direpresentasikan dengan warna merah. Sedikit informasi menarik tentang Korea, karena mereka percaya bahwa tidak baik untuk memiliki rumah yang searah dengan gunung maka banyak rumah di Korea didirikan dengan menghadap ke selatan untuk mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Itulah sebabnya selatan memiliki arti penting orang Korea.

4. Biru dan hijau atau cheong

Pixabay/Allybally4b
Pixabay/Allybally4b

Sulit memang untuk mencari makanan berwarna biru, tapi hijau pun ternyata tidak masalah. Tentu kalau kita memikirkan warna hijau, yang terpikir pertama adalah sayuran. Ya, seledri, timun, daun mint, dan sebagainya banyak dipakai di dalam makanan Korea. Biru atau hijau merupakan simbol awet muda dan musim semi. Arah timur juga diwakilkan oleh warna ini. Orang Korea percaya memakan makanan berwarna biru atau hijau baik untuk kesehatan jantung, hati serta usus. Elemen kayu juga merupakan simbol dari warna biru atau hijau.

5. Kuning atau hwang

Pixabay/Changupn
Pixabay/Changupn

Pusat dari keseluruhan energi, warna merah, hitam, putih, biru atau hijau, direpresentasikan dengan warna kuning. Masyarakat Korea meyakini bahwa makanan yang berwarna kuning dapat meningkatkan selera makan serta baik untuk kesehatan pankreas.

Warna ini juga digunakan sebagai simbol tanah atau bumi dan memiliki makna kebajikan serta kewibawaan karena biasanya hanya para raja Korea yang memakai pakaian berwarna kuning. Untuk mendapatkan unsur warna kuning di dalam makanan, bagi kamu pencinta makanan Korea pasti tahu bahwa kuning telur setengah matang banyak digunakan di dalam berbagai macam makanan Korea.

Bibimbap adalah salah satu contoh makanan Korea yang merepresentasikan keseimbangan antara sayur dan daging, yin dan yang, serta harmoni 5 warna obangsaek. Bagi kamu yang berniat memasak makanan Korea harus paham akan simbol warna-warna ini ya agar hasil masakanmu sempurna dan sesuai dengan aslinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us