5 Cara Membuat Pizza Napoli Italia dengan Adonan Tipis dan Pinggiran Renyah

Pizza Napoli atau Neapolitan pizza adalah salah satu kuliner Italia yang paling terkenal di dunia. Ciri khasnya terletak pada adonan tipis dengan pinggiran yang renyah, serta topping sederhana seperti saus tomat, keju mozzarella, dan daun basil segar. Meskipun terlihat simpel, ada beberapa teknik khusus yang membuat pizza Napoli punya rasa otentik dan tekstur sempurna.
Kalau kamu ingin mencoba membuatnya sendiri di rumah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, mulai dari bahan, cara mengolah adonan, hingga proses memanggang. Setiap tahap punya peran penting agar hasilnya gak kalah enak dengan yang ada di restoran Italia. Yuk, simak tipsnya di bawah ini!
1. Gunakan tepung khusus untuk hasil adonan elastis

Kunci utama dari pizza Napoli adalah adonan yang tipis, elastis, tapi tetap kokoh saat diberi topping. Karena itu, kamu disarankan menggunakan tepung dengan kadar protein tinggi, biasanya dikenal dengan sebutan tepung "00" di Italia. Tepung jenis ini bisa menghasilkan tekstur yang lembut sekaligus renyah setelah dipanggang.
Kalau sulit menemukan tepung "00", kamu bisa menggantinya dengan tepung terigu protein tinggi yang biasa dijual di pasaran. Tepung ini tetap bisa menghasilkan adonan yang lentur dan mudah dibentuk tipis. Jangan lupa untuk mengayak tepung terlebih dahulu agar hasilnya lebih halus dan adonan lebih mudah diuleni.
Proses pemilihan tepung ini gak boleh disepelekan. Kalau kamu pakai tepung protein rendah, adonan akan lebih rapuh dan mudah sobek saat digilas. Hasilnya pun gak akan seelastis pizza Napoli yang asli. Jadi, pastikan kamu mulai dari bahan yang tepat supaya langkah berikutnya lebih mudah.
2. Uleni adonan sampai kalis dan elastis
Setelah memilih tepung yang tepat, tahap berikutnya adalah menguleni adonan hingga kalis. Proses ini penting untuk membentuk gluten, yang membuat adonan jadi elastis dan bisa dibentuk tipis tanpa robek. Uleni adonan dengan gerakan melipat dan menekan selama 10–15 menit sampai terasa halus dan lentur.
Kalau kamu ingin lebih praktis, bisa juga menggunakan mixer dengan hook adonan. Tapi tetap perhatikan waktu, karena terlalu lama menguleni bisa membuat adonan keras dan sulit dibentuk. Adonan yang baik harus bisa ditarik tipis tanpa robek, atau biasa disebut dengan tes windowpane.
Jangan buru-buru saat menguleni, karena tahap ini sangat menentukan hasil akhir pizza. Kalau adonan terlalu kasar atau masih terasa lengket, tandanya belum kalis dan butuh diuleni lebih lama. Jadi, pastikan kamu sabar di tahap ini agar hasilnya maksimal.
3. Fermentasi adonan dengan waktu yang cukup

Pizza Napoli terkenal dengan rasa adonan yang ringan tapi tetap kaya aroma. Rahasianya ada di proses fermentasi yang gak boleh dipersingkat. Setelah adonan kalis, tutup dengan kain lembap atau plastik wrap, lalu diamkan minimal 8 jam atau bahkan hingga 24 jam di suhu ruangan.
Fermentasi yang lama membantu adonan mengembangkan rasa lebih kompleks, serta menghasilkan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam. Kalau kamu terburu-buru, adonan memang bisa langsung dipakai setelah 1–2 jam, tapi rasanya gak akan seistimewa pizza Napoli tradisional.
Kamu juga bisa menyimpan adonan di dalam kulkas untuk fermentasi dingin, yang justru bisa memberikan rasa lebih kaya. Intinya, jangan buru-buru di tahap ini. Semakin lama adonan difermentasi, semakin baik hasilnya.
4. Gunakan saus tomat sederhana tapi segar

Pizza Napoli gak butuh saus yang ribet, justru keistimewaannya ada pada kesederhanaan. Kamu cukup gunakan tomat segar yang dihancurkan, sedikit garam, minyak zaitun, dan daun basil. Saus ini gak perlu dimasak lama, cukup dihaluskan agar rasa segar tomat tetap terasa kuat.
Kalau sulit menemukan tomat segar berkualitas, kamu bisa memakai tomat kaleng jenis San Marzano yang terkenal manis dan asam seimbang. Saus ini cukup dioles tipis di atas adonan sebelum diberi topping mozzarella. Jangan berlebihan, karena pizza Napoli memang lebih mengutamakan keseimbangan rasa.
Dengan saus sederhana ini, rasa pizza jadi lebih otentik dan gak tertutup oleh bumbu berlebihan. Justru kesegarannya membuat tiap gigitan terasa ringan tapi tetap memuaskan. Inilah yang membedakan pizza Napoli dari jenis pizza lainnya yang cenderung pakai saus tebal.
5. Panggang dengan suhu sangat tinggi

Tahap terakhir yang gak kalah penting adalah memanggang. Pizza Napoli biasanya dipanggang dalam oven berbahan bakar kayu dengan suhu sekitar 450–500 derajat Celcius, sehingga hanya butuh waktu 1–2 menit untuk matang. Hasilnya adalah adonan tipis dengan pinggiran renyah dan bagian tengah lembut.
Kalau di rumah kamu gak punya oven batu atau oven kayu, gunakan oven biasa dengan suhu maksimal yang bisa dicapai. Panaskan loyang atau pizza stone terlebih dahulu agar adonan langsung mendapat panas tinggi saat dipanggang. Cara ini bisa mendekati hasil otentik meski tanpa oven tradisional.
Jangan lupa perhatikan waktu memanggang, karena pizza tipis bisa cepat gosong kalau terlalu lama. Kuncinya ada di panas tinggi dan waktu singkat. Dengan begitu, pizza akan matang merata dengan tekstur sempurna.
Membuat pizza Napoli Italia memang butuh ketelatenan, tapi hasilnya akan bikin kamu puas. Dengan adonan tipis, pinggiran renyah, serta topping sederhana yang segar, kamu bisa menikmati pizza ala Italia asli tanpa harus ke restoran. Jadi, siap coba bikin sendiri di rumah?