Terkadang, makanan akan terlihat lebih menarik dan menggiurkan karena berwarna warni. Penambahan pewarna pada makanan dapat menggunakan pewarna buatan maupun alami. Namun, akan lebih baik jika menggunakan pewarna alami. Karena terjamin keamanannya dan tentu saja tidak mengancam kesehatan.
Dari dulu, daun suji dan pandan telah digunakan sebagai pewarna hijau pada makanan. Sama-sama menghasilkan warna hijau, ternyata ada beberapa perbedaan di antara daun suji dan pandan.
Apa saja?
Untuk menjadi pewarna, daun suji dan pandan dibuat dengan cara yang sama. Yaitu dengan menghaluskan daun suji atau pandan yang telah dipotong-potong dengan dicampur dengan air putih.
Proses pembuatan yang sama, bukan berarti warna yang dihasilkan juga sama. Warna hijau yang dihasilkan daun suji lebih pekat daripada daun pandan. Hal ini disebabkan karena warna hijau daun pandan hanya berasal dari endapannya saja. Sedangkan jus daun suji sudah bisa digunakan sebagai pewarna, tinggal menyaring saja.
Warna hijau dari daun pandan, jika digunakan pada makanan akan menghasilkan warna hijau pucat. Sehingga makanan terlihat kurang menarik. Sedangkan makanan dengan pewarna daun suji akan nampak lebih menarik, karena warna hijau pekat yang dihasilkan daun suji.
Jika untuk mewarnai makanan, daun suji sangat cocok untuk digunakan daripada daun pandan. Sedangkan daun pandan lebih sering digunakan untuk memberikan aroma wangi pada makanan daripada mewarnai makanan.
Karena warna hijau pekat yang dihasilkan, daun suji sangat cocok digunakan pada kue basah seperti klepon, pisang ijo, dll. Sedangkan daun pandan menghasilkan warna hijau pucat, namun memiliki wangi yang khas pada makanan. Sehingga cocok digunakan pada pembuatan roti atau bubur manis seperti bubur candil, kolak. Selain itu, daun pandan juga dapat digunakan sebagai garnish pada makanan.
Nah, sudah tahu kan bedanya? Jadi, kapan dan bagaimana menggunakan daun suji atau pandan, itu tergantung pada masakan apa yang akan dibuat.