5 Tips Membuat Abon Sapi yang Gurih dan Awet, Praktis Cocok buat Mudik
- Abon sapi praktis dibawa saat mudik, cocok untuk stok makanan perjalanan jauh.
- Pilih daging tanpa lemak, rebus hingga empuk, gunakan bumbu rempah yang cukup.
- Masak dengan api kecil, tiriskan minyak berlebih, simpan dalam wadah kedap udara untuk menjaga kualitasnya.
Abon sapi adalah lauk kering yang sangat praktis untuk dibawa saat mudik. Teksturnya yang berserat dan rasanya yang gurih manis membuat abon bisa dikombinasikan dengan berbagai hidangan, seperti nasi putih, nasi uduk, atau roti. Selain itu, abon sapi juga memiliki daya tahan lama sehingga cocok untuk stok makanan saat perjalanan jauh.
Namun, agar abon sapi tetap lezat dan tahan lama, ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan saat memasaknya. Kesalahan dalam pemilihan daging, bumbu, atau proses memasak bisa membuat abon menjadi kurang gurih atau cepat tengik. Berikut ini lima tips penting untuk membuat abon sapi yang gurih dan tahan lama!
1. Pilih daging sapi tanpa lemak

Jenis daging yang digunakan sangat mempengaruhi kualitas abon sapi. Sebaiknya pilih daging sapi tanpa lemak, seperti bagian has dalam atau gandik, karena daging yang berlemak bisa membuat abon lebih cepat tengik dan kurang awet. Daging tanpa lemak juga lebih mudah disuwir dan menghasilkan tekstur abon yang lebih kering.
Sebelum diolah, pastikan daging direbus hingga empuk agar lebih mudah disuwir. Setelah itu, peras daging hingga kadar airnya berkurang. Semakin kering daging sebelum dimasak, semakin awet abon yang dihasilkan.
2. Gunakan bumbu yang kaya rempah

Agar abon sapi memiliki cita rasa yang lebih kaya, gunakan bumbu dengan rempah yang cukup. Beberapa bumbu wajib yang digunakan dalam pembuatan abon adalah bawang putih, bawang merah, ketumbar, lengkuas, dan daun salam. Rempah-rempah ini tidak hanya memberi rasa gurih, tetapi juga membantu mengawetkan abon secara alami.
Sebaiknya tumis bumbu hingga benar-benar matang sebelum mencampurkannya dengan daging suwir. Proses ini akan mengeluarkan aroma dan rasa rempah yang lebih maksimal. Jangan lupa tambahkan sedikit gula merah untuk memberi sentuhan rasa manis yang khas pada abon sapi.
3. Masak dengan api kecil hingga kering

Proses memasak abon harus dilakukan dengan api kecil agar bumbu meresap sempurna dan abon tidak mudah gosong. Gunakan wajan anti lengket atau wajan besi dengan dasar tebal agar panas merata dan abon tidak cepat berubah warna menjadi hitam.
Aduk abon secara perlahan dan terus-menerus agar serat daging tidak menggumpal. Proses ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama, tetapi hasilnya akan lebih baik. Semakin kering abon, semakin awet dan tidak mudah berbau tengik saat disimpan dalam waktu lama.
4. Peras minyak dengan sempurna

Minyak berlebih pada abon bisa membuatnya lebih cepat basi. Oleh karena itu, setelah selesai dimasak, tiriskan abon menggunakan saringan atau peras dengan tisu dapur untuk menghilangkan sisa minyak. Kamu juga bisa menekan abon dengan kain bersih agar minyak terserap lebih maksimal.
Selain itu, biarkan abon benar-benar dingin sebelum disimpan dalam wadah. Menyimpan abon saat masih panas bisa menyebabkan uap air terperangkap, yang membuat abon menjadi lembap dan kurang awet. Pastikan abon benar-benar kering sebelum dikemas agar tetap renyah dan tahan lama.
5. Simpan dalam wadah kedap udara

Setelah abon benar-benar dingin, simpan dalam wadah kedap udara untuk menjaga kualitasnya. Gunakan toples kaca atau plastik dengan penutup rapat agar abon tidak terpapar udara lembap yang bisa menyebabkan jamur atau bau tengik.
Jika ingin lebih awet, abon juga bisa disimpan di dalam kulkas atau dikemas dalam plastik vakum sebelum dibawa untuk perjalanan jauh. Dengan penyimpanan yang baik, abon sapi bisa bertahan hingga berbulan-bulan tanpa kehilangan cita rasanya.
Dengan mengikuti lima tips di atas, abon sapi yang kamu buat akan lebih gurih, renyah, dan tahan lama. Hidangan ini sangat cocok untuk dijadikan lauk praktis saat mudik, karena tidak perlu dimasak ulang dan bisa langsung disantap dengan nasi hangat.