Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membuat Cuka Apel Homemade dari Sisa Kulit Apel

ilustrasi cuka apel
ilustrasi cuka apel (freepik.com/rawpixel.com)
Intinya sih...
  • Pilih kulit apel yang segar dan organik.
  • Gunakan wadah fermentasi dari kaca atau keramik.
  • Perhatikan rasio kulit apel, gula, dan air.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membuat cuka apel sendiri ternyata bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan penuh manfaat. Tidak perlu buah apel utuh yang sempurna, kita bisa memanfaatkan sisa kulit apel yang biasanya terbuang. Proses fermentasi alami akan mengubah sisa kulit ini menjadi cuka apel yang kaya khasiat.

Selain mengurangi sampah dapur, hasilnya pun lebih ekonomis dan terjamin kealamiannya. Cuka apel buatan sendiri juga bebas dari bahan pengawet dan aditif kimia. Mari kita simak tips mudah untuk memulai proses pembuatannya!

1. Pilih kulit apel yang tepat

ilustrasi kulit apel
ilustrasi kulit apel (pexels.com/Julia Filirovska)

Pastikan kamu menggunakan kulit apel dari buah yang segar dan masih bagus kondisinya. Hindari kulit apel yang sudah layu, berjamur, atau berasal dari apel yang terlalu lama disimpan. Pilihan terbaik adalah kulit apel organik untuk menghindari residu pestisida yang dapat mengganggu fermentasi.

Bilas kulit apel dengan air bersih secara perlahan untuk membersihkan kotoran yang menempel. Jangan merendam atau menggosok terlalu kuat agar ragi alami di permukaan kulit tidak hilang. Ragi alami inilah yang akan menjadi pemain utama dalam memulai proses fermentasi menjadi cuka.

2. Gunakan wadah fermentasi yang sesuai

ilustrasi wadah kaca
ilustrasi wadah kaca (freepik.com/freepik)

Pilih wadah fermentasi dari bahan kaca atau keramik yang bersih dan memiliki mulut lebar. Hindari menggunakan wadah logam karena dapat bereaksi dengan asam yang dihasilkan selama fermentasi. Pastikan wadah dalam keadaan steril dengan mencucinya menggunakan air panas atau mensterilkannya.

Tutup mulut wadah dengan kain katun bersih atau kertas tisu yang diikat dengan karet gelang. Tutupan ini memungkinkan pertukaran udara tetapi mencegah kontaminasi debu dan serangga. Proses fermentasi membutuhkan sirkulasi udara yang baik untuk mengubah alkohol menjadi asam asetat.

3. Perhatikan rasio kulit apel, gula, dan air

ilustrasi cuka apel homemade
ilustrasi cuka apel homemade (freepik.com/rawpixel.com)

Gunakan takaran yang tepat untuk memastikan fermentasi berjalan optimal, yaitu sekitar 100-150 gram kulit apel untuk setiap 500 ml air. Tambahkan satu hingga dua sendok makan gula pasir atau madu sebagai makanan bagi bakteri baik selama fermentasi. Aduk rata campuran ini hingga gula benar-benar larut sebelum menutup wadah.

Letakkan wadah di tempat yang gelap, sejuk, dan memiliki sirkulasi udara baik selama tahap pertama fermentasi. Proses ini biasanya berlangsung selama 1-2 minggu di mana campuran akan mulai berbuih dan beraroma asam. Aduk campuran setiap 2-3 hari sekali untuk meratakan proses fermentasi.

4. Lakukan penyaringan dan fermentasi lanjutan

ilustrasi membuat cuka apel
ilustrasi membuat cuka apel (freepik.com/atlascompany)

Setelah 1-2 minggu, saring larutan menggunakan saringan halus atau kain katun untuk memisahkan kulit apel dari cairannya. Cairan bening yang telah disaring ini kemudian dituang kembali ke wadah kaca yang bersih untuk fermentasi kedua. Tutup kembali wadah dengan kain dan biarkan selama 2-4 minggu berikutnya tanpa diaduk.

Pada tahap ini, bakteri asam asetat akan aktif mengubah alkohol menjadi cuka apel. Kamu akan melihat lapisan seperti gelatin (mother of vinegar) terbentuk di permukaan cairan. Itu pertanda baik bahwa proses fermentasi cuka berhasil.

5. Penyimpanan dan penggunaan cuka apel

ilustrasi cuka apel rumahan
ilustrasi cuka apel rumahan (freepik.com/8photo)

Setelah aroma asam kuat tercium dan rasa cuka telah sesuai selera, pindahkan cuka apel ke botol kaca bersih dengan tutup yang rapat. Penyimpanan di dalam botol yang tertutup rapat di lemari es dapat memperlambat proses fermentasi dan menjaga kualitas cuka. Cuka apel homemade ini siap digunakan untuk salad, tonik kesehatan, atau pembersih alami.

Cuka hasil fermentasi ini tidak memiliki tanggal kedaluwarsa yang pasti selama disimpan dengan benar. Rasanya pun bisa berkembang seiring waktu, semakin tua biasanya semakin kompleks rasa asamnya. Selalu periksa sebelum digunakan, pastikan tidak ada tanda-tanda kontaminasi seperti jamur atau bau yang tidak sedap.

Gimana? Nggak terlalu ribet, kan, proses bikin cuka apel sendiri? Yuk, coba langsung praktekkan di rumah dan rasakan kepuasannya. Selamat bereksperimen dan semoga cuka apel buatanmu sukses!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Food

See More

Merayakan Natal dan Tahun Baru di Grand Swiss-Belhotel Darmo Surabaya

15 Des 2025, 13:19 WIBFood