TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Memasak Opor Ayam untuk Lebaran, Gunakan Bumbu yang Tepat

Memasak opor memang butuh kesabaran

Ilustrasi opor ayam (instagram.com/phnty)

Salah satu sajian khas Lebaran yang kerap dihidangkan adalah opor ayam. Makanan ini dulunya merupakan hidangan kaum bangsawan, lho. Pada akhirnya, terciptalah opor dengan bahan dasar ayam yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.

Opor ayam sendiri kerap dihidangkan untuk berbagai acara besar, salah satunya saat Lebaran. Mengolahnya sederhana, tapi butuh kesabaran dan ketelitian agar mendapatkan hasil yang enak serta menggugah selera.

Bila kamu berniat menghidangkan opor ayam saat Lebaran nanti, berikut beberapa tips memasaknya yang wajib kamu perhatikan. Gak boleh sembarangan memilih bumbu, ya!

1. Perhatikan cara mengolah ayam sebelum dimasak

daging ayam segar (Unsplash.com/JK Sloan)

Untuk membuat opor ayam, jenis ayam negeri maupun ayam kampung sama-sama enak, kok. Hal yang wajib kamu perhatikan adalah cara mengolah ayam sebelum dimasak menjadi opor.

Bila kamu membeli ayam utuh, pastikan beratnya sekitar 800-1.000 gram. Ayam dengan berat seperti ini bisa menghasilkan 8-10 potong daging ayam yang cocok digunakan untuk membuat opor.

Pilih ayam yang segar dan bersihkan terlebih dahulu hal-hal yang tidak diinginkan. Bila masih ada bulu-bulu halus pada sayap ayam, sebaiknya dibersihkan. Begitu pula dengan bagian pantat ayam atau brutu.

daging ayam potong (Unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Kalau kamu berniat membeli ayam potong, sebaiknya pilih ayam dengan daging yang masih segar yakni berwarna merah muda, tidak berbau, dan teksturnya elastis. Kamu tak perlu mencuci ayam dengan air, karena dikhawatirkan akan tumbuh bakteri.

Cukup bersihkan dengan tisu saja untuk mengangkat beberapa kotoran maupun darah yang tertinggal. Supaya aroma ayam lebih segar, kamu bisa memberi kucuran jeruk nipis sebelum ayam diolah menjadi opor.

Kamu pun bisa meniru cara pengolahan ayam lodho untuk membuat opor ayam, yakni dengan cara memanggang atau membakar ayam terlebih dahulu. Selain ayam jadi lebih matang, ada tekstur kering dan renyah pada daging ayam saat disantap nanti.

2. Jangan sembarangan memilih bumbu opor 

bumbu opor ayam (youtube.com/Masak yuk)

Seiring berkembangnya zaman, kita dimudahkan dengan kehadiran bumbu instan yang dengan mudah bisa dibeli di supermarket. Beragam jenis bumbu telah tersedia untuk aneka masakan Nusantara, salah satunya opor. Bumbu instan memang praktis, tapi aroma yang dihasilkan tidak lebih harum daripada saat kita membuat bumbu sendiri.

Membuat bumbu opor tidak ribet, kok. Bumbu opor terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, jahe, kunyit, lengkuas, daun salam, serai, garam, penyedap rasa, dan, gula. Supaya opor lebih tahan lama, kamu bisa menyangrai bumbu terlebih dahulu sebelum menghaluskannya.

Selanjutnya tinggal memilih, deh ingin menghaluskan dengan food processor, blender khusus bumbu atau mengulegnya dengan cobek hingga halus. Bila sudah terlanjur membeli bumbu opor segar dari pasar, sebaiknya jangan menambahkan garam terlalu banyak saat proses memasak. Koreksi rasanya dulu, karena kebanyakan bumbu yang dijual juga sudah diberi garam.

Baca Juga: 5 Perbedaan Opor Ayam dan Ayam Lodho, Sering Dikira Sama

3. Lebih baik santan segar atau santan instan?

santan (masterclass.com)

Sama seperti bumbu instan, kita juga benar-benar sudah dimudahkan dengan kehadiran beberapa bahan masakan, termasuk santan. Santan instan mudah di dapatkan. Selain itu, teksturnya juga lebih kental dari santan yang kita peras sendiri.

Meski praktis, santan instan tidak direkomendasikan dalam membuat opor, karena rasa gurih dari kelapa terasa kurang mantap. Kebanyakan santan instan diberi tambahan pengental dan esens kelapa. Saat disantap pun kuahnya juga kurang terasa segar.

Sebaiknya, gunakan santan segar yang kita peras sendiri. Kalau malas memarut kelapa, di pasar ada banyak kelapa parut yang siap digunakan. Kamu tinggal menambahkan air bersih, lalu memeras dan menyaringnya. Hasil perasan pertama disebut dengan santan kental, sementara hasil perasan kedua dan seterusnya disebut santan cair/encer.

Keduanya bisa digunakan sebagai bahan utama dalam membuat opor. Sebaiknya, santan yang diperas segera digunakan, ya. Mendiamkannya terlalu lama membuat kualitas santan berubah. Bila nekat digunakan bisa berpotensi membuat opor cepat basi.

4. Cara memasak opor ayam yang baik dan benar 

ilustrasi memasak opor ayam (asianfoodnetwork.com)

Ada dua cara memasak opor ayam yang bisa kamu pilih. Cara pertama yakni menumis bumbu opor, lalu menuangkan santan dan memasaknya hingga matang. Kemudian, baru memasukkan potongan daging ayam.

Sedangkan cara kedua adalah menumis bumbu terlebih dahulu, lalu memasukkan ayam dan memasaknya hingga setengah matang. Baru setelahnya menuang santan.

Namun, cara pertama dinilai jauh lebih baik karena santan akan jauh lebih kental, bumbu juga sudah dimasak dengan sempurna, dan tekstur ayam masih baik sehingga opor ayam jadi tidak mudah basi. Supaya daging ayam matang dan merata sebaiknya masak opor selama kurang lebih 30-45 menit.

Baca Juga: 10 Olahan Ayam untuk Menu Lebaran, Gak Selalu Opor

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

Don't sleep on me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya