5 Cara Jitu Menghilangkan Racun pada Gadung Sebelum Mengolahnya
Jangan diolah sembarangan, lho!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin sedikit asing bagimu ketika mendengar nama umbi gadung. Umbi yang memiliki nama ilmiah Dioscorea hispida ini biasanya hidup liar di daerah hutan tropis. Namun, saat ini pun sudah ada yang membudidayakannya. Kamu pun bisa mengonsumsinya sebagai pengganti nasi atau berupa keripik.
Gadung harus melalui proses panjang sebelum dapat diolah dan layak dikonsumsi. Tahukah kamu kalau sebenarnya gadung mengandung racun? Tapi, tidak perlu khawatir, kamu bisa memilih salah satu cara berikut ini untuk menetralisir kandungan racun dalam gadung.
1. Menggunakan abu
Caru satu ini cukup banyak dilakukan untuk menetralisir racun pada gadung, terutama dalam pembuatan keripik gadung. Setelah kamu mendapatkan gadung yang masih segar, kupas hingga kulitnya. Pastikan seluruh kulitnya terkupas dengan sempurna, ya. Lalu, iris tipis-tipis umbi gadung.
Siapkan abu yang akan digunakan untuk melumuri irisan gadung. Kamu bisa menggunakan abu kayu atau abu dapur pada umumnya. Lumuri setiap irisan gadung dengan abu tersebut.
Jemur di bawah sinar matahari langsung hingga benar-benar kering. Pada proses penjemuran, bisa membutuhkan waktu lebih dari satu hari dan tergantung tingkat penyinaran matahari.
Jika sudah kering, angkat dan cuci dengan air mengalir hingga bersih dari abu. Setelah itu, rendam dengan air bersih selama 4 hari. Selama perendaman tersebut, kamu perlu mengganti airnya, ketika air rendaman sudah keruh atau berwarna putih. Setelah itu, kamu bisa menjemurnya kembali hingga kering dan siap diolah menjadi keripik. Jika mau menjadikannya kue atau pengganti nasi tidak perlu dijemur lagi.
Baca Juga: 6 Cara Mengolah Pare Agar Tidak Pahit, Gampang Banget!
Editor’s picks
Baca Juga: 6 Manfaat Mengonsumsi Daun Singkong untuk Kesehatan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.