5 Kesalahan Membuat Telur Asin yang Paling Sering Dilakukan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dikenal sebagai makanan khas Brebes, Jawa Tengah, telur asin tak hanya nikmat disantap dengan sepiring nasi hangat, tetapi juga cocok diolah menjadi menu lezat lainnya, seperti pepes dan botok.
Untuk membuat telur asin tersebut, ternyata caranya gampang-gampang susah, lho. Jika tak sesuai dengan metode dan takaran garam, bisa-bisa telur asin bikinan kamu cepat busuk, tidak terlalu masir, keasinan yang berlebihan, atau malah tidak asin sama sekali.
Berikut lima kesalahan membuat telur asin yang sebaiknya kamu hindari. Jika ada yang masih kamu lakukan, sebaiknya hindari demi mendapatkan kualitas telur asin terbaik, ya.
1. Memilih telur yang tidak segar
Telur bebek yang akan dibuat telur asin haruslah telur yang masih fresh. Usianya maksimal satu pekan setelah telur keluar dari tubuh bebek.
Jika ingin memakai telur dengan kualitas paling bagus, carilah telur yang berasal dari bebek yang dibebaskan berkeliaran di sawah. Bebek yang bebas berkeliaran di sawah mengonsumsi makanan yang lebih bergizi, seperti keong dan ikan-ikan kecil.
2. Menggunakan bahan campuran ketika mencuci telur
Sebelum proses pengasinan, sebaiknya cuci bersih telur bebek, supaya kotoran yang menempel bisa larut dan cangkang telur menjadi bersih.
Namun, sebaiknya cukup menggunakan spons dan air mengalir saja saat mencuci telur, tanpa perlu menggunakan biang cuka atau bahan campuran lain.
Penggunaan biang cuka atau bahan campuran saat mencuci telur bebek dapat mengakibatkan kulit ari di cangkang telur menjadi rusak. Hal itu membuat telur asin menjadi tidak awet atau cepat busuk dalam kurun waktu 5-7 hari.
3. Tidak menggunakan garam yang cukup
Editor’s picks
Media apa pun yang dipakai untuk membuat telur asin, baik itu abu gosok, bata merah, atau air garam, kuncinya adalah takaran garam yang pas. Kamu harus paham seberapa banyak garam yang dipakai agar telur tidak kurang asin atau terlalu asin.
Penggunaan garam laut juga lebih disarankan dibanding garam meja. Garam laut mengandung lebih banyak mineral dan memiliki rasa yang lebih gurih, sehingga hasil telur asin kamu akan lebih berkualitas.
Baca Juga: 5 Cara Memilih Telur Asin yang Enak, Berkualitas, dan Masir
4. Proses pengasinan yang terlalu cepat
Mengasinkan telur bebek membutuhkan waktu setidaknya 14-15 hari. Jadi, jangan terburu-buru mengeluarkan telur dari proses pengasinan, karena hal tersebut akan membuat telur asin menjadi kurang masir.
Jika kamu menggunakan abu gosok atau bata merah sebagai media pengasinan, pastikan setiap telur yang diasinkan tertutup rapat oleh abu gosok atau bata merah.
5. Menggunakan adonan abu gosok atau bata merah lebih dari empat kali
Adonan abu gosok atau bata merah yang telah digunakan lebih dari empat kali untuk membuat telur asin tidak boleh digunakan kembali karena dapat mengandung bakteri dan kuman yang dapat berbahaya bagi kesehatan.
Selain itu, adonan yang telah digunakan berulang kali juga dapat menjadi keras dan sulit untuk dioleskan ke telur.
Nah, belajar dari kesalahan tersebut, kamu kini bisa membuat telur asin dengan proses yang benar dan tepat. Setelah direbus dan matang, pastikan menyimpan telur asin kamu di wadah terbuka agak telur lebih awet hingga sepuluh hari. Selamat mencoba!
Baca Juga: 10 Olahan Telur Asin yang Paling Nikmat, Rasanya Bikin Susah Move On!