5 Rahasia Bumbu Bakaran Ayam ala Restoran yang Wajib Kamu Coba

29 Des 2025, 12:42 WIB

Sinta Listiyana

ilustrasi membakar ayam (pixabay.com/yourillustration)

Intinya sih...

Bumbu dasar segar dihaluskan untuk rasa dan aroma maksimal
Gula merah menciptakan warna karamel dan rasa manis gurih khas restoran
Marinasi ayam lebih lama membuat bumbu meresap sempurna hingga ke dalam daging

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Siapa, sih, yang bisa menolak aroma ayam bakar ala restoran yang harum dan menggoda sejak dibakar? Rasanya selalu terasa lebih nendang, meresap sampai ke dalam, dan bikin ingin nambah nasi terus. Padahal, bahan yang digunakan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bumbu dapur rumahan.

Nah, di sinilah rahasianya bermain pada teknik dan racikan bumbu yang tepat. Kalau kamu penasaran kenapa ayam bakar restoran terasa lebih istimewa, artikel ini akan membongkarnya satu per satu. Yuk, simak sampai habis supaya hasil bakaranmu makin mendekati versi restoran favorit.

1. Gunakan bumbu dasar yang dihaluskan, bukan instan

ilustrasi ulekan (pexels.com/Pixabay)

Restoran biasanya menggunakan bumbu dasar segar yang dihaluskan sendiri. Bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan kemiri diulek hingga benar-benar halus agar aromanya keluar maksimal. Cara ini membuat bumbu bakaran ayam lebih wangi dan terasa alami.

Bumbu yang dihaluskan juga lebih mudah meresap ke serat daging ayam. Berbeda dengan bumbu instan, rasa yang dihasilkan lebih dalam dan tidak pahit. Inilah alasan utama ayam bakar restoran terasa kaya rasa sejak gigitan pertama.

2. Tambahkan gula merah untuk warna dan rasa karamel

ilustrasi gula merah (vecteezy.com/dianahayati3911939)

Gula merah adalah kunci rasa manis gurih khas ayam bakar ala restoran. Selain menyeimbangkan rasa asin dan gurih, gula merah membantu menciptakan warna cokelat mengilap saat dibakar. Efek karamel inilah yang bikin ayam terlihat menggoda.

Gunakan gula merah yang disisir halus agar mudah larut dalam bumbu. Jangan terlalu banyak supaya rasa manis tidak mendominasi. Takaran yang pas akan membuat bumbu bakaran ayam terasa legit dan harum saat terkena panas bara.

3. Lumuri ayam dan diamkan lebih lama

ilustrasi marinasi ayam (pixabay.com/RitaE)

Salah satu rahasia dapur restoran adalah waktu marinasi yang cukup. Ayam yang sudah dilumuri bumbu biasanya didiamkan minimal 2 jam agar bumbu benar-benar meresap. Bahkan, beberapa restoran menyimpannya semalaman di chiller.

Proses ini membuat bumbu bakaran ayam menyatu sempurna dengan daging. Saat dibakar, rasanya tidak hanya di permukaan, tapi sampai ke bagian dalam. Hasilnya, ayam tetap lezat meski tanpa tambahan sambal.

4. Gunakan campuran kecap dan margarin saat membakar

ilustrasi bumbu kecap dan margarin (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Olesan saat membakar punya peran penting dalam cita rasa akhir. Restoran sering mencampurkan kecap manis dengan margarin cair untuk dioleskan ke ayam. Kombinasi ini membuat ayam lebih harum dan tidak kering.

Margarin membantu menjaga kelembapan daging ayam saat dibakar. Sementara kecap manis memberi rasa manis gurih sekaligus warna cantik. Oleskan secara bertahap agar bumbu tidak cepat gosong.

5. Pilih teknik bakar api sedang dan sabar membalik

ilustrasi membakar ayam (pixabay.com/FoYu)

Teknik membakar juga termasuk rahasia penting ala restoran. Ayam dibakar dengan api sedang agar matang perlahan dan tidak hangus di luar. Cara ini membuat daging tetap juicy dan bumbu tidak pahit.

Membalik ayam terlalu sering justru membuat panas tidak stabil. Biarkan satu sisi matang terlebih dahulu sebelum dibalik perlahan. Dengan teknik ini, bumbu bakaran ayam akan mengering sempurna dan aromanya keluar maksimal.

Kalau sudah tahu rahasia bumbu bakaran ayam ala restoran, sekarang giliran dapur rumahmu yang beraksi. Siapkan arang, kipas, dan nasi hangat, karena aroma bakaran ini dijamin bikin tetangga melirik sejak asap pertama mengepul.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.