6 Fakta Urap, Makanan Vegetarian Khas Indonesia
![6 Fakta Urap, Makanan Vegetarian Khas Indonesia](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2023/09/af2b10c9-d822-4e54-8ca1-d918684d0588-00d30dd6953136ac00c3c1b818a4e917-756f38e4179472c3da88a941f46823a3_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia, negeri yang kaya akan keberagaman budaya dan kuliner, selalu memiliki cerita menarik di setiap hidangannya. Salah satu bukti nyata dari kekayaan kuliner Indonesia adalah urap.
Hidangan urap tak hanya menggugah selera, melainkan juga menyimpan cerita unik dalam setiap suapannya. Yuk, telusuri lebih dalam tentang urap dan semua hal menarik yang mengiringinya!
1. Memiliki jejak sejarah yang panjang
Profesor Timbul Haryono dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam bukunya yang berjudul "Makanan Tradisional dalam Kajian Pustaka Jawa" (1997) mengungkapkan bahwa urap diduga telah ada setidaknya sejak abad ke-10 M.
Bukti sejarah yang mendukungnya datang dari sebuah prasasti, yaitu Prasasti Linggasuntan yang berasal dari era kerajaan Medang dan bertanggal 929 Masehi. Prasasti ini mencantumkan kata "wrak-wrak," yang diartikan sebagai urap-urap, sebuah hidangan khas yang terdiri dari campuran kelapa.
2. Arti kata urap dalam KBBI merujuk pada kelapa berbumbu
Secara harfiah, urap bisa diartikan sebagai "masakan berupa rebusan sayuran seperti bayam, kacang panjang, daun ketela pohon/singkong, daun kol, taoge, wortel, dan lain-lain, yang dicampur dengan bumbu dari parutan kelapa."
Namun, tahukah kamu bahwa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), urap sebenarnya merujuk pada "kelapa parut yang dibumbui untuk campuran sayur-mayur rebus, ubi, ketan, dan sebagainya."
3. Setiap sayuran yang digunakan memiliki makna filosofis tersendiri
Dalam tradisi Jawa, urap tidak hanya menjadi hidangan, melainkan juga memiliki makna filosofis yang dalam. Setiap sayuran dalam urap memiliki simbolisasi tertentu. Misalnya, kangkung yang melambangkan adaptabilitas, bayam yang melambangkan kehidupan yang damai, taoge yang menggambarkan kreativitas tinggi, dan kacang panjang menggambarkan pemikiran dan umur yang panjang.
Baca Juga: 9 Bahan Sayuran yang Sering Digunakan dalam Membuat Urap
Editor’s picks
4. Menjadi hidangan sakral dalam upacara adat Jawa
Urap juga memiliki peran penting dalam upacara adat Jawa. Salah satunya adalah menjadi hidangan wajib dalam upacara sepasaran, yang diadakan ketika bayi berumur lima hari. Hidangan ini dikenal dengan nama tumpeng gudangan.
Dalam tumpeng gudangan, nasi urap berisi tujuh macam sayuran sebagai simbolis panjang umur, rezeki berlimpah, sabar, dan kebijaksanaan.
5. Dikenal dengan nama berbeda di berbagai daerah
Urap memiliki beragam nama berdasarkan daerahnya. Di Jawa, kuliner khas yang satu ini biasa disebut sebagai urap-urap, kulub, kuluban, atau gudangan. Di Sumatra, urap disebut anyang, sementara di Bali ada jenis urap khas yang disebut lawar.
6. Memiliki keragamanan rempah dan sayur yang digunakan
Setiap daerah di Indonesia memiliki varian bumbu dan menggunakan sayuran yang berbeda-beda dalam urap. Ini mencerminkan penggunaan bahan lokal dan preferensi masyarakat setempat. Meskipun demikian, pengolahan urap umumnya sama, yakni sayuran rebus yang dicampur dengan kelapa parut yang telah dibumbui.
Urap khas Jawa lebih menonjolkan penggunaan kencur dan gula aren dalam bumbu utama kelapa.
Urap memang lebih dari sekadar makanan dalam setiap suapnya. Urap mengajarkan kita untuk lebih memahami sejarah, keragaman, dan filosofi kehidupan masyarakat Indonesia. Sudah pernahkah kamu mencicipinya?
Baca Juga: Resep Urap-urap Pedas, Sayuran Pendamping yang Ngabisin Porsi Nasi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
![yummy-banner](https://www.idntimes.com/assets/img/yummy-banner.jpg)