ilustrasi membuat tape uli (commons.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko)
- Rendam ketan hitam dalam air semalaman sebelum dikukus. Proses perendaman ini membantu ketan menyerap air dengan baik sehingga ketan lebih cepat matang dan teksturnya lebih empuk.
- Pastikan ketan hitam tidak dalam keadaan panas sebelum ditaburi ragi, jadi pastikan dalam keadaan sudah benar-benar dingin. Fermentasi pada suhu yang terlalu panas bisa membunuh ragi dan menggagalkan proses fermentasi. Simpan ketan yang sudah diberi ragi dalam wadah tertutup rapat dan di tempat yang hangat untuk mempercepat proses fermentasi.
- Untuk membuat uli yang lebih gurih dan lembut, gunakan santan kental yang segar. Jika santan kemasan yang digunakan, pastikan kualitasnya bagus dan tidak terlalu encer. Menambahkan sedikit garam pada santan juga membantu meningkatkan rasa gurih pada uli yang kamu buat.
- Menggunakan daun pisang sebagai alas untuk uli memberikan aroma khas yang lebih sedap. Jika daun pisang tidak tersedia, bisa diganti dengan plastik atau loyang yang sudah diolesi minyak agar ketan tidak lengket. Namun, daun pisang tetap lebih disarankan untuk rasa yang autentik.
- Jika kesulitan menemukan ketan hitam, kamu bisa menggantinya dengan ketan putih atau kombinasi ketan putih dan ketan merah untuk variasi rasa dan warna. Untuk uli, bisa juga menambahkan sedikit kelapa parut yang sudah disangrai untuk menambah aroma dan tekstur.
Tape uli buatan sendiri memiliki rasa yang lebih istimewa dibandingkan dengan tape uli yang dijual di pasaran sebab kamu dapat mengontrol kualitas bahan-bahan yang digunakan dan proses pembuatannya. Selain itu, membuat tape uli sendiri di rumah juga bisa jadi kegiatan yang menyenangkan dan dapat menjadi momen kebersamaan yang berharga bersama keluarga.
Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita lestarikan tradisi Betawi dengan membuat tape uli sendiri di rumah. Selamat mencoba resep tape uli di atas, ya!