5 Teknik Mengocok Adonan Pukis supaya Tidak Gagal Mekar

Siapa, sih, yang tak tergoda dengan pukis yang empuk, berserat, dan mekar cantik? Camilan legendaris satu ini memang selalu punya tempat di hati, apalagi kalau dibuat sendiri di rumah. Tapi, tak sedikit yang mengeluh adonan pukisnya bantat dan gagal mekar saat dipanggang.
Ternyata, salah satu kunci penting dalam membuat pukis yang sukses terletak pada teknik mengocok adonannya. Kalau kamu asal aduk atau buru-buru, hasilnya bisa jauh dari harapan. Yuk, simak lima teknik mengocok adonan pukis agar hasilnya berserat lembut dan mengembang sempurna.
1. Kocok telur dan gula hingga mengembang pucat

Tahap awal yang krusial adalah mengocok telur dan gula hingga mengembang pucat dan teksturnya ringan. Proses ini bertujuan untuk memasukkan udara ke dalam adonan yang nantinya membuat pukis mekar dan berserat. Semakin mengembang campuran ini, semakin bagus struktur pukis nantinya.
Gunakan mikser kecepatan tinggi selama 5–7 menit hingga adonan berubah warna menjadi kuning muda pucat. Jika masih terlihat cair atau belum naik volumenya, lanjutkan mengocok. Jangan terburu-buru beralih ke bahan berikutnya jika tahap ini belum sempurna.
2. Tambahkan bahan kering dengan teknik lipat (folding)

Setelah adonan telur dan gula siap, masukkan tepung secara bertahap dengan teknik folding. Teknik ini membantu menjaga udara yang sudah masuk tetap terperangkap dalam adonan. Jika kamu mengaduk terlalu kasar atau asal-asalan, gelembung udara akan pecah dan adonan jadi padat.
Gunakan spatula dan aduk dari bawah ke atas secara perlahan hingga tepung tercampur rata. Hindari gerakan memutar yang cepat atau mengaduk bolak-balik. Ini penting untuk menjaga adonan tetap ringan dan tidak keras saat dipanggang.
3. Kocok margarin cair terpisah sebelum dicampur

Margarin yang dilelehkan sering kali langsung dituang begitu saja ke dalam adonan. Padahal, mencampurkannya secara perlahan sambil dikocok ringan justru bisa membantu adonan lebih stabil. Lemak dalam margarin dapat membuat tekstur pukis lembut, tapi jika salah campur bisa bikin bantat.
Kocok margarin cair sebentar agar tidak terlalu berat saat masuk ke dalam adonan. Setelah itu, masukkan secara perlahan sambil tetap melakukan teknik lipat. Dengan cara ini, margarin menyatu sempurna tanpa merusak struktur udara dalam adonan.
4. Hindari overmixing setelah ragi masuk

Saat menambahkan ragi ke dalam adonan, cukup aduk sebentar saja hingga tercampur rata. Mengaduk terlalu lama bisa menghancurkan gluten dan gelembung udara yang sudah terbentuk. Akibatnya, adonan jadi terlalu cair dan tidak bisa mengembang dengan baik.
Gunakan spatula dan aduk secara perlahan hanya sampai semua bahan tercampur. Begitu ragi sudah masuk, fokus pada proses istirahat adonan, bukan lagi mengocok. Dengan teknik ini, kamu bisa mendapatkan pukis berserat yang lembut dan tidak keras.
5. Diamkan adonan dengan penutup agar fermentasi berjalan

Setelah adonan jadi, jangan langsung dipanggang. Diamkan terlebih dahulu selama 30–60 menit agar adonan bisa berfermentasi dan mengembang alami. Proses ini membuat serat dalam pukis lebih terbentuk dan hasil akhirnya jadi lebih lembut.
Tutup adonan dengan serbet bersih atau plastik wrap untuk menjaga suhu tetap stabil. Hindari membiarkan adonan terbuka karena bisa membuat permukaannya mengeras. Fermentasi yang optimal akan menghasilkan pukis yang mekar sempurna saat dipanggang.
Sudah siap mencoba teknik-teknik ini di dapur kamu? Jangan heran kalau nanti tetangga ikutan antre cuma buat mencicipi pukis buatanmu!