5 Tips Membuat Ayam Goreng Kalasan yang Garing dan Manisnya Seimbang

Bahan utama yang menentukan kelezatan ayam kalasan adalah jenis ayamnya. Ayam kampung muda punya tekstur daging yang lebih padat dan rasa yang lebih kuat dibanding ayam potong biasa. Hal ini membuatnya cocok untuk proses pengungkepan yang cukup lama tanpa membuat daging terasa lembek atau hancur. Dengan karakter daging yang lebih alami, rasa manis dan rempah juga lebih mudah menyatu sehingga hasil akhirnya terasa lebih harmonis.

Kalau tetap ingin menggunakan ayam potong, pastikan memilih ayam yang masih segar, tidak berlendir, dan aromanya bersih. Ayam potong yang segar akan lebih mudah menyerap bumbu saat tahap pengungkepan. Tekstur dagingnya juga tetap terasa lembut setelah digoreng. Intinya, pilihan ayam akan mempengaruhi keseimbangan rasa dan tekstur ayam kalasan secara keseluruhan.

Tahap pengungkepan adalah bagian kunci yang menentukan rasa ayam kalasan. Gunakan bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, ketumbar, daun salam, dan sedikit air kelapa agar aroma dan rasa lebih kaya. Air kelapa memberikan sentuhan manis alami yang lembut, bukan manis berlebihan. Dengan begitu, rasa gurih dan manisnya terasa saling melengkapi.

Proses mengungkep dilakukan dengan api kecil supaya bumbu meresap pelan dan merata ke serat daging. Jangan terburu-buru menaikkan suhu karena hal tersebut bisa membuat daging terasa keras di bagian luar namun bagian dalam terasa hambar. Kesabaran dalam tahap ini adalah investasi rasa yang akan terbayar waktu ayam digoreng dan dihidangkan.

Air kelapa adalah rahasia banyak penjual ayam kalasan. Rasa manisnya terasa lembut, alami, dan tidak menusuk seperti penggunaan gula berlebihan. Hal ini menjadikan rasa ayam kalasan punya karakter khas yang mudah dikenali. Selain memberikan rasa manis, air kelapa juga membantu menghasilkan tekstur daging yang lembut setelah proses pengungkepan.

Saat mengungkep ayam, biarkan air kelapa menyusut perlahan dan menyatu dengan minyak alami dari ayam. Proses ini membuat bumbu dan lemak membentuk lapisan rasa yang kaya. Hasil akhirnya adalah ayam yang gurih, manisnya seimbang, dan aromanya lebih kompleks.

Menggoreng ayam kalasan membutuhkan minyak yang cukup agar panas merata ke seluruh permukaan ayam. Suhu minyak yang stabil membuat kulit ayam renyah tanpa membuat daging menjadi kering. Kalau minyak terlalu sedikit atau suhunya naik turun, hasil goreng bisa jadi tidak merata. Kulit bisa cepat gosong tapi bagian dalam belum renyah.

Gunakan api sedang saat menggoreng untuk menjaga kestabilan panas. Masukkan ayam satu per satu agar suhu minyak tidak turun drastis. Diamkan beberapa saat sebelum dibalik supaya kulitnya terbentuk dan tidak mudah robek. Proses ini menciptakan tekstur kulit renyah yang khas pada ayam kalasan.

Gula jawa memberikan karakter rasa manis yang hangat dan kaya. Mengolah karamel gula jawa sebagai olesan atau siraman tipis di akhir proses memasak akan mempertegas ciri khas ayam kalasan. Warna ayam akan terlihat lebih cantik, cokelat keemasan, dan aromanya semakin menggoda. Sentuhan akhir ini seolah jadi tanda penyempurna.

Saat membuat karamel, jaga agar tidak terlalu pekat dan pahit. Aduk dengan air sedikit demi sedikit hingga mendapatkan tekstur licin yang mudah disapu ke permukaan ayam. Dengan cara ini, rasa manisnya menyatu tanpa terasa menumpuk atau mendominasi.

Ayam goreng kalasan yang garing dan manisnya seimbang bukan hanya soal resep, tetapi soal kesabaran dan perhatian pada detail kecil. Dengan pemilihan ayam yang tepat, proses pengungkepan yang sabar, serta penggorengan yang rapi, hidangan ini dapat dinikmati dengan rasa bangga. Selamat mencoba menyajikan ayam goreng kalasan yang membawa suasana hangat khas Yogyakarta ke meja makan rumah.