Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi meletakkan kue di rak (pexels.com/Cats Coming)
ilustrasi meletakkan kue di rak (pexels.com/Cats Coming)

Intinya sih...

  • Gunakan santan segar dan berkualitas untuk hasil kue yang lebih lembut dan gurih

  • Aduk santan secara perlahan agar tidak pecah, gunakan spatula kayu atau whisk dengan gerakan lembut

  • Campurkan sedikit tepung sebagai penstabil alami agar santan tidak mudah pecah saat dipanaskan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau berbicara soal kue tradisional, banyak resep yang menggunakan santan sebagai salah satu bahan utama. Santan memberikan rasa gurih, tekstur lembut, dan aroma khas yang membuat kue jadi lebih istimewa. Sayangnya, banyak orang yang sering gagal karena santan justru pecah saat dicampurkan ke dalam adonan.

Jangan khawatir, ada beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan agar santan tetap stabil dan menyatu dengan baik. Dengan trik yang tepat, kue buatanmu tidak hanya lembut, tapi juga punya rasa gurih yang pas di lidah. Yuk, simak tipsnya agar hasil kue jadi lebih maksimal.

1. Gunakan santan segar dan berkualitas

ilustrasi santan (freepik.com/jcomp)

Santan segar biasanya lebih stabil dibandingkan santan instan dalam kemasan. Kandungan lemaknya masih alami sehingga lebih mudah bercampur dengan bahan lain. Pastikan santan diambil dari kelapa yang tua dan diperas dengan benar.

Jika kamu terpaksa menggunakan santan instan, pilih merek yang terpercaya dan sudah banyak dipakai. Tambahkan sedikit air hangat saat mengencerkan agar teksturnya mirip santan segar. Dengan begitu, santan akan lebih mudah tercampur rata.

2. Aduk santan secara perlahan

ilustrasi membuat adonan (pixabay.com/julian_ikon)

Saat mencampurkan santan ke adonan kue, jangan langsung dituangkan banyak sekaligus. Tambahkan sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan agar tercampur rata. Cara ini membantu mencegah santan menggumpal atau pecah.

Gunakan spatula kayu atau whisk dengan gerakan lembut. Hindari mengaduk terlalu cepat karena bisa merusak emulsi alami santan. Aduk sabar dan perlahan supaya adonan tetap halus.

3. Campur dengan bahan kering terlebih dahulu

ilustrasi membuat adonan (pexels.com/Eva Bronzini)

Sebelum santan masuk ke adonan basah, coba campurkan sedikit santan dengan bahan kering. Cara ini bisa membantu menstabilkan tekstur santan sehingga tidak langsung pecah saat terkena suhu panas. Trik sederhana ini sering dipakai oleh pembuat kue tradisional.

Misalnya, tuang santan sedikit ke dalam tepung lalu aduk hingga rata. Setelah itu baru campurkan sisa santan ke adonan utama. Dengan begitu, santan lebih mudah menyatu.

4. Gunakan api kecil saat memanaskan

ilustrasi mengaduk adonan di atas api (pexels.com/On Shot)

Kalau adonan kue perlu dipanaskan, gunakan api kecil agar santan tidak pecah. Panas tinggi bisa membuat lemak dalam santan terpisah dari air sehingga hasil adonan jadi tidak halus. Dengan api kecil, santan akan lebih stabil.

Selalu aduk adonan pelan-pelan saat dipanaskan. Jangan biarkan santan mendidih terlalu lama karena bisa merusak teksturnya. Suhu rendah adalah kunci agar santan tetap halus.

5. Tambahkan sedikit tepung sebagai penstabil

ilustrasi tepung beras (pixabay.com/hewq)

Trik lain yang jarang diketahui adalah menambahkan sedikit tepung beras atau tepung maizena ke santan. Fungsi tepung ini sebagai penstabil alami agar santan tidak mudah pecah. Tak perlu banyak, cukup 1–2 sendok makan saja.

Larutkan tepung dengan sedikit air, lalu campurkan ke santan sebelum dimasukkan ke adonan. Cara ini bisa menjaga tekstur santan tetap halus meskipun dipanaskan. Hasil kue pun akan lebih lembut dan cantik.

Sekarang kamu bisa lebih percaya diri saat membuat kue berbahan santan tanpa khawatir pecah. Siap mencoba tips ini untuk bikin kue tradisional yang gurih dan sempurna?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian