Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ciri-ciri Keracunan Makanan, Diare hingga Muntah

ilustrasi keracunan makanan (unsplash.com/Getty Images)
ilustrasi keracunan makanan (unsplash.com/Getty Images)

Keracunan makanan dapat menimpa siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini umumnya muncul ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi. Dalam banyak kasus bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari tanpa perawatan khusus.

Meski begitu, gejala keracunan makanan tidak boleh dianggap sepele. Ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai karena bisa menjadi alarm kondisi lebih serius. Nah, kira-kira apa saja ciri-ciri keracunan makanan yang penting untuk kamu kenali? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Diare

ilustrasi diare (unsplash.com/Getty Images)
ilustrasi diare (unsplash.com/Getty Images)

Diare menjadi salah satu gejala yang paling umum terjadi saat seseorang keracunan makanan. Kondisi ini ditandai dengan feses yang encer dan berair, serta merasa ingin buang air besar beberapa kali sehari. Gejala lain mungkin akan muncul, seperti perut mulas, kembung, dehidrasi, atau kram perut.

2. Demam

ilustrasi orang yang sakit demam berdarah dengue (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi orang yang sakit demam berdarah dengue (pexels.com/cottonbro studio)

Keracunan makanan juga bisa bikin kamu mengalami demam ringan. Seseorang mengalami demam jika suhu rektal mencapai 38 derajat Celsius atau suhu oral sekitar 37,8 derajat Celsius. Namun, kondisi adalah tanda bahwa tubuh sedang berusaha melawan penyakit.

Kalau kamu sedang mengalami demam, ada beberapa hal sederhana yang bisa membantu meredakannya. Gunakan sprei tipis yang nyaman dan mudah menyerap keringat agar tubuh tetap sejuk. Karena demam rentan bikin dehidrasi, jangan lupa perbanyak minum air putih untuk menjaga cairan tubuh.

3. Muntah

ilustrasi mual atau muntah (unsplash.com/Hans)
ilustrasi mual atau muntah (unsplash.com/Hans)

Mual dan muntah sering kali menjadi tanda keracunan makanan. Saat otot perut dan diafragma berkontraksi hebat, tubuh secara refleks memaksa isi perut keluar melalui mulut sebagai cara alami untuk menyingkirkan zat berbahaya.

Namun, kondisi ini tak bisa dianggap sepele karena muntah berulang dapat memicu dehidrasi. Bukan hanya makanan yang terbuang, tapi juga cairan penting dalam tubuh. Untuk mencegahnya, disarankan mengonsumsi air yang mengandung elektrolit agar keseimbangan cairan tetap terjaga.

4. Sakit kepala

ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sakit kepala memang biasanya hanya sementara dan ringan, tapi tetap bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Rasa nyeri yang muncul di kepala, leher, hingga bahu sering kali membuat tubuh terasa tidak nyaman. Salah satu pemicunya adalah dehidrasi akibat muntah atau diare berlebihan yang menguras cairan tubuh.

Selain nyeri, sakit kepala juga bisa disertai gejala lain seperti sensitif terhadap cahaya atau suara, bahkan gangguan penglihatan. Jika sakit kepala semakin intens atau muncul bersama tanda-tanda serius lainnya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar mendapat penanganan tepat.

5. Kelelahan

ilustrasi kelelahan (unsplash.com/Vladislav Muslakov)
ilustrasi kelelahan (unsplash.com/Vladislav Muslakov)

Kelelahan adalah gejala umum lainnya yang dirasakan saat keracunan makanan. Tubuh menghabiskan banyak energi untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh patogen. Selain itu, kelelahan bisa diperburuk oleh kehilangan nutrisi dan cairan akibat diare dan muntah.

Selain lima ciri-ciri di atas, ada beberapa gejala dari keracunana makanan yang berpotensi menyebabkan kondisi serius. Oleh sebab itu, kamu perlu berhati-hati jika ciri-ciri berikut muncul.

  • Diare yang berlangsung lebih dari 3 hari
  • Demam tinggi sekitar 39 derajat Celsius
  • Kesulitan melihat atau berbicara
  • Gejala dehidrasi yang parah, seperti mulut kering, sedikit atau tidak ada produksi urin, dan kesulitan menahan cairan
  • Urine berdarah.

Ciri-ciri keracunan makanan di atas wajib diwaspadai. Untuk menghindari hal tersebut, pastikan kamu mengolah makanan dengan baik dan menjaga kebersihan. Pastikan juga untuk memasak makanan hingga matang dengan sempurna.

Referensi

"What You Need to Know About Food Poisoning, Its Causes, and Treatments". Healthline. Diakses September 2025.

"Food Poisoning". Cleveland Clinic. Diakses September 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Health

See More

Kelopak Mata Turun setelah Botox: Penyebab dan Cara Mengatasinya

22 Sep 2025, 06:42 WIBHealth