Terbesit rasa bersalah dalam diri laki-laki ketika ia ingin meminta bantuan kepada psikolog atau orang lain mengenai gangguan mental yang dideritanya. Banyak laki-laki yang keliru akan stigma dan anggapan bahwa ia harus bisa mengatasi semua masalah sendiri dan jika ia meminta bantuan, itu tandanya mereka adalah laki-laki yang lemah. Kekeliruan ini yang akhirnya menyebabkan penyangkalan dalam diri mereka sendiri akan masalah yang dihadapinya.
Beberapa kasus yang pernah terjadi adalah kebanyakan laki-laki berusaha menutupi kondisinya, bahkan ketika ia sudah merasakan tanda dan gejala dirinya depresi. Alasan tersebut juga membuat kebanyakan laki-laki tidak mendapat perawatan yang seharusnya dan berakhir dengan memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Berdasarkan pada laporan American Foundation for Suicide Prevention pada tahun 2017, laki-laki yang memiliki gangguan mental 3,54 persen lebih rentan melakukan bunuh diri ketimbang wanita. Ini diakibatkan karena mereka tidak mendapat perawatan yang tepat untuk menyembuhkan kondisi tersebut.
Untuk para laki-laki, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter ketika kalian sudah merasakan gejala, seperti suasana hati yang mudah berubah, tidak fokus bekerja, merasa tidak tertarik dengan hal-hal yang tadinya kalian sukai, gejala insomnia, sakit kepala, dan mendapat masalah pencernaan yang lebih sering.
Jika kamu membutuhkan informasi dan konsultasi terkait hal seperti ini, kamu bisa menghubungi beberapa kontak di bawah ini:
- NGO Indonesia: Jangan Bunuh diri || telp: (021) 9696 9293 || email: janganbunuhdiri@yahoo.com
- Organisasi INTO THE LIGHT || message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID) || direct message via Twitter: @IntoTheLightID
- Kementrian Kesehatan Indonesia || telp: (021) 500454