ilustrasi intermittent fasting atau puasa intermiten (commons.wikimedia.org/Wilson Fisk)
Metabolisme glukosa merupakan aktivitas vital. Metabolisme glukosa yang berantakan dapat mebuat sel-sel yang ada di dalam tubuh mengalami kerusakan. Kerusakan pada sel juga memengaruhi kondisi telomer yang berfungsi untuk mencegah penuaan.
Saat metabolisme glukosa berantakan, maka telomer akan memendek dan mengakibatkan penuaan dan penyakit kronis datang dengan lebih awal. Namun, jangan khawatir, puasa intermiten bisa membantu.
Penelitian dalam Journal of the Endocrine Society tahun 2018 menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan penggunaan glukosa oleh tubuh. Ketika tubuh dapat menggunakan glukosa secara efisien, produksi senyawa yang disebut advanced glycation end products (AGE) dapat berkurang.
AGE dapat menyebabkan kerusakan pada sel yang pada akhirnya dapat merusak telomer dan mempercepat penuaan. Dengan puasa intermiten, produksi AGE bisa berkurang sehingga membantu memperpanjang telomer dan memperlambat penuaan.
Tak disangka, puasa intermiten ternyata memiliki segudang manfaat dan layak untuk dicoba buat kamu yang ingin mendapatkan tubuh sehat sekaligus mencegah penuaan dini.
Namun, setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda dan tidak semua orang cocok dengan metode ini. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menjalani pola puasa intermiten, sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Perlu diingat bahwa puasa intermiten tidak bisa dijadikan satu-satunya cara untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Dibutuhkan gaya hidup sehat konsisten yang mencakup pola makan sehat seimbang, rutin olahraga, cek kesehatan secara berkala, cukup tidur, dan mampu mengelola stres dengan baik.