5 Hal yang Wajib Diketahui soal Infeksi Cacing Gelang pada Anak

- Infeksi cacing gelang pada anak bisa menimbulkan gejala di paru-paru dan sistem pencernaan, seperti batuk terus-menerus, sesak napas, sakit perut, mual, dan tinja berdarah.
- Penyebab infeksi cacing gelang adalah tertelannya telur cacing dari lingkungan yang terkontaminasi tanah atau makanan yang tidak higienis serta jalur fekal-oral.
- Pencegahan infeksi cacing gelang dapat dilakukan dengan mencuci tangan, menjaga kebersihan makanan dan minuman, perhatikan kebersihan hewan peliharaan, dan jaga kebersihan lingkungan sekitar.
Sebagai orangtua, menjaga kesehatan anak adalah prioritas utama. Namun, masih banyak ancaman kesehatan yang sering luput dari perhatian kita, terutama jika anak aktif bermain di luar rumah, menyentuh tanah, atau belum terbiasa mencuci tangan dengan benar. Salah satu ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai adalah infeksi cacing gelang, atau dalam istilah medis disebut askariasis.
Infeksi ini bukan hal baru. Bahkan, menurut data kesehatan global, ratusan juta orang di dunia pernah mengalami infeksi cacing gelang, terutama anak-anak di wilayah tropis atau dengan sanitasi yang kurang memadai. Meski terdengar sepele, infeksi ini bisa menimbulkan gangguan serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Cacing gelang (Ascaris lumbricoides) adalah parasit yang bisa hidup dan berkembang biak di dalam tubuh manusia, terutama di sistem pencernaan. Ukurannya bisa sangat besar bahkan mencapai panjang lebih dari 30 cm. Tak hanya mengganggu kenyamanan, keberadaan cacing ini juga bisa berdampak pada tumbuh kembang anak karena dapat menyebabkan kekurangan nutrisi hingga gangguan pernapasan.
Lantas, apa saja gejala infeksi cacing gelang pada anak, bagaimana penyebabnya, dan apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah serta mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
1. Gejala infeksi cacing gelang pada anak

Infeksi cacing gelang bisa saja tidak menimbulkan gejala apa pun, terutama pada kasus ringan. Namun, pada infeksi yang lebih serius atau saat jumlah cacing dalam tubuh anak sudah banyak, beberapa tanda dan gejala bisa muncul, tergantung di mana cacing berada dalam tubuh:
1. Gejala di paru-paru
Cacing gelang bisa bermigrasi dari usus menuju paru-paru lewat aliran darah atau sistem limfatik. Di tahap ini, anak bisa mengalami gejala mirip asma atau pneumonia, seperti:
- Batuk terus-menerus
- Sesak napas
- Mengi (napas berbunyi seperti peluit)
Gejala ini biasanya muncul sekitar 10–14 hari setelah anak terinfeksi. Setelah itu, larva cacing akan berpindah ke tenggorokan, ditelan kembali, dan tumbuh menjadi dewasa di usus.
2. Gejala di sistem pencernaan (usus)
Setelah berada di usus halus, larva berkembang menjadi cacing dewasa. Anak bisa mengalami:
- Sakit perut ringan hingga parah
- Mual dan muntah
- Diare atau tinja berdarah
- Penurunan nafsu makan
- Cacing terlihat di muntahan atau tinja
Jika infeksi berlangsung lama, anak bisa mengalami penurunan berat badan, kekurangan gizi, dan kelelahan.
2. Penyebab infeksi cacing gelang

Penyebab utama infeksi cacing gelang adalah tertelannya telur cacing yang berasal dari lingkungan yang terkontaminasi. Telur ini sangat kecil (mikroskopis), sehingga sering tidak disadari saat tertelan. Berikut beberapa sumber penularannya:
1. Kontaminasi tanah dan makanan
Telur cacing gelang bisa hidup di tanah yang terkontaminasi kotoran manusia atau hewan. Saat anak bermain tanah, menyentuh benda kotor, lalu makan tanpa cuci tangan, telur bisa masuk ke tubuh.
2. Makanan yang tidak higienis
Sayuran atau buah yang tidak dicuci bersih, makanan yang diolah dengan air tercemar, serta daging yang kurang matang bisa menjadi media penularan.
3. Jalur fekal-oral
Ini adalah jalur penularan utama, di mana telur cacing masuk ke tubuh melalui tangan yang terkontaminasi kotoran (feses) kemudian menyentuh mulut.
4. Kontak dengan hewan yang terinfeksi
Cacing gelang juga bisa menyebar dari hewan peliharaan yang terinfeksi. Telur atau larva cacing bisa terdapat dalam kotoran hewan dan menular ke manusia jika kebersihan tidak dijaga.
3. Pencegahan infeksi cacing gelang pada anak

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, apalagi jika menyangkut kesehatan anak. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
1. Biasakan anak mencuci tangan
Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun, terutama:
- Setelah bermain di luar
- Setelah buang air
- Sebelum makan
2. Jaga kebersihan makanan dan minuman
- Cuci bersih sayur dan buah sebelum dikonsumsi
- Pastikan makanan matang sempurna
- Gunakan air bersih untuk memasak dan mencuci
3. Perhatikan kebersihan hewan peliharaan
- Bawa hewan ke dokter hewan secara rutin untuk pemeriksaan cacing
- Bersihkan kotoran hewan dengan sarung tangan, dan segera cuci tangan setelahnya
4. Jaga kebersihan lingkungan
- Usahakan lingkungan sekitar selalu bersih
- Buang sampah dan kotoran di tempat yang tepat
- Gunakan alas kaki saat keluar rumah untuk menghindari telur cacing di tanah
4. Pengobatan infeksi cacing gelang

Pengobatan utama untuk infeksi ini adalah dengan pemberian obat cacing seperti albendazole, mebendazole, pirantel pamoat, atau piperazine, yang biasanya diminum selama 1–3 hari. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan dan perkembangan cacing, sehingga cacing akan keluar melalui feses.
Dalam beberapa kasus, pengobatan perlu diulang beberapa minggu kemudian untuk memastikan semua cacing telah hilang sepenuhnya. Jika anak mengalami anemia akibat infeksi, dokter mungkin juga akan meresepkan suplemen zat besi.
Pada kasus yang lebih parah, misalnya jika cacing menyumbat usus atau organ dalam lainnya, tindakan bedah mungkin diperlukan untuk mengangkat cacing dan memperbaiki bagian tubuh yang terdampak.
Menjaga kesehatan anak butuh perhatian ekstra, termasuk dari hal-hal kecil seperti infeksi cacing gelang. Meski tampak sepele, infeksi ini bisa berdampak serius jika tidak ditangani. Jika anak menunjukkan gejala yang mencurigakan, segera periksa ke dokter agar bisa ditangani dengan cepat.