Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay/ArekSocha

Seringkali kita langsung mencari antibiotik saat menderita flu, masuk angin, sakit tenggorokan atau demam. Obat tersebut pun kita konsumsi tanpa resep dokter, hanya berbekal pengalaman dari pengobatan di waktu-waktu sebelumnya. 

Pertanyaannya, apakah hal tersebut boleh dilakukan? Jawaban tersebut bisa kamu temukan setelah menyimak fakta-fakta mengenai antibiotik. 

Yuk, simak ulasan berikut!

1. Kegunaan antibiotik untuk membunuh bakteri jahat

pixabay/ArekSocha

Nah, penting untuk kamu mengingat bahwa antibiotik adalah obat yang digunakan menyembuhkan penyakit akibat bakteri. Jadi, jangan gunakan antibiotik untuk mengobati penyakit akibat virus atau jamur. 

2. Membunuh bakteri baik

pixabay/GerdAltmann

Bakteri baik adalah flora normal yang hidup dalam tubuh manusia. Contohnya, e. coli yang ada di usus. Bakteri tersebut sangat membantu proses pencernaan makanan dalam usus. 

Dampak menggunakan antibiotik secara sembarangan akan membunuh bakteri yang ada di tubuh termasuk bakteri baik. Jika e.coli mati, maka pencernaan kita akan terganggu. 

3. Tidak bekerja untuk virus

pixabay/PublicDomainPictures

Berhubung antibiotik adalah obat khusus untuk membunuh bakteri penyebab penyakit, maka antiobiotik itu tidak akan bekerja untuk viruas maupun komponen penyebab penyakit lainnya. 

Jika kamu mengalami flu atau demam yang memang diakibatkan oleh virus, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Bukan malah membeli antibiotik sendiri. 

4. Konsumsi antibiotik sembarangan bikin sakit gak sembuh-sembuh

pixabay/HolgerLangmaier

Mengapa dokter selalu mengingatkan kita untuk menghabiskan antibiotik yang telah diresepkan? Mengapa kita harus minum obat sesuai aturan yang telah dokter tetapkan?

Dua pertanyaan tersebut memiliki jawaban yang sama. Antibiotik harus diminum sesuai anjuran medis agar kita sembuh secepatnya. Jika antibiotik diminum secara sembarangan, maka penyakit kita akan sulit sembuh. 

Mengapa bisa demikian? Sebab, bakteri yang selalu dicekoki dengan antibiotik yang terlalu banyak atau lama akan membuatnya kebal. Artinya, antibiotik tidak akan mempan lagi membunuh bakteri. 

5. Penting sekali mengonsumsi antibiotik atas petunjuk dokter

pixabay/YersonRetamal

Berdasarkan riset dari Harvard University, bakteri mampu beradaptasi dengan antibiotik hanya dalam waktu 10 hari. Jika dalam dosis tertentu, penyakit kita tidak sembuh setelah konsumsi antibiotik, maka dokter harus memberi resep berupa dosis yang lebih tinggi dari sebelumnya. Tentunya, ada resiko terhadap ginjal.

Itu sebabnya, sangat penting bagi kita untuk minum obat berdasarkan resep dokter. Bukam malah meracik obat kimiawi sendiri. 

So, jangan main-main saat minum antibiotik ataupun obat lainnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team