Kata siapa?
Dikutip dari laman cancer.net, secara sederhana kanker dapat diartikan sebagai pertumbuhan dari sel-sel di tubuh secara abnormal, tidak terkontrol, dan mengarah pada sifat ganas. Artinya, sel-sel tersebut justru dapat merusak sel-sel sehat.
Pada pertumbuhan sel-sel yang radikal, biasanya pertumbuhan akan berwujud pada tumor. Pemeriksaan patologi akan menegakkan diagnosis terhadap sel tumor, apakah jinak atau ganas.
Nah, ada anggapan rancu di tengah masyarakat awam mengenai kanker. Pasalnya, ada banyak orang menganggap bahwa kanker adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Bahkan, ada anggapan ekstrem yang menyatakan bahwa penderita kanker tidak bisa berumur panjang. Apa benar begitu?
Dr. Jorgen Olsen, kepala penelitian dari The Danish Cancer Society menyatakan bahwa obat yang benar-benar efektif menyembuhkan kanker memang masih belum ada, seperti dicatat dalam laman Science Nordic. Bahkan, pengobatan yang dapat menyembuhkan kanker secara total masih belum akan ada dalam waktu dekat.
Hal tersebut juga diamini oleh Mads Daugaard, seorang ilmuwan dan peneliti kanker dari Laboratorium Patologi Molekuler Universitas British Colombia, Kanada. Kemungkinan fokus di masa depan bukan untuk mengobati kanker, tetapi lebih kepada menemukan cara tepat untuk memperpanjang harapan hidup penderita kanker.
Sekitar 40 tahun lalu, pasien kanker yang bertahan hidup selama lima tahun setelah terdiagnosis hanya sebanyak 35 persen. Kini, angka harapan hidupnya meningkat hingga 65 persen. Bahkan, tak sedikit pasien kanker yang bertahan hidup jauh lama dari perkiraan dokter.
Jadi, meskipun kanker memang belum dapat diobati secara total dan efektif, tetapi bukan berarti itu otomatis memperpendek usia pasiennya. Ada banyak faktor yang harus diteliti lebih lanjut mengenai hubungan kanker dengan usia atau harapan hidup seseorang.
Faktanya, ada, lho, pasien kanker yang masih dapat hidup normal dan berusia panjang, lebih panjang ketimbang orang tanpa kanker.