ilustrasi bagian ketiak tubuh (pixabay.com/nicolagiordano)
Untuk mengurangi bau badan, antiperspirant maupun deodoran dioleskan di bagian ketiak. Namun, ini bukan berarti hanya bagian ketiak bau tidak sedap setelah berkeringat. Setiap bagian tubuh yang mengeluarkan keringat dan kontak dengan bakteri berpotensi menghasilkan aroma tak sedap.
Ada dua kelenjar utama yang menghasilkan keringat, yaitu ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin tersebar di seluruh permukaan tubuh, termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Sementara itu, apokrin berada dekat dengan folikel rambut. Dilansir Cleveland Clinic, kelenjar ini banyak ditemukan di ketiak dan selangkangan, dan menghasilkan keringat yang dapat berbau ketika kontak dengan bakteri.
Kelenjar ini menyebabkan ketiak dan selangkangan menjadi bagian tubuh yang rentan berbau ketika berkeringat. Selain itu, MedicalNewsToday melansir bahwa bagian tubuh lain yang dapat berbau ketika berkeringat adalah pusar, telapak kaki, dan bagian belakang telinga.
Keringat merupakan proses alami dan normal yang dialami tubuh. Beberapa orang enggan berkeringat, dan mempercayai mitos yang salah mengenai keringat dan bau badan. Dari mitos dalam daftar barusan, mana yang pernah kamu dengar?