Kadang sulit membedakan antara kondisi kita benar-benar lapar atau "lapar mata" yang merupakan bagian dari emotional eating, yakni saat seseorang makan untuk memuaskan emosi, bukan karena perut lapar.
Terdengar sepele, tetapi sebetulnya emotional eating tak boleh terus-terusan dituruti. Menurut laporan dalam International Journal of Eating Disorders tahun 2010, orang yang makan untuk memuaskan emosi melakukannya beberapa kali seminggu atau lebih untuk menekan dan menenangkan perasaan negatif. Mereka bahkan mungkin merasa bersalah atau malu setelah makan dengan cara ini, yang mengarah ke siklus makan berlebih dan masalah terkait, seperti penambahan berat badan.
Sebetulnya apa, sih, penyebab kita lapar mata? Baca ulasannya di bawah ini, ya!